Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mokh Sobirin M.Si
Peneliti IISM

Researcher Indonesian Initiative for Sutainable Mining

Solusi Pengawasan Tambang Di Masa Efisiensi Anggaran

Kompas.com - 06/03/2025, 16:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Selain itu, teknologi Internet of Things (IoT) memungkinkan pemasangan sensor di lokasi tambang untuk memantau kualitas air, udara, kebisingan, dan getaran secara real-time, sehingga mengurangi kebutuhan inspeksi manual yang mahal dan memakan waktu.

Dalam hal pelaporan dan verifikasi, sistem digital berbasis cloud dapat meningkatkan transparansi dan mengurangi risiko manipulasi data produksi serta keuangan, seperti yang telah diterapkan dalam sistem E-PNBP Kementerian ESDM.

Pada Bali Blockchain Summit 2024, yang berlangsung pada 20 Agustus 2024 di Denpasar, berbagai inisiatif perusahaan Indonesia dalam mengintegrasikan teknologi blockchain ke dalam sektor pertambangan dibahas secara mendalam.

Dalam agenda ini, banyak pembicara mengeksplorasi penggunaan teknologi yang memungkinkan pelacakan aktivitas penambangan secara transparan dan aman dari hulu ke hilir, memastikan setiap langkah dalam proses penambangan dapat ditelusuri kembali ke sumbernya, sehingga meningkatkan transparansi dan kepatuhan terhadap peraturan.

Selain itu, teknologi blockchain diidentifikasi sebagai alat penting untuk mendukung operasional yang lebih berkelanjutan dan transparansi rantai pasokan.

Penggunaan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan big data juga diangkat sebagai solusi untuk analisis kepatuhan, dengan kemampuan mendeteksi pola mencurigakan dalam laporan produksi, lingkungan, dan keuangan perusahaan tambang.

Baca juga: Bagaimana AI Membantu Manajer ESG Mendorong Keberlanjutan?

Selain itu, implementasi e-inspection dan virtual reality (VR) memungkinkan inspeksi jarak jauh yang lebih efisien, memanfaatkan kamera 360° dan drone untuk mengurangi biaya perjalanan inspektur.

Kolaborasi menjadi kunci

Inisiatif-inisiatif ini mencerminkan komitmen perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mengadopsi teknologi canggih guna meningkatkan transparansi, efisiensi, dan keberlanjutan dalam industri pertambangan. Komitmen yang juga sejalan dengan upaya nasional dalam memperkuat kedaulatan energi melalui adopsi teknologi blockchain.

Meskipun digitalisasi dan otomatisasi menawarkan berbagai keuntungan dalam pengawasan pertambangan, tantangan utama yang harus diatasi adalah kesiapan infrastruktur digital, pelatihan SDM, serta adopsi teknologi oleh perusahaan tambang.

Baca juga: Kunjungi China, Prabowo Diharap Perkuat Kolaborasi Rendah Karbon

Dalam konteks ini, kolaborasi kementerian terkait dengan berbagai elemen masyarakat sipil, penyedia teknologi, dan sektor swasta berperan penting dalam implementasi solusi digital tersebut, baik dalam menyediakan teknologi pemantauan, analisis data, maupun platform berbasis AI untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam sektor pertambangan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau