Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nestlé dan Ofi Luncurkan Proyek Pengurangan Emisi

Kompas.com - 30/04/2025, 18:00 WIB
Eriana Widya Astuti,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Dua perusahaan besar di sektor makanan dan bahan pangan, Nestlé dan ofi (olam food ingredients), mengumumkan peluncuran inisiatif agroforestri kakao baru yang berfokus pada praktik pertanian regeneratif.

Proyek ini bertujuan untuk menurunkan emisi karbon dan mencegah deforestasi dalam rantai pasokan kakao.

Ofi, perusahaan yang berlokasi di Singapura, merupakan salah satu pemasok bahan makanan terbesar secara global dan telah menjalin kemitraan selama 15 tahun terakhir dengan Nestlé untuk menyediakan kakao berkelanjutan.

Nestlé sendiri, sebagai produsen berbagai merek cokelat seperti Kit Kat dan Nesquick, adalah salah satu konsumen kakao korporat terbesar di dunia dengan kebutuhan sekitar 430.000 ton per tahun, terutama dari Ghana dan Pantai Gading berdasarkan data yang dikutip dari esgtoday pada Rabu (30/04/2025)

Melalui proyek yang telah dimulai ini, kedua perusahaan akan bermitra dengan sekitar 25.000 petani di Brasil, Pantai Gading, dan Nigeria untuk mengalihkan lahan mereka ke sistem agroforestri.

Praktik ini menggabungkan pohon dengan lahan pertanian dan padang rumput, serta menerapkan pemanfaatan sisa tanaman.

Program ini juga mencakup pelatihan bagi petani mengenai praktik pertanian ramah iklim dan berbagai isu lingkungan serta keberlanjutan.

Andrew Brooks, Kepala Global Keberlanjutan Kakao di ofi mengungkapkan antusiasme mereka dalam melaksanakan kerjasama dengan inisiatif untuk aksi iklim global ini.”

Dia mengatakan bahwa saat ini mereka tengah menghadapi tantangan iklim dengan menempatkan petani sebagai bagian penting dari solusi.

“Dengan menjalin kerja sama yang erat dengan komunitas petani kakao, kami mendukung mereka dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim serta memperkuat pasokan kakao yang berkelanjutan.” ujad Andrew sebagaimana dikutip dari esgtoday pada Rabu (30/04/2025)

Lebih lanjut, kedua perusahaan itu juga merencanakan penanaman lebih dari 2,8 juta pohon dan pengelolaan lebih dari 72.000 hektare lahan agroforestri sebagai bagian dari peralihan menuju pertanian regeneratif.

Para petani yang terlibat akan menerima kompensasi finansial atas kegiatan menanam dan merawat pohon-pohon tersebut.

Upaya ini diperkirakan akan mengurangi lebih dari 1,5 juta ton emisi karbon dioksida dalam jangka waktu 30 tahun mendatang.

Nestlé sendiri telah menyatakan komitmennya sejak 2019 untuk mencapai emisi gas rumah kaca (GRK) nol bersih pada tahun 2050.

Sebagai langkah nyata, pada 2020, perusahaan ini meluncurkan rencana dengan tenggat waktu yang jelas untuk mencapainya, termasuk target pengurangan emisi sebesar 20% pada 2025 dan 50% pada 2030.

Berdasarkan peta jalan netzero perusahaan, lebih dari 70% jejak emisi GRK Nestlé berasal dari sumber bahan baku, dengan 25% hingga 35% di antaranya diakibatkan oleh konversi lanskap alami.

Oleh sebab itu, strategi perusahaan untuk menekan emisi pertanian mencakup upaya pencegahan deforestasi, konservasi habitat alami, dan penanaman ratusan juta pohon dalam rangka mendukung agroforestri dan reforestasi.

Darrell High, Manajer Cocoa Plan di Nestlé, mengatakan bahwa manusia adalah inti dari aksi iklim mereka. Menurutnya, bekerja bersama ofi untuk membantu petani beralih ke praktik pertanian cerdas iklim.

“Dengan mendukung transisi menuju sistem pangan yang lebih regeneratif, kami bisa membangun rantai pasokan kakao yang lebih bertanggung jawab dan mempercepat pencapaian tujuan iklim bersama pada 2030 dan seterusnya.” tutup Darrell.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau