Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/04/2025, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Dunia berduka atas wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025) pagi waktu setempat dalam usia 88 tahun.

Selama masa kepemimpinannya sebagai Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Bapa Suci selalu muncul sebagai sosok pembela kaum papa dan terpinggirkan.

Paus Fransiskus juga menjadi sosok pembela lingkungan yang sangat vokal. Salah satu warisannya yang terkenal adalah seruan tobat ekologis dalam enklisik berjudul Laudato Si'.

Baca juga: Penyebab Wafatnya Paus Fransiskus Terkuak, Ini Penjelasan Resmi Vatikan

Amanat resmi Paus tersebut menyerukan manusia di seluruh dunia untuk melakukan pertobatan ekologis dalam hubungannya dengan alam sebagai ciptaan Tuhan.

Dalam ensiklik yang diterbitkan pada 2015 tersebut, Sri Paus mengajak seluruh umat manusia manusia mengatasi krisis lingkungan dan sosial yang saling terkait.

Dilansir dari Vatican News, Laudato Si' merupakan amanat resmi pertama yang ditulis oleh seorang Paus mengenai masalah lingkungan.

Sekretaris Jenderal PBB kala itu, Ban Ki-moon, memuji dokumen tersebut karena suara moralnya.

Sementara novelis India, Pankaj Mishra, menyebutnya ensiklik tersebut sebagai kritik intelektual terpenting di zaman ini.

Laudato Si' juga berpengaruh besar terhadap kebijakan dunia. Ensiklik ini sering dianggap membantu membangun konsensus menjelang KTT Iklim PBB COP21 di Paris pada 2015.

Sebagaimana diketahui, COP21 melahirkan kesepakatan penting berupa Perjanjian Paris, di mana 196 negara bersumpah untuk mencegah suhu Bumi naik 1,5 derajat celsius.

Baca juga: Mengenang Paus Fransiskus, Tetap Bertugas hingga Akhir Hayat Meski Dianjurkan Dokter Beristirahat

Dari perenungan

Laudato Si' menggabungkan refleksi teologis tentang pentingnya kepedulian terhadap alam dengan seruan untuk tindakan politik yang fundamental.

Dalam salah satu penggalan Laudato Si', Bapa Suci menulis, "Alam semesta terbentang dalam Tuhan, yang mengisinya sepenuhnya. Oleh karena itu, ada makna mistis yang dapat ditemukan dalam sehelai daun, di jalan setapak gunung, di setetes embun, di wajah orang miskin. Berdiri terpesona di hadapan gunung, kita tidak dapat memisahkan pengalaman ini dari Tuhan."

Paus mengutuk politik yang mementingkan hasil langsung, yang didukung oleh sektor-sektor konsumerisme dan didorong untuk menghasilkan pertumbuhan jangka pendek.

Padahal, menurut Paus, yang dibutuhkan adalah cara berpikir baru tentang manusia, kehidupan, masyarakat, dan hubungan dengan alam.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Camerlengo, Pemimpin Sementara Vatikan Usai Paus Fransiskus Meninggal

Pembangunan integral

Inti dari Laudato Si' adalah gagasan tentang pembangunan yang harusnya integral dengan ekologi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Program Pesantren Ramah Lingkungan Disiapkan, Keberlanjutan Berbasis Nilai Islam

Program Pesantren Ramah Lingkungan Disiapkan, Keberlanjutan Berbasis Nilai Islam

Pemerintah
Sempat Turun, Investasi Iklim di AS Kini Kembali Bergairah

Sempat Turun, Investasi Iklim di AS Kini Kembali Bergairah

Pemerintah
Mengenal Seruan Tobat Ekologis Paus Fransiskus, Warisan Bapa Suci Pembela Lingkungan

Mengenal Seruan Tobat Ekologis Paus Fransiskus, Warisan Bapa Suci Pembela Lingkungan

Pemerintah
Hari Bumi, Bagaimana Mengubah Kecemasan Lingkungan jadi Aksi Keberlanjutan?

Hari Bumi, Bagaimana Mengubah Kecemasan Lingkungan jadi Aksi Keberlanjutan?

LSM/Figur
Alasan Kenapa 22 April Dipilih Sebagai Hari Bumi

Alasan Kenapa 22 April Dipilih Sebagai Hari Bumi

Pemerintah
Hari Bumi, Panggilan pada Perempuan untuk Jadi Penggerak Keberlanjutan

Hari Bumi, Panggilan pada Perempuan untuk Jadi Penggerak Keberlanjutan

LSM/Figur
Bhutan Tambang Bitcoin Pakai Listrik PLTA, Diklaim Jadi Aset Kripto Hijau

Bhutan Tambang Bitcoin Pakai Listrik PLTA, Diklaim Jadi Aset Kripto Hijau

Pemerintah
YDBA Bina 4 Sektor Utama UMKM, dari Manufaktur hingga Pertanian

YDBA Bina 4 Sektor Utama UMKM, dari Manufaktur hingga Pertanian

Swasta
9 Tahun Beroperasi, PLTSa Benowo Sumbang Energi Bersih 166,1 GWh

9 Tahun Beroperasi, PLTSa Benowo Sumbang Energi Bersih 166,1 GWh

BUMN
Investasi Pangan Terancam, Kerugian akibat Iklim Bisa Capai 38 Triliun Dollar AS

Investasi Pangan Terancam, Kerugian akibat Iklim Bisa Capai 38 Triliun Dollar AS

Swasta
Investasi CCS yang Masuk Indonesia Capai Rp 640,79 triliun

Investasi CCS yang Masuk Indonesia Capai Rp 640,79 triliun

Swasta
SeaCURE, Teknologi Baru untuk Serap Karbon Langsung dari Lautan

SeaCURE, Teknologi Baru untuk Serap Karbon Langsung dari Lautan

LSM/Figur
CGIAR Targetkan Penurunan Emisi 1 Gigaton CO2 Lewat Program Aksi Iklim

CGIAR Targetkan Penurunan Emisi 1 Gigaton CO2 Lewat Program Aksi Iklim

Pemerintah
BRIN Kembangkan Finebubble, Tingkatkan Produktivitas Pertanian dan Peternakan

BRIN Kembangkan Finebubble, Tingkatkan Produktivitas Pertanian dan Peternakan

Pemerintah
PwC: Layanan Hukum Keberlanjutan Singapura Naik Tiga Kali Lipat

PwC: Layanan Hukum Keberlanjutan Singapura Naik Tiga Kali Lipat

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau