Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YDBA Bina 4 Sektor Utama UMKM, dari Manufaktur hingga Pertanian

Kompas.com - 22/04/2025, 10:21 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) membina empat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. Chief Executive YDBA, Rahmat Samulo, mengatakan sektor itu antara lain manufaktur, bengkel umum, kuliner, serta pertanian. 

"Manufaktur pasti arahnya ada kaitannya dengan industri Astra, rantai pasok. Bengkel umum juga ada hubungannya dengan Astra, karena produk kami kan otomotif," ujar Samulo dalam pertemuan bersama redaksi Kompas.com di Menara Kompas, Senin (21/4/2025). 

Baca juga: Dukung SDG 8, Astra Dorong UMKM Naik Kelas

"Jadi biasanya 3-5 tahun mobil itu masuk ke authorized workshop. Kemudian biasanya setelah 5 tahun masuknya ke bengkel umum," imbuh dia. 

YDBA membina UMKM di sektor bengkel umum lantaran peran usaha ini dinilai sangat penting. Samulo memastikan bahwa proses, kualitas pelayanan, spare parts, serupa dengan bengkel resmi.

Di sektor kuliner dan kerajinan, YDBA bekerja sama dengan asosiasi chef untuk mengarahkan meningkatkan kemampuan pelaku UMKM. 

"Kami juga masuk ke pertanian, tetapi bukan pertanian yang umum. Kami maunya pertanian yang memberi nilai tambah. Misalnya, kalau sayur mengarah ke organik sehingga value added-nya tinggi walaupun effort-nya berat," ucap Samulo.

Baca juga: Atasi Tantangan UMKM, Akademisi UC Usul Bentuk Badan Nasional

Pihaknya juga mengajarkan pengusaha kecil untuk menjual produk mentahan seperti kacang mete, untuk diolah lalu dikemas dan dijual dengan harga lebih tinggi. 

"Jadi kami enggak mau hanya misalnya membina petani kacang, bagaimana supaya per hektarnya naik produktifitasnya," tutur dia. 

Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi dan Sistem Informasi YDBA, Rahmat Handoyo, mengungkapkan setiap tahunnya ada 1.600-2.000 UMKM binaan Astra. Terbanyak, di sektor kerajinan dan kuliner dan disusul pertanian, manufaktur, bengkel. 

"Namun secara komposisi tenaga kerja yang diciptakan yang terbesar adalah manufaktur, hampir 70 persen. Yang kedua adalah bengkel 14 persen, kerajinan kuliner 11 persen, dan pertanian 5 persen," papar Rahmat. 

Baca juga: Demi Pelanggan, UMKM Makin Tingkatkan Aksi Iklim

Dia menjelaskan, sejak 2015 terdapat 1.425 UMKM yang dinilai naik kelas dari pemula ke madya, hingga bisa dinobatkan sebagai usaha mandiri.

Rahmat menyebut, Indonesia memiliki 64 juta UMKM. Namun, tak semua usaha kecil itu mendaoatkan pembinaan. 

"Ini menjadi PR bagi kita semua, karena Astra melalui Yayasan Astra mampunya (membina) 2.000-an (UMKM) setiap tahunnya," ucap Rahmat. 

Baca juga: Pupuk Indonesia Komitmen Perkuat UMKM Berkiprah Global

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Pupuk Indonesia Gelar Program Tebus Bersama dan Digitalisasi Distribusi Pupuk Subsidi

Pupuk Indonesia Gelar Program Tebus Bersama dan Digitalisasi Distribusi Pupuk Subsidi

BUMN
Penguatan PAUD Jadi Fondasi Wujudkan SDM Unggul Berdaya Saing

Penguatan PAUD Jadi Fondasi Wujudkan SDM Unggul Berdaya Saing

Pemerintah
Perubahan Iklim Ubah Laguna Pesisir Jadi Lebih Asin, Restorasi Jadi Solusi

Perubahan Iklim Ubah Laguna Pesisir Jadi Lebih Asin, Restorasi Jadi Solusi

Pemerintah
Pemerintah Perlu Skema Pendanaan Baru untuk Pengelolaan Sampah

Pemerintah Perlu Skema Pendanaan Baru untuk Pengelolaan Sampah

LSM/Figur
IEA Prediksi Penjualan EV Global Capai Lebih dari 25 Persen pada 2025

IEA Prediksi Penjualan EV Global Capai Lebih dari 25 Persen pada 2025

Pemerintah
IPB Rilis Inovasi Berbasis AI untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan

IPB Rilis Inovasi Berbasis AI untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan

Pemerintah
Dorong Hilirisasi, MIND ID Perbaiki Tata Kelola Timah untuk Perekonomian

Dorong Hilirisasi, MIND ID Perbaiki Tata Kelola Timah untuk Perekonomian

BUMN
WRI Gandeng Petani Gayo Produksi Kopi Berkelanjutan di Tengah Krisis Iklim

WRI Gandeng Petani Gayo Produksi Kopi Berkelanjutan di Tengah Krisis Iklim

LSM/Figur
Kolaborasi Antar-Organisasi Dibentuk untuk Efektifkan Konservasi Laut

Kolaborasi Antar-Organisasi Dibentuk untuk Efektifkan Konservasi Laut

Pemerintah
Anak Muda Butuh Ruang Hijau, Mampukah Kota Masa Depan Menjawabnya?

Anak Muda Butuh Ruang Hijau, Mampukah Kota Masa Depan Menjawabnya?

LSM/Figur
Konservasi Laut Jadi Strategi KKP Hadapi Ancaman Krisis Pangan

Konservasi Laut Jadi Strategi KKP Hadapi Ancaman Krisis Pangan

Pemerintah
Maybank Dukung Pembangunan Pabrik Mobil EV VinFast lewat Pembiayaan Berkelanjutan

Maybank Dukung Pembangunan Pabrik Mobil EV VinFast lewat Pembiayaan Berkelanjutan

Swasta
Trump Potong Anggaran, 350 Taman Nasional Terancam Tutup

Trump Potong Anggaran, 350 Taman Nasional Terancam Tutup

Pemerintah
Lestari Forum, Bahas Ekosistem Investasi hingga “Sustainability Reporting”

Lestari Forum, Bahas Ekosistem Investasi hingga “Sustainability Reporting”

Swasta
Curhat Petani Gayo, Produksi Kopi Turun akibat Perubahan Iklim

Curhat Petani Gayo, Produksi Kopi Turun akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau