KOMPAS.com - Area es terakhir di Arktik, Kutub Utara, beserta ekosistem yang ada di dalamnya terancam hilang lebih cepat daripada prediksi sebelumnya.
Area es terakhir merupakan zona beku yang berada di utara Greenland dan kepulauan Arktik Kanada. Area ini memiliki lapisan es yang cukup tebal dan mampu bertahan melalui hangatnya musim panas.
Wilayah ini merupakan ekositem bagi hewan-hewan yang bergantung pada es, seperti beruang kutub dan walrus.
Baca juga: Karena Perubahan Iklim, Padang Tundra Arktik Lepaskan Lebih Banyak Emisi
Prediksi tersebut mengemuka dalam studi terbaru yang dilakukan tim peneliti dari McGill University, Kanada.
Dalam penelitian tersebut, mereka melakukan pengamatan lebih dekat di area es terakhir menggunakan Community Earth System Model.
Metode tersebut yang memberikan informasi lebih rinci daripada simulasi yang digunakan sebelumnya.
"Temuan kami didasarkan pada model resolusi tinggi, yang mempertimbangkan transportasi es laut melalui Kepulauan Arktik Kanada," kata Bruno Tremblay, ilmuwan atmosfer dari Universitas McGill.
"Ini menunjukkan area es terakhir mungkin menghilang lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya," kata Tremblay, sebagaimana dilansir Science Alert, Selasa (3/2/2025).
Baca juga: Es di Samudra Arktik Diprediksi Akan Mencair Lebih Cepat
Berdasarkan penghitungan tim, Samudra Arktik bagian tengah dapat menjadi bebas es secara musiman setiap tahun paling cepat pada tahun 2035, dengan es permanen terakhir yang tersisa menghilang sekitar 6-24 tahun setelah pola musiman terbentuk.
Perkiraan sebelumnya menunjukkan bahwa sisa-sisa es laut permanen terakhir dapat bertahan selama beberapa dekade setelah periode bebas es musiman menjadi pola umum.
Prediksi baru tersebut mempercepat jadwal secara signifikan.
Di sisi lain, eksistensi area es terakhir tersebut juga sangat bergantung dengan kondisi Bumi, apakah semakin memanas atau tidak.
"Nasib area es terakhir secara keseluruhan bergantung terutama pada kondisi es laut di bagian utaranya, yang menghambat transportasi es laut dan memungkinkan pengisian kembali es laut tebal di Kepulauan Ratu Elizabeth," tulis para peneliti dalam studi mereka.
Baca juga: Hampir Semua Es Laut Arktik Diperkirakan Bisa Mencair pada Musim Panas 2027
Banyak spesies bergantung pada lapisan es sepanjang tahun. Sekitar seperempat beruang kutub dunia hidup di dalam atau di dekat area es terakhir.
Tempat ini juga digunakan oleh masyarakat adat untuk berburu demi bertahan hidup.
Begitu pentingnya sehingga sebagian darinya telah ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Laut Tuvaijuittuq oleh pemerintah Kanada.
Kini, wilayah tersebut dalam bahaya besar, peringatan lain di antara banyak peringatan tentang bahaya dari krisis iklim.
"Temuan ini menggarisbawahi urgensi pengurangan pemanasan untuk memastikan proyeksi yang stabil untuk Wilayah Es Terakhir dan habitat Arktik yang kritis," kata Madeleine Fol, ilmuwan atmosfer dari Universitas McGill.
Baca juga: Kabar Baik, Peneliti di Arktik Temukan Cara Tebalkan Es Laut
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya