Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Perusahaan AI Seolah Berubah Menjadi Perusahaan Energi?

Kompas.com - 19/03/2025, 20:00 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Salah satu alasannya adalah tenaga nuklir bisa beroperasi sepanjang waktu tidak seperti tenaga surya atau angin.

Baca juga: Indonesia Berkomitmen Bangun Tata Kelola AI Inklusif

"Kami merasa nuklir dapat memainkan peran penting dalam membantu memenuhi permintaan kami, dan membantu memenuhi permintaan kami dengan bersih, dengan cara yang lebih berkelanjutan," kata Michael Terrell, direktur senior energi dan iklim di Google, dikutip dari CNBC.

Microsoft menandatangani kesepakatan dengan perusahaan energi AS Constellation untuk menghidupkan kembali reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir Three Mile Island di Pennsylvania yang sudah tidak beroperasi.

Sementara itu, Amazon juga turut menggelontorkan kesepakatan senilai 500 juta dollar AS dengan Dominion Energy untuk mengeksplorasi pengembangan reaktor nuklir modular kecil di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir North Anna milik perusahaan utilitas itu.

Permintaan energi yang besar juga membuat para perusahaan teknologi ini mencoba alternatif lain untuk meningkatkan daya, termasuk reaktor nuklir yang lebih kecil dan lebih mudah dibangun, pabrik fusi nuklir, serta penggunaan baterai.

Baca juga: Penyalahgunaan AI Berisiko Perparah Kesenjangan Gender

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau