Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Keluar dari Pembicaraan Penting soal Pengurangan Polusi Kapal Laut

Kompas.com - 11/04/2025, 16:25 WIB
Eriana Widya Astuti,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Earth.Org

KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) memutuskan keluar dari pembicaraan global yang sedang berlangsung di London, yang membahas cara mengurangi polusi karbon dari sektor pelayaran dunia.

Tidak hanya itu, AS juga mengancam akan membalas jika kapal-kapalnya dikenai biaya tambahan terkait emisi karbon.

Pertemuan ini diselenggarakan oleh Organisasi Maritim Internasional (IMO), badan di bawah PBB yang mengatur sektor pelayaran.

Tujuan utama pertemuan ini adalah mencapai kesepakatan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari kapal-kapal laut hingga nol pada sekitar tahun 2050.

Salah satu langkah yang dibahas adalah pungutan karbon—semacam pajak untuk setiap ton emisi karbon yang dihasilkan oleh kapal milik setiap negara.

Namun, AS menyatakan dalam sebuah dokumen diplomatik bahwa mereka menolak aturan seperti itu, karena dianggap bisa merugikan kapal-kapal AS. Pemerintah AS bahkan mengatakan akan mengambil "tindakan timbal balik" jika aturan itu diterapkan dan menyebabkan kapal-kapalnya harus membayar lebih mahal.

Langkah ini memperkuat citra bahwa AS sedang menjauh dari kerja sama global untuk iklim, seperti sebelumnya ketika mereka mundur dari Perjanjian Iklim Paris dan lembaga iklim PBB lainnya.

Sementara itu, lebih dari 50 negara, termasuk negara-negara besar seperti Jepang, Korea, Inggris, dan Uni Eropa, mendukung usulan untuk mengenakan biaya karbon antara $18–150 per ton karbon yang dihasilkan kapal, sebagaimana dikutip dari earth.org pada Jum’at (11/04/2025)

Namun, walau banyak negara besar yang setuju dengan usulan ini, beberapa negara besar lainnya seperti Cina, Brasil, dan Arab Saudi menyatakan penolakannya, karena mereka khawatir pungutan ini akan merugikan negara berkembang yang sangat bergantung pada perdagangan laut hingga saat ini.

Industri pelayar sangat penting karena mengangkut sekitar 90% barang dunia, tapi industri ini juga menjadi penyumbang emisi yang cukup besar karena tergantung pada bahan bakar fosil. Jika dianggap sebagai negara, industri pelayaran akan menjadi penghasil emisi terbesar ke-6 di dunia.

Rencana pemberlakuan pungutan karbon ini diperkirakan akan disepakati pada hari Jumat dan mulai berlaku secara global pada awal tahun 2027, jika tidak ada hambatandalam perundingan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Masyarakat Indonesia Timur Diminta Waspada Cuaca Ekstrem Imbas Bibit Siklon Tropis di Laut Timor

Masyarakat Indonesia Timur Diminta Waspada Cuaca Ekstrem Imbas Bibit Siklon Tropis di Laut Timor

Pemerintah
Soal Timbunan Sampah Medis di Permukiman Karawang, DLHK: Kelalaian Rumah Sakit

Soal Timbunan Sampah Medis di Permukiman Karawang, DLHK: Kelalaian Rumah Sakit

Pemerintah
Perkembangan AI: Solusi atau Justru Memperparah Krisis Iklim?

Perkembangan AI: Solusi atau Justru Memperparah Krisis Iklim?

LSM/Figur
La Nina Dinyatakan Berakhir, Bagaimana Dampaknya di Indonesia?

La Nina Dinyatakan Berakhir, Bagaimana Dampaknya di Indonesia?

Pemerintah
Pertumbuhan PLTU Batu Bara Dunia Turun, Bagaimana Indonesia?

Pertumbuhan PLTU Batu Bara Dunia Turun, Bagaimana Indonesia?

LSM/Figur
Danantara: Bisnis Pengolahan Sampah Bisa Balik Modal 5 Tahun

Danantara: Bisnis Pengolahan Sampah Bisa Balik Modal 5 Tahun

Pemerintah
KLH Tak Kesampingkan Isu Polutan Berbahaya Pemicu Kanker dari PLTSa

KLH Tak Kesampingkan Isu Polutan Berbahaya Pemicu Kanker dari PLTSa

Pemerintah
Perusahaan Jerman Tingkatkan Fasilitas Daur Ulang Tembaga Di AS

Perusahaan Jerman Tingkatkan Fasilitas Daur Ulang Tembaga Di AS

Swasta
Konsumsi BBM Lebaran 2025 Turun dari 2024, KESDM: Kendaraan Listrik Naik

Konsumsi BBM Lebaran 2025 Turun dari 2024, KESDM: Kendaraan Listrik Naik

Pemerintah
AS Keluar dari Pembicaraan Penting soal Pengurangan Polusi Kapal Laut

AS Keluar dari Pembicaraan Penting soal Pengurangan Polusi Kapal Laut

Swasta
Tak Ada Kapal Laut, 4.000 Masyarakat Adat di Enggano Terancam Terisolasi

Tak Ada Kapal Laut, 4.000 Masyarakat Adat di Enggano Terancam Terisolasi

Pemerintah
Kapal Pesiar Bertenaga Hidrogen Pertama Di Dunia Akan Segera Diluncurkan

Kapal Pesiar Bertenaga Hidrogen Pertama Di Dunia Akan Segera Diluncurkan

Swasta
Karena Perubahan Iklim, “Sungai” Bisa Terbentuk di Atmosfer

Karena Perubahan Iklim, “Sungai” Bisa Terbentuk di Atmosfer

LSM/Figur
6 Kegiatan Sederhana dari Rumah untuk Ikut Rayakan Hari Bumi

6 Kegiatan Sederhana dari Rumah untuk Ikut Rayakan Hari Bumi

LSM/Figur
Transisi dari Bahan Bakar Fosil Bisa Perkuat Ketahanan Energi Negara

Transisi dari Bahan Bakar Fosil Bisa Perkuat Ketahanan Energi Negara

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau