Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KLH: Perusahaan Peringkat Hitam dan Merah pada PROPER Bisa Dicabut Izin Usahanya

Kompas.com - 06/05/2025, 15:16 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyatakan bahwa perusahaan yang masuk kategori merah dan hitam pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup atau PROPER terancam dicabut izin usahanya.

Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan KLH, Rasio Ridho Sani, mengungkapkan hal itu dilakukan sebab perusahaan terbukti mencemari dan tidak mengelola lingkungan.

Pihaknya bakal melaporkan ke Deputi Penegakan Hukum KLH untuk mendalami terkait sanksi terhadap perusahaan.

"Mereka akan bisa memberikan sanksi kepada perusahaan tersebut dilihat dari seberapa parahnya, sanksinya bagaimana. Apakah perlu sanksi paksaan pemerintah, denda atau pada level pencabutan izin," ujar Rasio saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (6/5/2025).

Baca juga: Masyarakat Bisa Terima Kompensasi karena Jaga Lingkungan

Bila ditemukan pencemaran yang berat, maka KLH akan menggugat perusahaan dengan pasal pidana ataupun perdata.

"Jadi ini kenapa PROPER menjadi instrumen yang sangat penting," imbuh dia.

Rasio menjelaskan, PROPER mendorong perusahaan bertanggung jawab atas aktivitas operasional yang berdampak pada lingkungan terutama di daerah aliran sungai (DAS). Terdapat lima kategori peringkat kinerja perusahaan yakni hitam, merah, biru, hijau, dan emas.

"Peringkat hitam artinya perusahaan tidak melakukan upaya yang sangat serius dalam konteks pengelolaan lingkungan hidupnya, dan berdampak serius terhadap lingkungan. Perusahaan berpingkat merah, perusahaan yang belum optimal melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidupnya," ungkap dia.

Baca juga: MHU Raih Proper Hijau Dua Tahun Berturut-turut, Komitmen Keberlanjutan Kian Kuat

Perusahaan berperingkat biru dikategorikan sudah melakukan upaya pengelolaan lingkungan hdup dan menaati peraturan yang ada. Sementara kategori hijau artinya perusahaan telah melakukan efisiensi air, energi, ataupun langkah lan seperti pemanfaatan limbah dari bisnisnya.

"Peringkat emas yaitu perusahaan sudah melakukan inovasi-inovasi dalam konteks lingkungan hidup, dan inovasi sosial di mana mereka melakukan kegiatan sosial di lingkungan sekitar mereka sehingga memberikan dampak besar pada masyarakat," tutur Rasio.

Dia menyebut, laporan pengelolaan lingkungan PROPER selayaknya laporan keuangan perusahaan. Menurut Rasio, perusahaan dengan peringkat emas bakal lebih mudah mendapatkan pendanaan dari investor. Selain itu, mitra bisnis maupun masyarakat dapat menilai reputasi perusahaan terhadap lingkungan hidup.

"Risiko perusahaan-perusahaan yang kinerjanya tidak baik adalah risiko keuangan. Selama ini kami melihat banyak sekali perusahaan yang tidak mendapat dukungan pendanaan, apabila mereka peringkat kinerjanya belum patuhbbaik hitam maupun merah," papar dia.

Baca juga: Sido Muncul Raih Penghargaan Proper Kategori Emas dan Green Leadership Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup

Pasalnya, lembaga keuangan kerap mengecek laporan lingkungan sebelum memberikan pendanaan. Sebaliknya, perusahaan dengan peringkat emas berpeluang besar lebih mudah mengakses pendanaan.

Di tahun ini, KLH menggelar PROPER khususnya pada 517 usaha dan/atau kegiatan di sekitar DAS DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Bali selama Juli 2024–Juni 2025.

Dalam PROPER yang digelar Februari 2025 lalu, KLH mengumumkan 16 perusahaan berperingkat hitam, 1.313 perusahaan berperingkat merah, 2.649 perusahaan berperingkat biru, 227 perusahaan berperingkat hijau, dan 85 perusahaan berperingkat emas.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Indonesia Targetkan Swasembada Garam pada 2027, NTB Jadi Kuncinya

Indonesia Targetkan Swasembada Garam pada 2027, NTB Jadi Kuncinya

Pemerintah
Metode Sederhana Ungkap, Mangrove Redam Gelombang hingga Setengahnya

Metode Sederhana Ungkap, Mangrove Redam Gelombang hingga Setengahnya

LSM/Figur
Tanoto-Gates Kerja Sama untuk Kesehatan dan Pendidikan di Asia

Tanoto-Gates Kerja Sama untuk Kesehatan dan Pendidikan di Asia

Pemerintah
Dua Orang Jadi Tersangka Kasus Serobot Lahan Hutan Pendidikan Unmul

Dua Orang Jadi Tersangka Kasus Serobot Lahan Hutan Pendidikan Unmul

Pemerintah
Kemenhut Tangani 10 Kasus Kejahatan Hutan, dari Perambahan hingga Perdagangan Satwa

Kemenhut Tangani 10 Kasus Kejahatan Hutan, dari Perambahan hingga Perdagangan Satwa

Pemerintah
AI Bisa Bikin Prakiraan Cuaca dan Iklim Indonesia Detail dan Akurat

AI Bisa Bikin Prakiraan Cuaca dan Iklim Indonesia Detail dan Akurat

Pemerintah
KLH: Perusahaan Peringkat Hitam dan Merah pada PROPER Bisa Dicabut Izin Usahanya

KLH: Perusahaan Peringkat Hitam dan Merah pada PROPER Bisa Dicabut Izin Usahanya

Pemerintah
Microsoft Kaji Dampak Lingkungan Pendinginan Pusat Data

Microsoft Kaji Dampak Lingkungan Pendinginan Pusat Data

Pemerintah
KLH Desak Perusahaan Kelola Lingkungan lewat PROPER

KLH Desak Perusahaan Kelola Lingkungan lewat PROPER

Pemerintah
Briket Kelapa Dorong Perubahan: Dapur Bersih, Beban Perempuan Ringan

Briket Kelapa Dorong Perubahan: Dapur Bersih, Beban Perempuan Ringan

LSM/Figur
Survei: 91 Persen Masyarakat Indonesia Dukung Upaya Atasi Perubahan Iklim

Survei: 91 Persen Masyarakat Indonesia Dukung Upaya Atasi Perubahan Iklim

LSM/Figur
Jadi Pusat Riset, Suaka Badak di Aceh Timur Teliti Cara Kembangbiak

Jadi Pusat Riset, Suaka Badak di Aceh Timur Teliti Cara Kembangbiak

Pemerintah
Habitat Baru Pari Manta Karang Ditemukan, Perluasan Zona Lindung Mendesak

Habitat Baru Pari Manta Karang Ditemukan, Perluasan Zona Lindung Mendesak

LSM/Figur
Kekeringan dan Gelombang Panas Bikin Tanaman Sulit Serap Karbon

Kekeringan dan Gelombang Panas Bikin Tanaman Sulit Serap Karbon

LSM/Figur
Cegah Wabah karena Iklim, Indonesia Perkuat Sistem Kesehatan dengan AI

Cegah Wabah karena Iklim, Indonesia Perkuat Sistem Kesehatan dengan AI

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau