Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bakal Setop Impor Solar jika B50 Dirilis pada 2026

Kompas.com - 03/02/2025, 16:35 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana menyetop impor solar sebagai bahan bakar minyak (BBM).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengatakan hal itu bisa dilakukan jika bahan bakar nabati (BBN) jenis biodiesel B50 mulai diterapkan di Indonesia pada 2026 mendatang.

“Untuk biodiesel B40 pada 2025 kami mencanangkan sekitar 15,6 juta (kilo liter), dan pada 2026 kami dorong ke B50. Maka Insya Allah kita tidak lagi mengimpor solar,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025).

Dia pun memastikan, crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah yang menjadi bahan baku B50 telah disiapkan.

“Dalam perencanaan 2026, B50 akan kami terapkan. Semua sudah (siap CPO-nya),” imbuh Bahlil.

Baca juga: Bahlil: Pensiun Dini Batu Bara Boleh, Asal Ada Duitnya  

Menurutnya, mandatori B40 diproyeksikan dapat menghemat devisa hingga Rp 147,5 triliun. Penjualan bahan bakar campuran ini juga bertujuan mengurangi 41,46 juta ton emisi karbon dioksida (CO2), meningkatan nilai tambah CPO sebesar Rp 20,9 triliun, hingga penyerapan tenaga kerja.

Tahun ini, pemerintah menetapkan alokasi B40 sebanyak 15,6 juta kiloliter (kl) biodiesel dengan rincian 7,55 juta kl diperuntukkan bagi public service obligation (PSO). Sementara, 8,07 juta kl dialokasikan untuk non-PSO.

Implementasi program mandatori B40 termaktub dalam Keputusan Menteri ESDM No 341.K/EK.01/MEM.E/2024 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel sebagai Campuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar dalam Rangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Sebesar 40 Persen.

Baca juga: Setelah B40 Tahun Ini, B50 Disiapkan untuk 2026

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau