Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Mundur dari JETP, Kedubes Pastikan Kerjasama Energi dengan RI Tetap Jalan

Kompas.com - 07/03/2025, 12:42 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir, memastikan pihaknya tetap berkomitmen menjalin kerja sama di sektor energi dengan pemerintah Indonesia.

Hal ini disampaikan Kamala, menyusul keputusan Presiden Donald Trump yang membawa AS keluar dari Just Energy Transition Partnership (JETP).

"Staf saya di kedutaan dan saya tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan Anda dan tim Anda untuk memperkuat kemitraan AS-Indonesia," kata Kamala dalam keterangan tertulis yang ditujukan kepada Menteri Luar Negeri H E Sugiono, Jumat (7/3/2025).

"Serta memajukan isu-isu energi dan investasi yang menjadi kepentingan bersama, termasuk melalui Development Finance Corporation (DFC)," imbuh dia.

Dengan DFC, kerja sama dilakukan untuk mencari proyek-proyek yang dipimpin oleh sektor swasta guna mendukung tujuan keamanan energi Indonesia.

Kamala menjelaskan, tiga tahun ke belakang Amerika Serikat bekerja sama dengan Indonesia dalam meningkatkan investasi di sektor energi melalui JETP.

Namun, usai dilantik Trump mengeluarkan Perintah Eksekutif Presiden Trump Nomor 14162. Negara ini lantas memprioritaskan efisiensi ekonomi, promosi kemakmuran Amerika, pilihan konsumen, dan pengendalian fiskal dalam semua keterlibatan luar negeri yang berkaitan dengan kebijakan energi.

"Perintah ini membatalkan dan mencabut Rencana Keuangan Iklim Internasional AS yang dikeluarkan oleh pemerintahan sebelumnya, termasuk kebijakan-kebijakan yang diterapkan untuk memajukan rencana tersebut," papar Kamala.

Akibatnya, Amerika Serikat tidak lagi menjadi anggota dari International Partners Group (IPG) untuk JETP di Indonesia, Afrika Selatan, serta Vietnam.

Menurut Kamala, penarikan tersebut hanya berlaku untuk partisipasi Amerika Serikat, dan tidak berlaku bagi anggota IPG lainnya.

"Kami berharap dapat terus membangun kemitraan strategis komprehensif dengan pemerintah Indonesia, masyarakat sipil, dan rakyat Indonesia," ucap dia.

Amerika Serikat Tarik Diri

Untuk diketahui, JETP yang terdiri dari 10 negara donor ini pertama kali diluncurkan pada pembicaraan iklim PBB di Glasgow, Skotlandia, tahun 2021.

Afrika Selatan, Indonesia, Vietnam, dan Senegal kemudian diumumkan sebagai penerima manfaat pertama dari pinjaman, jaminan keuangan, dan hibah untuk beralih dari batu bara.

Dikutip dari Reuters, Joanne Yawitch, kepala Unit Manajemen JETP di Afrika Selatan, menyebut bahwa AS telah mengomunikasikan penarikannya dari rencana tersebut di wilayah itu.

Komitmen AS untuk Indonesia dan Vietnam melebihi 3 miliar dollar AS secara total, sebagian besar melalui pinjaman komersial.

Sementara untuk Afrika Selatan, komitmen AS adalah 1,063 miliar dolar AS dari yang sebelumnya 11,6 miliar dolar AS. Sejak Presiden Donald Trump menjabat, AS telah memangkas bantuan asing dan memperjuangkan pengembangan bahan bakar fosil.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

AS Keluar dari JETP, Pemerintah Perlu Tarik Investasi Besar untuk Transisi Energi

AS Keluar dari JETP, Pemerintah Perlu Tarik Investasi Besar untuk Transisi Energi

Pemerintah
7 Pengelola TPA 'Open Dumping' Bakal Dipidana karena Terbukti Cemari Lingkungan

7 Pengelola TPA "Open Dumping" Bakal Dipidana karena Terbukti Cemari Lingkungan

Pemerintah
Mundurnya AS dari JETP Dinilai Tak Berdampak Signifikan ke Transisi Energi RI

Mundurnya AS dari JETP Dinilai Tak Berdampak Signifikan ke Transisi Energi RI

Pemerintah
Pertamina Targetkan Pangkas Emisi hingga 1,6 Juta Metrik Ton CO2 pada 2025

Pertamina Targetkan Pangkas Emisi hingga 1,6 Juta Metrik Ton CO2 pada 2025

Pemerintah
Teknologi Daur Ulang Tekstil, Solusi Masa Depan untuk Limbah Industri Fashion

Teknologi Daur Ulang Tekstil, Solusi Masa Depan untuk Limbah Industri Fashion

Swasta
Foopak Dorong Upaya UMKM Kuliner Mandiri dan Ramah Lingkungan

Foopak Dorong Upaya UMKM Kuliner Mandiri dan Ramah Lingkungan

Swasta
Kemenhut Akan Pidanakan Pemburu Harimau Sumatera, 6 Terduga Pelaku Ditangkap

Kemenhut Akan Pidanakan Pemburu Harimau Sumatera, 6 Terduga Pelaku Ditangkap

Pemerintah
Perubahan Iklim Berpeluang Jadi 'Cuan' untuk PLN, Kok Bisa?

Perubahan Iklim Berpeluang Jadi "Cuan" untuk PLN, Kok Bisa?

BUMN
Liverpool Bermitra dengan 1PointFive untuk Kredit Penghapusan Karbon

Liverpool Bermitra dengan 1PointFive untuk Kredit Penghapusan Karbon

LSM/Figur
Makin Panas, Suhu Februari 2025 Naik 1,59 Derajat Celsius

Makin Panas, Suhu Februari 2025 Naik 1,59 Derajat Celsius

LSM/Figur
Kementerian ESDM: Potensi Listrik dari Sampah Capai 3 Gigawatt

Kementerian ESDM: Potensi Listrik dari Sampah Capai 3 Gigawatt

Pemerintah
Orang Kaya Bisa Bantu Atasi Masalah Iklim, Saatnya Minta Mereka Kurangi Emisi

Orang Kaya Bisa Bantu Atasi Masalah Iklim, Saatnya Minta Mereka Kurangi Emisi

Pemerintah
Lakukan Efisiensi Energi, Gedung PTK Raih Sertifikat Green Building

Lakukan Efisiensi Energi, Gedung PTK Raih Sertifikat Green Building

BUMN
Ekonomi Pisang Capai 11 Miliar dollar AS Per Tahun, Perubahan Iklim Mengancamnya

Ekonomi Pisang Capai 11 Miliar dollar AS Per Tahun, Perubahan Iklim Mengancamnya

Pemerintah
Mengenal FOLU Net Sink: Pengertian, Target, dan Pendanaan

Mengenal FOLU Net Sink: Pengertian, Target, dan Pendanaan

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau