Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 27 Februari 2025, 15:40 WIB
HTRMN,
Agung Dwi E,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Unit bisnis dari MMS Group Indonesia (MMSGI) pada lini pilar MMS Resources, PT Multi Harapan Utama (MHU), kembali meraih penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) dengan peringkat Hijau.

Penghargaan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq pada acara yang digelar di Gedung Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin (24/2/2025).

Proper merupakan program tahunan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)—sekarang Kementerian Lingkungan Hidup—yang bertujuan menilai kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan.

Sementara, peringkat Hijau dalam Proper menunjukkan bahwa perusahaan telah menjalankan kinerja lingkungan yang sangat baik dan melampaui kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, serta menerapkan berbagai inovasi.

Baca juga: Peringati Bulan K3, MHU Gandeng Mitra Kerja Ciptakan Lingkungan Aman dan Produktif

Hanif menjelaskan, Proper tidak hanya mendorong kepatuhan terhadap regulasi lingkungan, tetapi juga menekankan inovasi dan kepemimpinan lingkungan (green leadership) dalam dunia usaha.

Ia pun mendorong Proper agar terus berkembang seiring dengan kebijakan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan praktik terbaik yang diterapkan di dunia usaha.

“Program ini tidak sekadar alat evaluasi kepatuhan, tetapi juga dorongan bagi perusahaan Indonesia untuk menjadi kelas dunia dalam pengelolaan lingkungan,” jelasnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (25/2/2025).

Komitmen MHU dalam pengelolaan lingkungan

Direktur MHU Faiz Firdaus Fauzan menyampaikan, penghargaan Proper Hijau selama dua tahun berturut-turut mencerminkan komitmen perusahaan dalam menjalankan operasional yang berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Baca juga: Dukung Program Pemerintah, MHU Perkuat Pencegahan Stunting di Kawasan Lingkar Tambang

Kami percaya bahwa pertumbuhan bisnis harus berjalan seiring dengan kepedulian terhadap lingkungan. Ke depan, MHU akan terus berinovasi dalam pengelolaan lingkungan untuk memberikan dampak positif yang lebih luas,” kata Faiz.

Sebagai perusahaan yang berkomitmen terhadap keberlanjutan, MHU terus mengembangkan berbagai inisiatif dalam pengelolaan lingkungan, termasuk pengelolaan limbah, pemanfaatan energi terbarukan, serta konservasi dan rehabilitasi lingkungan.

Terdapat tiga strategi keberlanjutan yang dijalankan MHU hingga meraih Proper Hijau.

Pertama, pengelolaan limbah berkelanjutan. MHU menggandeng masyarakat Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, untuk mendirikan bank sampah “Bumi Etam Lestari”. Inisiatif ini bertujuan mengurangi limbah rumah tangga sekaligus menciptakan nilai ekonomi.

Baca juga: Upaya MHU Dongkrak Perekonomian Desa di Kaltim Dapat Pujian dari Menteri Desa dan PDT

Selain itu, bank sampah tersebut menjadi contoh nyata ekonomi sirkular berbasis komunitas. Sampah yang dikumpulkan bakal diolah menjadi produk bernilai guna, seperti paving block dan pupuk kompos.

Kedua, pemanfaatan energi terbarukan dan reduksi emisi. MHU telah memasang panel surya di fasilitas operasionalnya untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Langkah tersebut berhasil menekan emisi hingga 28 persen dengan konsumsi listrik tahunan mencapai 1,4 juta kWh serta mengurangi emisi sebesar 317 ton CO? ekuivalen. Ke depan, MHU berencana mengembangkan panel surya terapung di kolam pascatambang guna meningkatkan efisiensi energi ramah lingkungan.

Ketiga, konservasi dan rehabilitasi lingkungan. MHU telah mereklamasi 16 ha lahan bekas tambang menjadi Arboretum Busang. Area ini berfungsi sebagai kawasan konservasi, hutan pendidikan, penelitian, serta ekowisata.

Baca juga: Terapkan Good Mining Practice, MHU Raih ASEAN Coal Awards 2023

Arboretum tersebut juga menjadi pusat pembibitan tanaman lokal dan habitat bagi spesies endemik di Kalimantan, termasuk kukang, yang masuk dalam daftar hewan terancam punah.

Seluruh program keberlanjutan MHU sejalan dengan visi perusahaan, “Synergy for the Future”. Dengan berbagai inisiatifnya, perusahaan terus berupaya memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan dan masyarakat sekitar serta menjadikan keberlanjutan sebagai bagian integral dari operasional perusahaan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
LSM/Figur
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau