JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu dan Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) mengangkut 8.126 ton sampah dari Pulau Harapan, Kepulauan Seribu.
Lurah Pulau Harapan, Yusuf, mengatakan sampah tersebut merupakan hasil pembersihan yang dilakukan petugas selama Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah hingga tiga hari setelahnya.
"Setiap hari selama libur Lebaran petugas melakukan pembersihan sampah," ungkap Yusuf dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/4/2025).
Baca juga: Paling Berpolusi, Industri Fast Fashion Picu Krisis Sampah Global
Dia menyebut, petugas membersihkan sampah di area pemukiman warga, jalan, kawasan wisata, dan pesisir pantai. Mereka memilah sampah organik, anorganik, maupun residu.
"Kami memang sudah mengantisipasi terjadinya peningkatan volume sampah pasca-Lebaran, seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan," kata Yusuf.
Semua sampah tersebut diangkut menggunakan kapal milik Sudin LH menuju ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang. Setidaknya, ada 50 petugas gabungan yang dikerahkan untuk mengangkut sampah di lokasi ini.
"Setiap harinya petugas terus bersiaga untuk mengangkut sampah, sekaligus memastikan kebersihan kawasan Pulau. Diimbau juga kepada wisatawan yang berkunjung untuk tetap menjaga kebersihan," ucap Yusuf.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyiapkan 2.906 petugas kebersihan selama libur Lebaran. Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan akan ada 70 petugas kebersihan di setiap kecamatan Jakarta.
Pihaknya menyiagakan 89 unit kendaraan penyapu jalan otomatis atau road sweeper, 35 unit bus toilet, dan 20 unit toilet portable.
"Terkait alokasi toilet portable dan bus toilet, Dinas LH akan menyiagakan di berbagai lokasi dan kegiatan, baik di lokasi wisata, tempat pemakaman umum, posko mudik, bahkan Lembaga Pemasyarakatan," tutur Asep.
Baca juga: Menteri LH Minta Rest Area Kelola Sampah Selama Arus Mudik
Dinas LH bakal berkoordinasi dengan pengelola stasiun, terminal, dan pelabuhan, untuk menerapkan program Mudik Minim Sampah serta memastikan pengangkutan sampah dilakukan secara rutin.
Langkah ini bertujuan menjaga kebersihan dan kenyamanan pemudik serta meminimalkan dampak lingkungan akibat sampah yang tidak terkelola, terutama dari sisa makanan dan kemasan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya