Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ASA KEBERLANJUTAN

Smelter MMP 100 Persen PMDN, Dorong Hilirisasi Industri Nikel Berbasis ESG

Kompas.com, 11 Juni 2025, 13:31 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

Bagi MMP, keterlibatan SDM dalam negeri menjadi tulang punggung operasional harian sekaligus mencerminkan kapasitas nasional yang terus berkembang.

MMP juga memiliki program pelatihan khusus untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal melalui pelatihan green operator bagi 250 calon tenaga kerja.

Tak sampai di situ, MMP pun memiliki komitmen untuk menyerap hingga 1.000 tenaga kerja dalam negeri.

“Orang-orang kami semua berpengalaman dan dari dalam negeri. Sebagian besar proses desain dan rekayasa dilakukan oleh insinyur Indonesia yang telah berpengalaman di industri nikel. Jadi, alatnya boleh dari luar, tapi desain dan arah teknis tetap ditentukan oleh orang lokal,” kata Dadik.

Terapkan prinsip ESG

Sebagai perusahaan yang berada di bawah naungan MMSGI, grup usaha yang memiliki aspirasi menjadi yang terbaik di bidang energi dan properti dengan prinsip berkelanjutan, komitmen terhadap tanggung jawab lingkungan dan sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari operasional MMP.

Sejak awal, prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) diterapkan sebagai bagian dari desain operasional.

Bagi MMP, praktik keberlanjutan dijalankan bukan hanya sebagai kewajiban administratif, tetapi sebagai prinsip kerja harian yang diterapkan di setiap lini.

Salah satu wujud implementasinya ditunjukkan MMP melalui penggunaan pasokan listrik dari jaringan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang didukung oleh renewable energy certificate (REC) sejak 2022.

REC adalah sertifikat energi hijau atau sertifikat energi terbarukan yang dapat digunakan untuk mengklaim konsumsi listrik dari sumber energi baru terbarukan (EBT), seperti surya, angin, atau air.

Melalui penggunaan REC, MMP secara serius membuktikan komitmen mereka untuk memerangi perubahan iklim global dan mendukung proyek-proyek EBT di Indonesia.

Baca juga: Komitmen MMSGI Menyulap Lahan Pascatambang Jadi Taman Kehidupan di Bumi Mahakam

Selain REC, efisiensi konsumsi bahan bakar yang digunakan MMP untuk proses pembakaran dan peleburan nikel juga berhasil ditingkatkan hingga 10 persen.

Kemudian, desain teknis smelter juga mampu menekan emisi gas rumah kaca hingga 50 persen dibandingkan metode konvensional.

Semua teknologi yang digunakan dalam proses produksi itu dinilai lebih efisien secara energi dan mampu menekan emisi jika dibandingkan dengan metode peleburan lain yang lebih intensif terhadap lingkungan.

“Operasional kami sejak awal memang diarahkan untuk sejalan dengan prinsip keberlanjutan. Bukan simbolik, tapi memang komitmen,” tegas Dadik.

Dadik menambahkan, seluruh proses produksi nikel di MMP juga mengikuti standar internasional, termasuk penerapan IFC Performance Standards dan kelengkapan sistem manajemen keselamatan serta lingkungan yang ketat.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
IATA Prediksi Produksi SAF 2025 1,9 Juta Ton, Masih Jauh dari Target
IATA Prediksi Produksi SAF 2025 1,9 Juta Ton, Masih Jauh dari Target
Pemerintah
Dorong Keselamatan Kerja, Intiwi Pamerkan Teknologi Las Berbasis VR Manufacturing Indonesia 2025
Dorong Keselamatan Kerja, Intiwi Pamerkan Teknologi Las Berbasis VR Manufacturing Indonesia 2025
Swasta
Gelondong Bernomor Di Banjir Sumatera
Gelondong Bernomor Di Banjir Sumatera
Pemerintah
Permata Bank dan PT Mitra Natura Raya Dorong Konservasi Alam lewat Tour de Kebun Raya
Permata Bank dan PT Mitra Natura Raya Dorong Konservasi Alam lewat Tour de Kebun Raya
Swasta
Hujan Lebat Desember–Januari, PVMBG Ingatkan Siaga Longsor dan Banjir Saat Nataru
Hujan Lebat Desember–Januari, PVMBG Ingatkan Siaga Longsor dan Banjir Saat Nataru
Pemerintah
89 Persen Masyarakat Indonesia Dukung EBT untuk Listrik Menurut Studi Terbaru
89 Persen Masyarakat Indonesia Dukung EBT untuk Listrik Menurut Studi Terbaru
Pemerintah
Teluk Saleh NTB jadi Habitat Hiu Paus Melahirkan dan Melakukan Pengasuhan
Teluk Saleh NTB jadi Habitat Hiu Paus Melahirkan dan Melakukan Pengasuhan
LSM/Figur
3 Siklon Bergerak Lintasi Indonesia, Bakal Picu Cuaca Ekstrem
3 Siklon Bergerak Lintasi Indonesia, Bakal Picu Cuaca Ekstrem
Pemerintah
Hadapi Puncak Musim Hujan, BMKG Siapkan Operasi Modifikasi Cuaca
Hadapi Puncak Musim Hujan, BMKG Siapkan Operasi Modifikasi Cuaca
Pemerintah
Riset CELIOS Sebut Kasus Keracunan MBG Bisa Capai 22.000 pada 2026 Jika Tak Diperbaiki
Riset CELIOS Sebut Kasus Keracunan MBG Bisa Capai 22.000 pada 2026 Jika Tak Diperbaiki
LSM/Figur
Penumpang Pesawat Berisiko Terpapar Partikel Ultrahalus Berbahaya
Penumpang Pesawat Berisiko Terpapar Partikel Ultrahalus Berbahaya
LSM/Figur
Ratusan Gelondongan Kayu Ilegal Diangkut dari Hutan Tapanuli Selatan
Ratusan Gelondongan Kayu Ilegal Diangkut dari Hutan Tapanuli Selatan
Pemerintah
Riset CELIOS: Lapangan Kerja dari Program MBG Terbatas dan Tak Merata
Riset CELIOS: Lapangan Kerja dari Program MBG Terbatas dan Tak Merata
LSM/Figur
Presiden Prabowo Beri 20.000 Hektar Lahan di Aceh untuk Gajah
Presiden Prabowo Beri 20.000 Hektar Lahan di Aceh untuk Gajah
Pemerintah
IWGFF: Bank Tak Ikut Tren Investasi Hijau, Risiko Reputasi akan Tinggi
IWGFF: Bank Tak Ikut Tren Investasi Hijau, Risiko Reputasi akan Tinggi
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau