JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1, Jawa Barat.
PLTGU tersebut diproyeksikan bisa menekan emisi karbon dioksida (CO2) hingga 3,3 juta ton per tahun.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) , Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan PLTGU itu dikelola oleh PT Jawa Satu Power yakni perusahaan konsorsium sub-holding Pertamina New & Renewable Energy dan Marubeni dan Sojitz.
“PLTGU Jawa-1 berkapasitas 1.760 MW dan terbesar di Asia Tenggara, dilengkapi teknologi canggih yang memiliki nilai tambah pada aspek operasional, finansial, dan lingkungan untuk mendukung ketahanan energi khususnya di area Jawa-Bali,” ungkap Fadjar dalam keterangannya, Selasa (28/1/2025).
Menurut dia, PLTGU Jawa 1 dilengkapi fasilitas penyimpanan sekaligus regasifikasi liquefied natural gas (LNG) di atas kapal terapung atau Floating Storage Regasification Unit (FSRU).
Kata Fadjar, PLTGU Jawa-1 juga menggunakan teknologi single-shaft combined cycle gas turbine (CCGT) generasi terbaru agar pengoperasian lebih efisien dan hemat biaya produksi listrik.
Baca juga: Transisi Energi Masih Lambat, Pengamat: RI Masih Ketergantungan Batu Bara
“Teknologi yang digunakan memiliki fitur peningkatan daya yang lebih cepat, berperan penting dalam mendukung jaringan listrik yang berlokasi di Cilamaya, Karawang sebagai penstabil frekuensi yang andal," ujar dia.
"Memastikan pasokan listrik yang stabil saat adanya fluktuasi daya pada jaringan," imbuh Fadjar.
Dia menyampaikan, hal tersebut menurunkan potensi hilang listrik pada saluran transmisi saat proses pengiriman untuk wilayah industri maupun ke masyarakat.
Pembangkit di Jawa Barat itu juga memiliki teknologi black start capability untuk melakukan self start up. Waktu tunggu proses sinkronisasi pemulihan ketika terjadi pemadaman listrik akan lebih cepat.
Fadjar menuturkan, PLTGU Jawa-1 merupakan pencapaian pemanfaatan energi bersih dalam bisnis Pertamina. Sebab, gas alam berperan dalam periode transisi energi dan mendukung ketahanan energi nasional.
PLTGU Jawa-1 dinilai mendorong hilirisasi maupun transformasi energi sesuai Asta Cita Pemerintahan Prabowo Subianto.
Baca juga: Bukan Tambang, Perguruan Tinggi Diminta Fokus Usaha Transisi Energi
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya