Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos META: Efisiensi Anggaran Boleh, Asal Pemerintah Berikan Dukungan Ini untuk Sektor Infrastruktur

Kompas.com - 04/03/2025, 08:03 WIB
Anissa Dea Widiarini,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Terkait bidang infrastruktur yang menarik di mata investor, Ramdani menilai, jalan tol masih menjadi bidang yang tetap jadi favorit. Alasannya, jalan tol di Indonesia memiliki regulasi paling maju jika dibandingkan bidang lain.

Strategi META untuk menarik investor

Sebagai salah satu pemain utama dalam sektor infrastruktur, META memiliki strategi tersendiri untuk menarik investor. Ramdani menjelaskan bahwa ada tiga faktor utama yang menjadi perhatian perusahaan dalam membangun kepercayaan investor.

Pertama, proyek yang menguntungkan dan berkelanjutan. Ramdani menuturkan, investor akan tertarik pada proyek yang memiliki business proposition yang kuat. Artinya, infrastruktur yang dibangun tidak hanya harus memberikan dampak ekonomi yang jelas bagi masyarakat, tetapi juga menghasilkan return yang baik bagi investor.

Baca juga: Turunkan Angka Stunting di Makassar, Nusantara Infrastructure Group Gelar Program Nusantara Peduli Stunting

Kedua, manajemen yang transparan dan kredibel. Transparansi dalam pengelolaan keuangan dan bisnis menjadi faktor utama dalam membangun kepercayaan. Sebab, investor akan melakukan sejumlah tahap pemeriksaan, seperti audit mendalam, sebelum menanamkan modalnya.

Ketiga, memanfaatkan tren investasi hijau (Green Investment). Ramdani bercerita, semakin banyak investor global yang tertarik dengan proyek berkelanjutan yang mengusung prinsip environmental, social, and governance (ESG). bahkan, sejumlah lembaga pendanaan yang juga mensyaratkan hal tersebut.

PT Nusantara Infrastructure telah mulai menerapkan aspek health, safety, and environment (HSE) pada lini bisnisnya yang menuju pada implementasi ESG. Baik META maupun anak perusahaannya, juga telah membuat sustainability report setiap tahun. 

Jadikan swasta partner, jangan dicurigai

Meski banyak peluang investasi, Ramdani menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan efisiensi tanpa memastikan ekosistem investasi yang mendukung keterlibatan swasta.

Untuk menjaga keberlanjutan pembangunan, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah nyata agar tercipta iklim investasi yang baik.

"Kalau mau swasta masuk, pemerintah harus memperbaiki iklim investasi. Jangan ada perubahan kebijakan di tengah jalan, jangan ada ketidakpastian hukum. Investor itu butuh kepastian, bukan sekadar janji," tegasnya.

Baca juga: Lunasi Utang 40 Persen Saham Jalan Layang MBZ, Nusantara Infrastructure Siap Ekspansi

Pemerintah, pesannya, juga perlu memikirkan pelaksanaan efisiensi secara masak. Sebab, hal ini bisa berdampak pada banyak bidang, termasuk pelayanan dan pembangunan infrastruktur yang akibatnya bisa memengaruhi pertumbuhan ekonomi di masa depan.

“Kalau efisiensi mau dilakukan, (pemerintah) harus membuat iklim investasi yang baik. Saat swasta masuk membangun, pemerintah dapat memonitor semua, tapi jangan mengganggu,” ucap Ramdani.  

Pasalnya, menurut Ramdani, terdapat pandangan negatif terkait keterlibatan swasta pada proyek pembangunan infrastruktur pemerintah. Tak sedikit yang menganggap bahwa swasta ingin melakukan monopoli.

"Saya ingin mengedukasi masyarakat bahwa swasta bukanlah pesaing, melainkan partner dalam pembangunan infrastruktur. Pemerintah juga jangan bersikap curiga pada swasta, sering kali ada pandangan negatif bahwa swasta hanya mencari keuntungan. Padahal, tanpa investasi swasta, banyak proyek infrastruktur tidak akan berjalan," jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa perusahaan swasta yang berkecimpung di dunia infrastruktur menjalankan bisnisnya padat modal dengan setoran modal besar, pinjaman bank dalam jumlah besar, durasi proyek panjang, serta pengembalian modal lama.

“Bahkan, sering kali kami harus memberikan dana talangan untuk menjaga arus kas Perusahaan. Keuntungan kami tidak berlebihan. Jadi, tidak perlu dicurigai,” tegasnya. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Teknologi Termal Pengelolaan Sampah, Solusi Nyata atau Palsu?

Teknologi Termal Pengelolaan Sampah, Solusi Nyata atau Palsu?

LSM/Figur
Cuaca Ekstrem Jadi Tantangan Besar terhadap Perekonomian Global

Cuaca Ekstrem Jadi Tantangan Besar terhadap Perekonomian Global

LSM/Figur
Banjir Bandang di Hulu

Banjir Bandang di Hulu

Pemerintah
Pemerintah Siapkan Proyek DME Batubara Pengganti LPG, Andalkan Pembiayaan Dalam Negeri

Pemerintah Siapkan Proyek DME Batubara Pengganti LPG, Andalkan Pembiayaan Dalam Negeri

Pemerintah
TPS Rawa Badak Utara Diprotes Warga, Menteri LH Minta Pemkot Perbaiki

TPS Rawa Badak Utara Diprotes Warga, Menteri LH Minta Pemkot Perbaiki

Pemerintah
Pemerintah Siapkan 21 Proyek Hilirisasi Rp 658 Triliun, Danantara Ikut Biayai

Pemerintah Siapkan 21 Proyek Hilirisasi Rp 658 Triliun, Danantara Ikut Biayai

Pemerintah
Tutup PLTU Cirebon-1 dan Pelabuhan Ratu: Cuan Rp 115 T, Beban Ekonomi Berkurang

Tutup PLTU Cirebon-1 dan Pelabuhan Ratu: Cuan Rp 115 T, Beban Ekonomi Berkurang

LSM/Figur
Salah Kaprah Asumsi soal Plastik PET Kemasan Besar yang Dinilai Tak Ramah Lingkungan

Salah Kaprah Asumsi soal Plastik PET Kemasan Besar yang Dinilai Tak Ramah Lingkungan

Swasta
Banjir dan Curah Hujan Tinggi, BMKG: Atmosfer Berpengaruh, Daratan Penentunya

Banjir dan Curah Hujan Tinggi, BMKG: Atmosfer Berpengaruh, Daratan Penentunya

Pemerintah
4 Kegiatan 'Ngabuburit' Ramah Lingkungan Selama Ramadhan

4 Kegiatan "Ngabuburit" Ramah Lingkungan Selama Ramadhan

LSM/Figur
Tutup PLTU Cirebon-1 dan Pelabuhan Ratu, Indonesia Selamat dari Beban Rp 124 T

Tutup PLTU Cirebon-1 dan Pelabuhan Ratu, Indonesia Selamat dari Beban Rp 124 T

LSM/Figur
Ada Efisiensi, KKP Kembangkan Pendanaan Alternatif Dukung Konservasi dan Pangan

Ada Efisiensi, KKP Kembangkan Pendanaan Alternatif Dukung Konservasi dan Pangan

Pemerintah
Bos META: Efisiensi Anggaran Boleh, Asal Pemerintah Berikan Dukungan Ini untuk Sektor Infrastruktur

Bos META: Efisiensi Anggaran Boleh, Asal Pemerintah Berikan Dukungan Ini untuk Sektor Infrastruktur

Swasta
Menteri LH Akui, Kebanyakan Incinerator di TPA Belum Sesuai Baku Mutu

Menteri LH Akui, Kebanyakan Incinerator di TPA Belum Sesuai Baku Mutu

Pemerintah
Maraknya Tambang Timah Ilegal Picu Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung

Maraknya Tambang Timah Ilegal Picu Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau