Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap, Ruang Hijau di Tepi Jalan Tingkatkan Keragaman Kupu-Kupu

Kompas.com - 29/04/2025, 12:00 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Studi baru dari para peneliti di Singapura menemukan hal yang menarik.

Studi tersebut mengungkapkan bahwa bagian tepi jalan, jalur hijau yang sering terabaikan, memegang kunci untuk meningkatkan populasi kupu-kupu, bahkan di lingkungan perkotaan yang didominasi oleh beton.

Melansir Down to Earth, Rabu (23/4/2025), para peneliti menguji bagaimana faktor-faktor seperti ketersediaan nektar, ukuran tepi jalan, kepadatan lalu lintas, dan tutupan hijau di sekitarnya memengaruhi keanekaragaman kupu-kupu.

Studi yang mengamati 56 spesies kupu-kupu dalam 1.320 peristiwa makan nektar di tepi jalan Singapura tersebut akhirnya menemukan bahwa tepi jalan yang ditanami tanaman berbunga, meskipun sebagian besar bukan tanaman asli daerah tersebut, mampu menarik lebih banyak kupu-kupu.

Baca juga: Populasi Serangga Hutan Tropis Turun Drastis, Apa Dampaknya?

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Landscape and Urban Planning itu juga mencatat, semakin beragam jenis bunga dan semakin kompleks struktur vegetasi di tepi jalan, semakin banyak jumlah dan jenis kupu-kupu yang ditemukan.

Menariknya, ukuran tepi jalan lebih besar dan keanekaragaman tanaman lebih tinggi tidak secara langsung menyebabkan jumlah kupu-kupu yang lebih banyak.

Namun, ukuran tepi jalan yang lebih besar dan kekayaan tanaman yang lebih tinggi itu tetap memberikan dukungan tidak langsung terhadap populasi kupu-kupu melalui dua mekanisme, yaitu meningkatkan ketersediaan nektar sebagai sumber makanan dan menciptakan kompleksitas struktural dalam vegetasi (terutama variasi ketinggian), yang pada gilirannya menciptakan mikroklimat yang lebih baik dan memberikan perlindungan bagi kupu-kupu.

Baca juga: Jakarta Jadi Kota Paling Berpolusi di Dunia, Pemprov Punya Jurus Mengatasinya

Sebaliknya, jalan dengan kepadatan lalu lintas yang lebih tinggi memiliki dampak negatif langsung pada keanekaragaman kupu-kupu. Tabrakan, polusi, dan turbulensi dari kendaraan mengganggu aktivitas dan perilaku makan kupu-kupu.

Kehadiran ruang hijau yang lebih luas di sekitar tepi jalan, terutama dalam skala lanskap yang lebih besar, dapat membantu mengurangi dampak negatif ini dan mendukung populasi kupu-kupu.

Efek positif dari ruang hijau lebih signifikan ketika area tersebut berada dalam radius 500-1000 meter dari tepi jalan. 

Temuan ini pun menantang prioritas perencanaan perkotaan tradisional yang sering kali mengabaikan ruang hijau berskala kecil seperti tepi jalan.

"Hasil kami menyoroti peluang untuk memperbaiki tepi jalan agar menguntungkan kupu-kupu," tulis para penulis dalam makalah tersebut.

Peneliti juga menyarankan bahwa pemotongan rumput secara selektif, penanaman campuran spesies tumbuhan berbunga, dan mempertahankan variasi struktural dalam vegetasi dapat menjadi cara berbiaya rendah untuk meningkatkan keanekaragaman hayati perkotaan.

"Seiring dengan percepatan ekspansi perkotaan secara global, penelitian ini memberikan bukti tepat waktu bahwa bahkan area hijau yang kecil sekalipun dapat memberikan perbedaan besar bagi serangga yang menjaga fungsi ekosistem," tulis peneliti lagi.

Baca juga: Separuh Negara Dunia Tak Punya Rencana Perlindungan Biodiversitas

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau