JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) resmi menjadi emiten pertama yang membeli Renewable Energy Certificate (REC) melalui Indonesia Commodity & Derivative Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI).
Transaksi perdana ini menandai dimulainya perdagangan Kontrak Fisik REC di ICDX, setelah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). REC adalah sertifikat yang menyatakan produksi listrik dari sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT), di mana satu REC setara dengan satu Megawatt hour (MWh) listrik bersih.
Bank Capital membeli 2.098 MWh REC yang berasal dari pembangkit listrik tenaga hidro. Langkah ini sejalan dengan upaya perusahaan dalam mendukung keuangan berkelanjutan dan pemanfaatan energi ramah lingkungan.
Direktur Utama PT Bank Capital Indonesia Tbk., Kurniawan Halim, menyebut pembelian REC ini sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Baca juga: ICDX Resmi Jadi Bursa Perdagangan Renewable Energy Certificate
“Untuk mendorong penerapan bisnis berkelanjutan harus dilakukan dari hulu ke hilir, termasuk listrik yang digunakan dalam operasional sehari-hari,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pembelian REC dari energi hidro ini menjadi wujud nyata kontribusi Bank Capital dalam penerapan Peraturan OJK No. 51 tahun 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan, yang mendorong lembaga jasa keuangan mendukung pemanfaatan energi terbarukan.
Direktur Utama ICDX, Fajar Wibhiyadi, menyambut positif langkah Bank Capital.
“Dengan ini, besar harapan REC dapat menjadi solusi atas kebutuhan korporasi termasuk emiten dalam target pemenuhan energi terbarukan,” ujar Fajar dalam keterangan resminya pada Senin (19/5/2025).
Fajar juga memastikan bahwa ICDX sebagai bursa berjangka pertama yang memfasilitasi perdagangan REC telah menyiapkan sistem yang transparan dan akuntabel untuk mendukung partisipasi pelaku usaha dalam transisi energi.
Langkah Bank Capital dinilai bisa mendorong perusahaan lain untuk mengikuti jejak serupa, sebagai bagian dari strategi menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Baca juga: IESR Nilai Sertifikat REC PLN Tak Dorong Transisi Energi
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya