KOMPAS.com - Piringan hitam vinil sedang mengalami peningkatan popularitas setelah sempat meredup.
Misalnya di Inggris, penjualan formal vinil mencapai hampir enam juta unit pada 2024.
Meskipun demikian, pembuatan vinil dari awal hingga akhir masa pakainya menimbulkan masalah bagi lingkungan.
Piringan hitam modern terbuat dari PVC (polivinil klorida) yang berbasis minyak bumi.
Dan meskipun jejak karbon per kepingnya relatif rendah, volume produksinya yang besar dapat menyebabkan emisi berbahaya dan peningkatan limbah plastik serta memiliki periode dekomposisi hingga 1000 tahun.
Untuk meminimalisir dampak lingkungan tersebut beberapa artis pun mengeksplorasi alternatif vinil ramah lingkungan.
Baca juga: Apakah Kredit Karbon Hutan Berfungsi dan Membantu Lingkungan?
Salah satunya adalah Coldplay. Grup band ini bekerja sama dengan The Ocean Cleanup untuk memproduksi piringan hitam vinil Moon Music, album ke-10 Coldplay.
Melansir Sustainability Magazine, Jumat (16/5/2025) piringan hitam diproduksi menggunakan 70 persen plastik sungai yang dikumpulkan dari Sungai Las Vacas di Guatemala dan 30 persen botol plastik daur ulang.
Plastik sungai dikumpulkan oleh Interceptor 006, sebuah perangkat yang digunakan pada tahun 2023 untuk mencegah sampah memasuki Teluk Honduras.
Setiap edisi standar Moon Music akan dicetak pada cakram yang terbuat dari sembilan botol plastik daur ulang yang diambil dari limbah konsumen.
Coldplay juga merilis album tersebut dalam format EcoCD, format yang terdiri dari 90 persen plastik daur ulang, yang mengurangi emisi hingga 78 persen dibandingkan dengan produksi CD tradisional.
Coldplay memperkirakan upaya ini akan mencegah terciptanya lebih dari 25 ton plastik baru dan mengurangi emisi karbon hingga 85 persen.
“Memastikan plastik tidak akan pernah masuk kembali ke lingkungan laut sangat penting bagi misi kami dan saya sangat antusias untuk melihat bagaimana kami akan terus berinovasi dengan Coldplay dan mitra kami lainnya untuk membersihkan lautan dari plastik bersama-sama.” kata Boyan Slat, Pendiri dan CEO The Ocean Cleanup.
Baca juga: Tuku dan Gen Z Dorong Budaya Kopi yang Ramah Lingkungan
Aksi ini menandai babak baru dalam upaya Coldplay untuk menyoroti aksi lingkungan melalui inovasi dan musik.
Selain produksi piringan hitam, Coldplay sebelumnya juga telah menginisiasi tur ramah lingkungan sejak 2021 ketika tur Music Of The Spheres.
Tur yang menargetkan memangkas emisi karbon hingga 50 persen itu diselenggarakan dengan menggunakan lampu bertenaga surya, bahan bakar penerbangan berkelanjutan, dan lantai kinetik.
Hasilnya, band tersebut melampaui target tersebut dengan pengurangan 59 persen dibandingkan dengan tur mereka sebelumnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya