Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 2 April 2025, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Para ilmuwan China berencana untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) skala besar yang mengorbit di luar angkasa.

PLTS tersebut sedianya memiliki panjang 1 kilometer (km) dan akan ditempatkan di orbit geostasioner dengan ketinggian 32.000 km di atas permukaan Bumi.

Penempatan di orbit geostasioner membuat orbit PLTS setara dengan periode rotasi Bumi dan selalu berada pada titik yang sama di atas permukaan Bumi.

Baca juga: Pengembangan Energi Terbarukan Pecahkan Rekor Lagi, PLTS Paling Banyak

Dengan jarak dan posisi tersebut, radiasi sinar matahari tidak akan terganggu oleh berbagai halangan seperti siklus siang-malam hingga cuaca.

Dilansir dari Sustainability Magazine, 15 Januari 2025, PLTS tersebut akan memiliki efisiensi pembangkit 10 kali lipat dibandingkan panel surya di Bumi.

Setelah terkumpul, energi dari PLTS akan diubah menjadi gelombang mikro dan ditransmisikan ke stasiun pengumpul di Bumi.

"Kami sedang mengerjakan proyek ini sekarang," kata Long Lehao, seorang ilmuwan senior dari Akademi Teknik China dan salah satu otak di balik proyek tersebut.

Baca juga: Pertama di Indonesia, PLTS dengan Baterai dalam Kontainer Dibangun di Jambi

Dia menambahkan, proyek tersebut sama pentingnya dengan memindahkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) terbesar di dunia, Three Gorges Dam, ke orbit geostasional.

"Ini adalah proyek yang luar biasa untuk dinantikan," tutur Long Lehao.

Long Lehao membagikan detail proyek tersebut saat mengisi kuliah di Akademi Ilmu Pengetahuan China pada Oktober 2024.

Transkrip pidato tersebut lantas dirilis oleh akademi tersebut pada Desember 2024.

Baca juga: Setelah PLTS Booming, China Bakal Pangkas Subsidi Energi Bersih

Menurut Global Construction Review, pekerjaan proyek tersebut dimulai di Chongqing pada 2019.

Setelah produksi selesai, PLTS tersebut akan dibawa ke ruang angkasa dengan roket berat Long March-9 dan ditempatkan di orbit.

Setelah beradai di orbit, PLTS tersebut diharapkan dapat memanen energi sebanyak jumlah total minyak yang dapat diekstraksi dari Bumi dalam setahun.

Baca juga: Abu Dhabi Bakal Punya PLTS Terbesar di Dunia, Kapasitasnya 5,2 GW

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau