Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Mukjizat, Peneliti Coba Ubah Udara Jadi Air Minum dan Berhasil

Kompas.com, 3 Maret 2025, 14:41 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Para peneliti dari Universitas Texas di Austin mengembangkan sebuah sistem inovatif yang bisa memanen air bersih dari udara.

Sistem yang dikenal dengan "molecularly functionalized biomass hydrogels" itu mengubah ranting pohon, bahkan cangkang kerang, sebagai sorbent atau material penyerap air.

Dengan sorbent dan sedikit panas, tim peneliti yang dipimpin oleh Guihua Yu berhasil memanen air dari udara, bahkan dalam udara yang kering.

"Kami membuat strategi teknik molekuler universal yang memungkinkan trasformasi material alami menjadi sorbent yang efisien," katanya seperti dikutip Science Daily, Senin (3/3/3025).

"Ini membuka ppemikiran baru tentang pemanenan air yang berkelanjutan, lompatan besar bagi proses mendapatkan air dari rumah tangga dan komunitas kecil," urainya.

Baca juga: Solusi Limbah Tekstil, Peneliti Daur Ulang Pakaian Bekas Jadi Kertas

Dalam tes di lapangan, peneliti berhasil memanen 14,19 liter air bersih per kilogram sorbents per hari. 

Riset ini dipublikasikan di Advanced Materials pada Februari 2025.

"Tantangan terbesar pemanenan air berkelanjutan adalah menemukan solusi yang bisa di scale-up dan praktis di luar lab," kata Yaxuan Zhao, peneliti lain yang terlibat.

"Karena hidrogen ini bisa dibuat dari biomassa dan beroperasi dengan energi minimum, strategi ini punya potensi tinggi untuk produksi skala besar," imbuhnya.

Dengan sistem itu, kebutuhan air bisa dipenuhi tanpa usaha terpusat seperti saat ini. Steategi ini juga akan membantu pemenuhan kebutuhan air dalam situasi darurat.

Baca juga: Peneliti Temukan Padi yang Mampu Reduksi Metana Hingga 70 Persen

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau