JAKARTA, KOMPAS.com – PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) kembali meraih penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
Penghargaan itu diberikan langsung oleh Menteri LHK/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq didampingi Wamen LH/Wakil BPLH Diaz Faisal Malik Hendropriyono di Gedung Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin (24/2/2025).
Penghargaan tersebut merupakan kali kelima bagi Sido Muncul. Sebelumnya, perusahaan mendapatkannya secara berturut-turut sejak 2020 hingga 2023.
Pada kesempatan itu, Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat juga menerima penghargaan Green Leadership Utama 2024 untuk ketiga kalinya.
Penghargaan itu merupakan bentuk apresiasi kepada pemimpin tertinggi atau chief executive officer (CEO) perusahaan yang meraih Proper Emas serta penerapan Extraordinary Turnarounds.
“Penghargaan tersebut membuat kami semakin semangat untuk menjadi motor penggerak dalam menjaga lingkungan dengan lebih baik lagi,” ucap Irwan.
Baca juga: Donasikan Rp 260 Juta, Kuku Bima Sido Muncul Gelar Operasi Bibir Sumbing di Lebak
Di Rawa Pening, misalnya, Irwan menegaskan, dalam waktu dekat, ia akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membersihkan eceng gondok dari kawasan tersebut.
“Rawa Pening merupakan sumber air yang perlu dijaga. Untuk itu, eceng gondok (di Rawa Pening) perlu dibersihkan. Idenya sudah ada. Mungkin (eceng gondok) akan (diubah menjadi) bahan bakar,” kata dia.
Sebagai informasi, pada 2017, Sido Muncul menampilkan Rawa Pening dalam iklan produk Kuku Bima. Melalui iklan ini, Sido Muncul mengirimkan pesan bahwa Rawa Pening berpotensi menjadi destinasi wisata air kelas dunia jika persoalan sedimentasi dan populasi eceng gondok bisa dikendalikan.
Sido Muncul pun sudah melakukan langkah nyata dengan memanfaatkan eceng gondok menjadi energi alternatif setelah disulap menjadi pelet atau briket.
Pihaknya menyadari bahwa menjaga lingkungan adalah bagian penting dalam berbisnis. Oleh sebab itu, Sido Muncul berupaya secara serius untuk mencapai target Proper terbaik.
Menurut Irwan, pencapaian tersebut juga tak terlepas dari niat baik perusahaan yang didukung oleh tim Departemen Lingkungan Hidup dan seluruh karyawan Sido Muncul.
Manager Lingkungan Sido Muncul Amri Cahyono menjabarkan bahwa program keberlanjutan Sido Muncul dilakukan dari hulu ke hilir melalui beberapa inovasi, mulai dari efisiensi penggunaan air dan energi, pemanfaatan limbah jamu sebagai biofuel, penggunaan panel surya, hingga berbagai program pemberdayaan masyarakat.
“Bahkan, 91 persen kebutuhan energi Sido Muncul dipasok oleh sumber energi baru dan terbarukan (EBT),” katanya.
Baca juga: Gelar Seminar di RSU Bunda Margonda, Sido Muncul Angkat Potensi Jamu untuk Kesehatan Holistik
Dalam Anugerah Lingkungan Proper 2024, Sido Muncul mengajukan program unggulan Community Development Usaha Bersama Eling Tonggo (UBET) di Desa Bergas Kidul, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Program itu bertujuan untuk menciptakan sustainable livelihood yang tidak hanya bergantung pada sektor industri, tetapi juga mendukung kesejahteraan dan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan.
Salah satu inovasi yang dilakukan adalah penerapan sistem regenerative agriculture yang menyasar pada kelompok Tani Alpukat. Sistem ini berfokus pada pengelolaan tanah dan pertanian secara ramah lingkungan.
Sido Muncul juga melakukan peningkatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui Kelompok Usaha Wanita “Mbok Jajan”. Kelompok ini menjadi wadah bagi ibu-ibu produktif untuk mengembangkan kegiatan usaha mereka dalam pengelolaan makanan.
Ada pula Eco Inovasi berupa efisiensi energi melalui penggunaan sistem HVAC untuk memproduksi bahan baku pada produk kapsul yang dicapai pada 2023 dan 2024.
Lalu, Sido Muncul juga berhasil menurunkan emisi hingga 2.195 ton CO2eq dengan menggunakan chilled water system dalam memproduksi cairan obat dalam.
Sido Muncul juga menerapkan program 3R melalui pemanfaatan limbah non-B3 untuk modifikasi tatakan caping pada mesin filling RTD 0,80 ton.
Beberapa upaya lain dari segi penghematan energi juga telah dilakukan, seperti penurunan BPA dengan recycle hasil sampling pada produk yang mengandung bioetanol 12,9 ton.
Selain itu, Sido Muncul juga berhasil melestarikan keanekaragaman hayati berupa 16 ekor elang di Agrowisata Sido Muncul serta efisiensi air bersih melalui proses cleaning in place pada ekstrak Tolak Angin Cair.
Baca juga: Gandeng IDI, Sido Muncul Sosialisasikan Peran Jamu dalam Dunia Kedokteran di Bandung
Amri menegaskan bahwa Sido Muncul secara konsisten berkomitmen penuh untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan demi terwujudnya SDG’s.
“Khususnya mengenai pengentasan segala bentuk kemiskinan, kualitas pendidikan yang inklusif dan merata, kesetaraan gender dengan memberdayakan semua perempuan, pekerjaan yang layak dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, serta penanganan perubahan iklim,” tutur Amri.
Sebagai industri jamu yang meraih penghargaan Proper, catatan baik Sido Muncul mendapat apresiasi dari Hanif Faisol Nurofiq.
“Sido Muncul telah melakukan langkah panjang (dalam komitmen keberlanjutan), apalagi dalam menangani Rawa Pening. Pak Irwan juga begitu serius mengawal komitmen itu sehingga ia berhak dianugerahi Green Leadership Utama,” ujar Hanif.
Berkaca dari berbagai upaya tersebut, Hanif menilai, peraih penghargaan Proper dan Green Leadership Utama, khususnya Sido Muncul, dapat menjadi role model bagi perusahaan lain dalam menerapkan prinsip environmental, social, dan governance (ESG) demi mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
“Para peraih Green Leadership mungkin akan menginisiasi forum-forum untuk saling diskusi, saling menguatkan, dan menyebarkan ide-ide kepada banyak pihak,” tambah Hanif.
Hal senada juga disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan Proper Sudharto P Hadi. Dia menjelaskan, Proper menjadi pemeringkatan yang menunjukkan komitmen perusahaan terhadap isu keberlanjutan.
Pemeringkatan itu menunjukkan seberapa jauh upaya perusahaan dalam mengelola lingkungan dan peduli sosial dengan dukungan tata kelola perusahaan yang baik.
“Peraih Proper Emas menunjukkan bahwa mereka telah melakukan upaya sempurna dalam kegiatan operasionalnya. Apalagi, jika sudah meraih hingga lima kali berturut-turut, seperti Sido Muncul,” ucap Sudharto.
Dia berharap, peraih Proper, termasuk Sido Muncul, dapat menjadi role model bagi perusahaan lain. Pasalnya, peraih Proper bukan hanya mampu mengendalikan dampak lingkungan, melainkan juga dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat dan pengurangan emisi karbon.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya