Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Emisi, Jepang Berencana Pakai Kekuatan Rumput Laut

Kompas.com - 21/05/2025, 20:05 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber knowesg

KOMPAS.com - Pemerintah Jepang akan segera memulai sebuah penelitian yang berfokus pada konsep "karbon biru".

Tujuan utama dari penelitian itu adalah mengurangi jumlah karbon dioksida di atmosfer.

Studi akan mengeksplorasi penggunaan tumbuhan laut, seperti rumput laut dan bakau, untuk memerangkap CO2 yang telah masuk ke dalam air laut.

Tumbuhan tersebut diketahui menggunakan CO2 untuk fotosintesis dan selanjutnya menyimpan karbon di laut dalam, cara yang alami dan efisien untuk mengurangi emisi karbon.

Baca juga: Kolaborasi Antar-Organisasi Dibentuk untuk Efektifkan Konservasi Laut

Melansir Know ESG, Selasa (21/5/2025), pemerintah Jepang, bekerja sama dengan mitra-mitra mereka akan melakukan studi komprehensif untuk memahami efektivitas menenggelamkan rumput laut ke laut sebagai metode penyimpanan karbon.

Namun tidak hanya itu saja, studi juga mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi dampak negatif atau risiko lingkungan yang mungkin timbul dari praktik ini.

Selama bertahun-tahun, emisi karbon Jepang telah berkurang banyak karena meningkatnya penggunaan energi terbarukan dan tenaga nuklir.

Namun, untuk mencapai tujuan negara tersebut, yaitu emisi nol bersih pada 2050, masih banyak yang perlu dilakukan.

Baca juga: Konservasi Laut Jadi Strategi KKP Hadapi Ancaman Krisis Pangan

Saat ini, Jepang bergantung pada hutan untuk menangkap karbon, tetapi sisi negatifnya adalah pohon-pohon menjadi lebih lemah karena penuaan.

Jadi, pemerintah sedang menjajaki metode baru untuk mengurangi emisi karbon dan melihat karbon biru sebagai salah satu jalur paling efisien untuk mencapai tujuan nol bersih.

Keberhasilan karbon biru sudah terbukti. Pada tahun 2023, pabrik-pabrik pesisir telah berhasil menangkap sekitar 34 ton CO2.

Jepang pun akhirnya menetapkan tujuan untuk menyerap 1 juta ton per tahun pada tahun 2035 dan 2 juta ton pada tahun 2045 melalui karbon biru.

Karbon biru berpotensi menjadi strategi penangkapan karbon yang andal dan terukur untuk masa depan jika berhasil mengaplikasikan metode ini.

Baca juga: Bagaimana Karbon Biru Membuat Warga Kolumbia Bahagia?

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Harapan Orangutan di Tengah Ancaman Kepunahan: Sains, Politik, Publik
Harapan Orangutan di Tengah Ancaman Kepunahan: Sains, Politik, Publik
LSM/Figur
Pulau untuk Dijaga, Bukan Dijual: Jalan Menuju Wisata Berkelanjutan
Pulau untuk Dijaga, Bukan Dijual: Jalan Menuju Wisata Berkelanjutan
Pemerintah
GAPKI Gandeng IPOSS untuk Perkuat Sawit Indonesia di Tingkat Dunia
GAPKI Gandeng IPOSS untuk Perkuat Sawit Indonesia di Tingkat Dunia
Swasta
Bioteknologi Jagung, Peluang Indonesia Jawab Masalah Ketahan Pangan
Bioteknologi Jagung, Peluang Indonesia Jawab Masalah Ketahan Pangan
Swasta
Peluang 'Green Jobs' di Indonesia Besar, tapi Produktivitas SDM Masih Rendah
Peluang "Green Jobs" di Indonesia Besar, tapi Produktivitas SDM Masih Rendah
LSM/Figur
IEA Prediksi Penurunan Permintaan Minyak Global Mulai 2030
IEA Prediksi Penurunan Permintaan Minyak Global Mulai 2030
Pemerintah
PGN Perluas Akses Internet di Lingkungan Kampus Unsri
PGN Perluas Akses Internet di Lingkungan Kampus Unsri
BUMN
Peta Baru Ungkap 195 Juta Hektar Lahan Potensial untuk Perbaikan Hutan
Peta Baru Ungkap 195 Juta Hektar Lahan Potensial untuk Perbaikan Hutan
LSM/Figur
Mata dari Langit: Bagaimana Penginderaan Jauh Bantu Selamatkan Bumi?
Mata dari Langit: Bagaimana Penginderaan Jauh Bantu Selamatkan Bumi?
LSM/Figur
16 Sistem Penambatan Bakal Dipasang untuk Jaga Terumbu Karang Raja Ampat
16 Sistem Penambatan Bakal Dipasang untuk Jaga Terumbu Karang Raja Ampat
Pemerintah
Picu Kerusakan Lingkungan, 2 Perusahaan Tambang Didenda Rp 47 Miliar
Picu Kerusakan Lingkungan, 2 Perusahaan Tambang Didenda Rp 47 Miliar
Pemerintah
Peringati HUT Ke-47, Pasar Modal Indonesia Serahkan Bantuan Ambulans untuk Masyarakat Papua
Peringati HUT Ke-47, Pasar Modal Indonesia Serahkan Bantuan Ambulans untuk Masyarakat Papua
Swasta
Satu Prompt ChatGPT Konsumsi Setengah Liter Air Bersih
Satu Prompt ChatGPT Konsumsi Setengah Liter Air Bersih
Swasta
KKP Ungkap Pendapatan Sektor Perikanan Indonesia Capai Rp116 Triliun
KKP Ungkap Pendapatan Sektor Perikanan Indonesia Capai Rp116 Triliun
Pemerintah
Menelusuri Jejak Kayu Ilegal lewat Forensik DNA, Harapan Baru dalam Penegakan Hukum Kehutanan
Menelusuri Jejak Kayu Ilegal lewat Forensik DNA, Harapan Baru dalam Penegakan Hukum Kehutanan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau