Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Intensitas Tinggi Diprediksi Sampai 11 Maret, Modifikasi Cuaca Digelar

Kompas.com - 05/03/2025, 06:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan berintensitas tinggi masih turun sampai 11 Maret.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta sejumlah daerah, terutama yang rawan banjir, untuk tetap waspada bahkan siaga.

Dwikorita menuturkan, intensitas hujan sempat mencapai level tertinggi 232 milimeter dalam 24 jam. 

Baca juga: Banjir dan Curah Hujan Tinggi, BMKG: Atmosfer Berpengaruh, Daratan Penentunya

"Kami prediksi (intensitas hutan tinggi) sampai tanggal 11 (Maret) itu kita masih perlu waspada bahkan siaga. Jadi, mungkin akan sedikit menurun. Kemudian, akan meningkat lagi sekitar tanggal 11," kata Dwikorita di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3/2025), sebagaimana dilansir Antara.

Di satu sisi, Dwikorita menuturkan akan digelar modifikasi cuaca hingga 8 Maret guna mengurangi intensitas hujan.

Operasi modifikasi cuaca sedianya dilakukan di daerah-daerah yang dinilai rawan, artinya area tersebut punya daya dukung yang lemah untuk menerima hujan.

"Kami, BMKG, akan melakukan modifikasi cuaca. Konsepnya adalah menghalangi awan-awan yang harusnya bergerak, bertiup ke area rawan itu dijatuhkan sebelum masuk ke area rawan. Jadi, dijatuhkan misalnya di laut, tidak dijatuhkan di darat," kata Dwikorita.

Baca juga: Bagaimana Iklim Ekstrem Memicu Kekeringan dan Hujan Lebat?

Dwikorita menjelaskan, awan-awan itu dipecah atau diturunkan airnya agar tidak mengumpul menjadi kumpulan awan. 

Pasalnya, awan yang mengumpul tersebut menyebabkan intensitas hujan menjadi tinggi.

"Kalau kita lihat dari satelit awan itu luasnya hampir seluas wilayah Provinsi Jawa Barat. Jadi, Provinsi Jawa Barat, dari satelit, sudah tertutup awan. Bahkan, sampai ke Lampung dan Palembang," papar Dwikorita.

Oleh karena itu, melalui modifikasi cuaca, BMKG berupaya mencegah awan-awan yang terbentuk tumbuh menjadi kumpulan awan.

Beberapa daerah yang menjadi sasaran modifikasi cuaca BMKG di antaranya mencakup daerah-daerah pegunungan di Jawa Barat.

"Untuk besok itu, prioritas di Jawa Barat, karena memang yang paling rentang di Jawa Barat, terutama di daerah pegunungan, di Puncak, awannya dari situ. Nanti, bisa jadi sumber banjir untuk ke hilir. Tidak hanya kena Jawa Barat, tetapi juga bisa mengalir ke arah utara, ke DKI (Jakarta) juga banjir, dikhawatirkan bisa begitu. Sungai-sungainya kan juga mengalir ke utara," jelas Dwikorita.

Baca juga: Modifikasi Cuaca Turunkan Hujan di Jakarta Hingga 60 Persen

Banjir

Hujan berintensitas tinggi mengguyur kawasan Puncak, Bogor, Bekasi, Depok, dan Jakarta sejak awal pekan ini.

Guyuran hujan tersebut membuat beberapa sungai meluap dan merendam sejumlah daerah di Bekasi, Depok, dan Jakarta.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Petani Sawit dan Masyarakat Adat Kolaborasi Deklarasi Hutan Adat di Sekadau Kalbar

Petani Sawit dan Masyarakat Adat Kolaborasi Deklarasi Hutan Adat di Sekadau Kalbar

LSM/Figur
Mengenal Kode Segitiga dengan Angka 1 pada Botol dan Galon AMDK, Apa Artinya?

Mengenal Kode Segitiga dengan Angka 1 pada Botol dan Galon AMDK, Apa Artinya?

Swasta
Ecoton: Mikroplastik Tersebar di Area Dekat Tungku Pembakaran TPA

Ecoton: Mikroplastik Tersebar di Area Dekat Tungku Pembakaran TPA

LSM/Figur
Hujan Intensitas Tinggi Diprediksi Sampai 11 Maret, Modifikasi Cuaca Digelar

Hujan Intensitas Tinggi Diprediksi Sampai 11 Maret, Modifikasi Cuaca Digelar

Pemerintah
Disepelekan, Daerah Pasang Surut Penting untuk Keberlanjutan Seafood

Disepelekan, Daerah Pasang Surut Penting untuk Keberlanjutan Seafood

LSM/Figur
Gelombang Panas Lautan Meningkat, Badai Makin Sering, Paus Mudah Terdampar

Gelombang Panas Lautan Meningkat, Badai Makin Sering, Paus Mudah Terdampar

Pemerintah
Riset di 2.847 Kota: Kebakaran Bakal Lebih Mudah Terjadi karena Iklim

Riset di 2.847 Kota: Kebakaran Bakal Lebih Mudah Terjadi karena Iklim

LSM/Figur
Peneliti BRIN Temukan 2 Spesies Baru Kumbang Kura-kura di Sulawesi

Peneliti BRIN Temukan 2 Spesies Baru Kumbang Kura-kura di Sulawesi

Pemerintah
Banjir Hari Ini, Sampah dari Saringan TB Simatupang Capai 2.000 Ton

Banjir Hari Ini, Sampah dari Saringan TB Simatupang Capai 2.000 Ton

Pemerintah
Teknologi Termal Pengelolaan Sampah, Solusi Nyata atau Palsu?

Teknologi Termal Pengelolaan Sampah, Solusi Nyata atau Palsu?

LSM/Figur
Cuaca Ekstrem Jadi Tantangan Besar terhadap Perekonomian Global

Cuaca Ekstrem Jadi Tantangan Besar terhadap Perekonomian Global

LSM/Figur
Banjir Bandang di Hulu

Banjir Bandang di Hulu

Pemerintah
Pemerintah Siapkan Proyek DME Batubara Pengganti LPG, Andalkan Pembiayaan Dalam Negeri

Pemerintah Siapkan Proyek DME Batubara Pengganti LPG, Andalkan Pembiayaan Dalam Negeri

Pemerintah
TPS Rawa Badak Utara Diprotes Warga, Menteri LH Minta Pemkot Perbaiki

TPS Rawa Badak Utara Diprotes Warga, Menteri LH Minta Pemkot Perbaiki

Pemerintah
Pemerintah Siapkan 21 Proyek Hilirisasi Rp 658 Triliun, Danantara Ikut Biayai

Pemerintah Siapkan 21 Proyek Hilirisasi Rp 658 Triliun, Danantara Ikut Biayai

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau