KOMPAS.com - Perusahaan asal Jerman, Aurubis, akan memperbesar pabrik daur ulang tembaga barunya yang berlokasi di Amerika Serikat tahun ini.
Pabrik ini terletak di Richmond dan dibangun dengan investasi sebesar 800 juta dolar AS selama empat tahun terakhir.
Menurut CEO Aurubis, Toralf Haag, pabrik tersebut akan mampu mengolah sekitar 180.000 ton limbah tembaga setiap tahun dan menghasilkan 70.000 ton tembaga yang bisa digunakan kembali.
Baca juga: Industri “Fast Fashion” Hasilkan Limbah Tekstil Tak Terkelola 92 Juta Ton Per Tahun
Limbah ini berasal dari berbagai sumber, seperti kabel bekas, industri otomotif, dan perangkat telekomunikasi.
“Amerika Utara adalah pasar yang sangat potensial karena belum ada banyak fasilitas daur ulang tembaga besar di sana. Selama ini, sebagian besar limbah tembaga di kawasan tersebut justru dikirim ke luar negeri, terutama ke Tiongkok, Kanada, dan Thailand. Tahun lalu, AS mengekspor hampir 1 juta ton limbah tembaga.” Haag menambahkan, sebagaimana dikutip dari Reuters.com pada Jum'at (11/04/2025).
Aurubis seperti dapat melihat peluang untuk memperluas bisnis daur ulang di masa depan, apalagi kebutuhan tembaga semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan pusat data, termasuk yang digunakan untuk kecerdasan buatan (AI).
Haag menyebut bahwa komponen tembaga dalam pusat data hanya bisa bertahan 3–5 tahun sebelum perlu diganti karena teknologi cepat berkembang.
Baca juga: Cerita Sukses Desa Mundu Klaten yang Berhasil Ubah Limbah Jadi Berkah
Dengan memiliki fasilitas daur ulang di AS, Aurubis berharap bisa lebih siap memenuhi permintaan lokal sekaligus mendukung penggunaan kembali bahan baku yang ramah lingkungan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya