JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Sampah Drupadi, Kricak Kidul, Yogyakarta membangun alat insinerator untuk mengelola limbah masyarakat sekitarnya.
Ketua Bank Sampah Drupadi, Ari Widi Astuti, menjelaskan alat tersebut dibuat dari dana swadaya masyarakat.
“Kami membangun insinerator sederhana dari batu bata setinggi 1,5 meter, seperti cerobong. Sampah residu yang tidak diterima oleh pelapak dibakar secara mandiri,” ujar Widi dalam keterangannya, Selasa (20/5/2025).
Pembayaran atau retribusi untuk mengoperasikan insenerator dipatok dengan harga Rp 1.000 per kilogram sampah khusus bagi warga RT 41.
“Sedangkan warga dari luar wilayah RT 41 dikenakan biaya Rp 2.000 per kilogram sampah,” kata dia.
Baca juga: Melihat Bank Sampah Induk Gesit di Jaksel yang Berdayakan Kaum Ibu
Widi menyebut, insinerator Bank Sampah Drupadi beroperasi tiga kali dalam sepekan dan menghasilkan Rp 25.000- Rp 40.000 setiap kali dibuka.
Dengan insinerator sederhana tersebut, diharapkan lebih banyak warga dapat memanfaatkannya guna mengurangi sampah yang dibawa ke TPS.
“Ke depannya, sampah organik akan kami manfaatkan untuk pembuatan bahan dasar sabun biowash dari buah-buahan. Inovasi ini diharapkan mampu menekan jumlah sampah organik rumah tangga yang dibuang ke tempat pembuangan akhir,” jelas Widi.
Baca juga: Ubah Sampah Jadi Berkah, Kisah Bank Sampah Semutharjo Selamatkan Sungai Pusur
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas dan Pengawasan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Supriyanto, mencatat bank sampah terus meningkat. Sejauh ini ada 701 bank sampah yang tersebar.
"Kami terus berupaya memfasilitasi dan mendorong kolaborasi antar tokoh dan pengelola bank sampah agar pengelolaan dapat berjalan lancar,” tutur Supriyanto.
Dia pun meminta masyarakat mengadopsi prinsip reduce, reuse, dan recycle.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya