KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) menyebutkan bahwa pihaknya telah mengelola ratusan hektare lahan, hingga mendampingi kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS) sepanjang 2024.
Hal ini dilakukan melalui program Hutan Lestari, yang memiliki 337 program penanaman pohon dengan total 891 hektare lahan terkelola.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Perhutanan Sosial merupakan upaya mendukung program pangan pemerintah.
Dia menjelaskan, kelompok Perhutanan Sosial berfokus pada produksi dan penguatan komoditas pangan, antara lain padi buah-buahan, produk olahan laut, minyak kelapa, madu, gula semut, pala, serta kopi.
“Melalui program Perhutanan Sosial, KUPS diharapkan mampu memaksimalkan lahan hutan untuk meningkatkan produktivitas pangan,” ungkap Fadjar dalam keterangan tertulis, Senin (30/12/2024).
Baca juga: Bersama IPB, Desa Sejahtera Astra Berdayakan Masyarakat di Pemalang lewat Perhutanan Sosial
“Salah satu contoh nyatanya adalah KUPS Margo Rukun Bestari di Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Lampung yang telah berhasil memproduksi kopi ramah lingkungan, madu, pupuk organik, dan bibit tanaman produktif,” imbuh dia.
Fadjar menilai, produksi itu mendukung kebutuhan pangan lokal dan meningkatkan akses pasar dengan produk Kopi Beloe yang kini tersedia secara komersial. Adapun pendampingan dari Pertamina meliputi pelatihan teknis, akses pendanaan, serta penguatan kelembagaan bagi KUPS.
Fadjar mengatakan, sistem tata kelola berbasis masyarakat tersebut memungkinkan kelompok tani untuk membentuk usaha produktif secara mandiri dan berkelanjutan.
Salah satu inovasi pentingnya ialah integrasi teknologi ramah lingkungan dalam tahapan produksi, mulai dari pembibitan sampai pemasaran.
Penerima manfaat Program Perhutanan Sosial Margo Rukun Bestari, Wastoyo mengungkapkan, program Perhutanan Sosial seluas 40 hektare di wilayahnya melibatkan 10 kelompok petani hutan.
Baca juga: Pemerintah Targetkan Swasembada Pangan dan Energi lewat Perhutanan Sosial
“KUPS Margo Rukun Bestari saat ini sudah bisa melakukan pembibitan pohon produktif sebanyak 190.000 pohon serta pengolahan pupuk organik dari bahan baku kulit kopi dengan jumlah 70 ton per tahun,” ujar Wastoyo.
Penghasilannya, lanjut dia, bisa mencapai Rp 1,5 miliar per tahun. Sementara itu, Program Hutan Lestari disebut telah menanam lebih dari 8 juta pohon produktif dan mangrove.
Lainnya, membina masyarakat sekitar agar dapat menyejahterakan komunitas dari sisi ekonomi, dengan peningkatan pendapatan kelompok hingga Rp 3 miliar per tahun.
Pertamina mencatat, program ini berkontribusi langsung pada pencapaian beberapa target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam mengakhiri kelaparan, memastikan konsumsi dan produksi berkelanjutan, maupun aksi iklim.
Pertamina berkomitmen mendukung target net-zero emission 2060 dengan mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian SDGs.
Baca juga: Perhutanan Sosial Bisa Menjadi Tulang Punggung Swasembada Pangan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya