KOMPAS.com - Kebijakan Donald Trump menghentikan bantuan luar negeri lewat USAID memberi dampak pada sejumlah proyek terkait Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com dari stakeholder yang tidak ingin disebut namanya, proyek yang terdampak mulai dari manajemen penyakit, bencana, hingga lingkungan.
Staf dan mitra proyek USAID di Indonesia saat ini diminta untuk menghentikan aktivitas serta menunggu setelah evaluasi dalam jangka waktu 90 hari.
Salah seorang narasumber mengungkapkan, "Kami sendiri belum memahami secara utuh karena belum ada komunikasi dari USAID."
Kebijakan penghentian tiba-tiba itu membuat status pekerjaan staf lembaga dan proyek jadi tidak jelas. Demikian juga status para mitra.
"Keputusan mendadak dan tidak ada proses transisi cukup merepotkan kami untuk membangun komunikasi dengan mitra maupun beneficiaries project," ungkap narasumber lain.
Dalam status seperti sekarang, staf lembaga dan proyek tidak dapat mendapatkan biaya overhead cost dalam skema USAID disebut Negotiated Indirect Cost Rate Agreement (NICRA).
Baca juga: Transisi Energi Dunia Jalan Terus di Tengah Berbagai Kebijakan Trump
Sehubungan dengan ditutupnya situs web USAID, maka mengecek proyek-proyek di Indonesia dan besaran bantuannya sulit.
Meski demikian, dari penelusuran di situs pencarian kerja UNJobs serta post media sosial sejumlah kitra, Kompas.com melacak sejumlah proyek yang seharusnya masih berjalan.
Proyek USAID Ber-IKAN yang bertujuan meningkatkan pengelolaan perikanan berkelanjutan dan berkeadilan seharusnya masih berlangsung hingga tahun 2027.
Proyek Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH Tangguh) dan KUAT juga seharusnya masih berlangsung hingga tahun yang sama.
Ada pula proyek USAID bersama dengan Humanitarian Forum Indonesia bertajuk Steady yang masih punya waktu beberapa tahun untuk implementasi.
Program lain adalah USAID BEBAS TB yang bertujuan menekan insiden TB hingga 65 kasus per 100.000 orang pada 2030.
Di Aceh, ada proyek USAID-SEGAR yang mendorong pembangunan berkelanjutan sekaligus penyusunan dokumen pengembangan kakao Aceh.
Telah diberitakan sebelumnya, Trump menghentikan USAID karena menempatkan negaranya sebagai yang priorotas.
Trump juga memberhentikan para petinggi USAID serta sejumlah staf yang berkarya hingga 25 tahun di sana.
Konglomerat Elon Musk sebelumnya menyebut bahwa USAID adalah "organisasi kriminal" yang "mendanai riset senjata biologis, termasuk Covid-19."
Baca juga: Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Investasi Hijau Bisa Lari ke Negara Lain
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya