Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajer Aset Tolak Resolusi Alam, Meski Ada Kekhawatiran Investor

Kompas.com - 31/12/2024, 08:34 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Analisis baru mengungkapkan bahwa investor mengajukan sejumlah resolusi terkait keanekaragaman hayati dan deforestasi pada 2024.

Namun tidak ada resolusi yang dianalisis dan disahkan melalui pemungutan suara karena manajer aset tidak memberikan cukup dukungan.

Temuan tersebut berdasarkan penelitian terbaru dari Global Witness yang menganalisis basis data pemegang saham atau investor yang tercantum dalam Principles for Responsible Investment dan Ceres untuk mengidentifikasi resolusi yang terkait dengan keanekaragaman hayati dan deforestasi.

Menurut Global Witness, sebagian besar perusahaan yang dianalisis berbasis di Amerika Utara. Meski ukuran sampel kecil, Global Witness menyebut hasil temuan menjadi gambaran singkat tren umum.

Global Witness kemudian menggunakan istilah pencarian yang relevan seperti keanekaragaman hayati, penggunaan lahan dan juga deforestasi.

Sebagai informasi resolusi investor atau pemegang saham merupakan cara bagi pemegang saham untuk mendorong tanggung jawab perusahaan dan mencegah praktik perusahaan yang tidak berkelanjutan atau tidak etis.

Baca juga:

Dikutip dari Edie, Senin (30/12/2024) analisis menunjukkan ada 18 resolusi pemegang saham terkait keanekaragaman hayati dan deforestasi yang diajukan pada 2024.

Jumlah tersebut naik dari 12 pada 2023 dan 9 pada 2022.

Resolusi-resolusi tersebut berfokus pada isu-isu seperti deforestasi dalam rantai pasokan, penambangan laut dalam, penggunaan air, dan dampak pestisida dalam pertanian.

Kendati demikian, analisis Global Witness secara khusus difokuskan pada tiga resolusi di 3 perusahaan.

Pertama, resolusi yang diajukan di Tyson Foods, pengolah makanan terbesar kedua di dunia.

Resolusi meminta perusahaan untuk mempercepat upaya menghilangkan deforestasi dari rantai pasokannya pada 2025.

Selanjutnya, PepsiCo dan Home Depot yang menuntut perusahaan melakukan penilaian dampak keanekaragaman hayati.

Resolusi tersebut masing-masing hanya menerima dukungan sebesar 3 persen, 18 persen, dan 16 persen. Angka itu masih jauh di bawah jumlah yang dibutuhkan untuk meloloskan resolusi.

Di antara mereka yang menentang adalah manajer aset besar yang berbasis di AS, seperti BlackRock, Vanguard, dan State Street Global Advisors (SSGA).

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau