"Kami menyelidiki seberapa banyak pohon tambahan di kota-kota dapat membantu mengurangi banjir saat hujan ekstrem dengan memperlambat aliran air," katanya.
Tim juga meneliti sejauh mana pohon dapat mengurangi panas di kota-kota.
Para peneliti kemudian menganalisis drainase air hujan dan generasi panas di kota Karlsruhe, Jerman dengan model iklim i-Tree HydroPlus selama periode lima tahun.
Mereka lantas menyimulasikan berbagai skenario penghijauan perkotaan dan menganalisis dampaknya terhadap iklim mikro dan hidrologi.
"Kami dapat menunjukkan bahwa menambah jumlah pohon setidaknya 30 persen dapat mengurangi jumlah jam per tahun panas ekstrem hingga hampir 64 persen dan jumlah limpasan hingga 58 persen, sehingga pohon dapat memperkuat ketahanan terhadap panas dan banjir, terutama di wilayah dengan kepadatan bangunan tinggi," kata Saha.
Hasil dari kedua proyek tersebut menunjukkan bahwa ruang hijau dengan pepohonan yang beragam dapat meningkatkan kesehatan manusia di kota-kota dan mengurangi dampak negatif perubahan iklim, terutama dalam kasus gelombang panas ekstrem dan hujan lebat yang diperkirakan akan terjadi dengan frekuensi yang semakin meningkat.
Baca juga: Studi Ungkap, Ruang Hijau di Tepi Jalan Tingkatkan Keragaman Kupu-Kupu
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya