Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Desa Wisata Samtama, Warga Kelola Sampah hingga Tanam Pohon di Gang Sempit

Kompas.com - 02/07/2025, 14:04 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Desa Wisata Samtama atau Sampah Tanggung Jawab Bersama yang terletak di RW 03, Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat telah mengadopsi pola hidup bersih dan sehat sejak puluhan tahun silam.

Warga di kampung ini rutin memilah sampah lalu menyetorkannya ke bank sampah unit untuk dijual kembali.

Adian Sudiana, Pengelola Lingkungan Desa Wisata Proklim Lestari RW 03 Cempaka Putih Timur, mengungkapkan bahwa mulanya Desa Wisata dibentuk karena ingin ada pelestarian lingkungan.

"Kami mengikuti arahan dari orangtua, kami lanjutkan kebijakannya yaitu mengelola sampah, melakukan penghijauan dengan cara penanaman, dan menjaga kegiatan ini terus lestari," kata Adian saat ditemui di lokasi, Selasa (1/7/2025).

Baca juga: Melihat Bank Sampah Induk Gesit di Jaksel yang Berdayakan Kaum Ibu

Lantaran tak memiliki banyak lahan, warga sekitar lantas memilih menanam sayuran hidroponik. Mereka juga menyiapkan tempat sampah, bahkan menghias beberapa gang sempit dari kemasan botol bekas.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

"Proklim kami sudah sampai lestari, lalu kami diikutkan dalam Anugerah Desa Wisata. Tetapi konsep desa wisatanya kami bukan wisata alam, melainkan wisata edukasi pengelolaan lingkungan karena wisatawan datang untuk belajar pengelolaan sampah," jelas Adian.

Selain itu, pengunjung yang datang juga diajarkan urban farming, hidroponik, menyulap produk daur ulang, hingga produk olahan pasca panen. Biasanya, lanjut Adian, pengunjung terdiri dari siswa sekolah dalam maupun luar negeri.

Setidaknya, ada 20 bank sampah yang ada di RW 03 Desa Wisata Samtama. Hasil penjualan dari bank sampah digunakan untuk kebutuhan bersama.

Baca juga: Menteri LH: Kampung Samtama Jakpus Contoh Pengelolaan Sampah Berbasis Warga

"Kalau insentif, insya Allah akan tergantikan dalam bentuk lain. Contoh, ketika teman-teman sudah melakukan kegiatan pengelolaan sampah, penghijauan, hidroponik, sering diundang menjadi narasumber dan itu punya nilai lebih," ucap Adian.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan, Samtama bisa menjadi percontohan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Kampung Samtama adalah contoh konkret integrasi pengelolaan sampah dan adaptasi perubahan iklim di kawasan padat penduduk.

“Pemerintah sudah menetapkan target pengelolaan sampah 100 persen pada 2029 melalui Perpres Nomor 12 Tahun 2025. Oleh karena itu, masyarakat perlu segera dilibatkan secara aktif,” sebut Hanif.

Kawasan itu menghadapi tantangan berupa risiko banjir, dan keterbatasan ruang terbuka hijau. Namun, kata Hanif, melalui program ProKlim Lestari KLH wilayah tersebut berhasil menjadi kampung tangguh iklim dengan penghargaan tertinggi dalam bidang adaptasi serta mitigasi perubahan iklim.

Baca juga: Pemprov Jakarta Bakal Bentuk Satu Bank Sampah di Setiap RW

Desa Wisata Samtama terpilih sebagai salah satu dari 300 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024 dan menjadi percontohan nasional Proklim Lestari. Program-program warga dinilai berhasil dalam membangun resiliensi terhadap perubahan iklim sekaligus mendorong kemandirian ekonomi dan kesejahteraa melalui pendekatan lingkungan yang terpadu.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Pemerintah
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Pemerintah
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
LSM/Figur
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
BUMN
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
LSM/Figur
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Pemerintah
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
LSM/Figur
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Pemerintah
Pertamina Gandeng Kelompok Tani Hutan Perkuat Perhutanan Sosial
Pertamina Gandeng Kelompok Tani Hutan Perkuat Perhutanan Sosial
BUMN
Pemerintah Resmikan Pasar Perdagangan Sertifikat EBT ICDX
Pemerintah Resmikan Pasar Perdagangan Sertifikat EBT ICDX
Swasta
Perubahan Iklim, Situs Warisan Dunia Terancam Kekeringan atau Banjir
Perubahan Iklim, Situs Warisan Dunia Terancam Kekeringan atau Banjir
LSM/Figur
Ancaman Tersembunyi Perubahan Iklim, Bikin Nutrisi Makanan Turun
Ancaman Tersembunyi Perubahan Iklim, Bikin Nutrisi Makanan Turun
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau