Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Pastikan UMKM Belum Terdampak Tarif Impor Trump

Kompas.com, 18 Juli 2025, 13:07 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, memastikan bahwa UMKM belum terdampak tarif impor 19 persen dari Amerika Serikat terhadap Indonesia.

Dia menilai, keputusan Presiden Donald Trump tersebut lebih berpengaruh kepada pengusaha di Amerika Serikat.

"Karena itu kan tarif-tarif yang diperuntukkan bagi pengusaha-pengusaha di Amerika yang mengimpor barang dari Indonesia sebetulnya. Ya tentunya yang paling kena impact sebetulnya mereka yang di sana," kata Maman saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (18/7/2025).

UMKM sendiri, lanjut dia, berpotensi menghadapi penurunan jumlah pemesanan. Sejauh ini, pihaknya belum mendapatkan laporan terkait keluhan pengusaha UMKM akibat kebijakan tarif impor Trump.

Baca juga: Trump Minta RI Ekspor Tembaga, Pengamat: Kalau yang Diekspor Bijih Ganggu Hilirisasi

"Sampai saat ini kami belum dapat laporan bahwa UMKM terkena dampak dari tarif Trump. Itu yang lebih kena silakan nanti ditanyakan ke Kementerian Perdagangan. Itu lebih di usaha-usaha besar mungkin," jelas Maman.

Kendati demikian, pihaknya tengah mempermudah perizinan berusaha bagi UMKM. Selain itu, membuka akses pasar dan pembiayaan yang lebih luas.

"Institusi keuangan yang mendukung UMKM bukan hanya himbara, tetapi bank swasta juga ikut berkontribusi,bventure capital, lembaga institusi fintech. Imi juga tentunya akan membuat usaha mikro kita juga semakin bisa berdaya saing," papar dia.

Dia mengakui bahwa negosiasi antara Trump dengan Presiden Prabowo Subianto cukup alot, untuk menurunkan tarif impor dari 32 persen menjadi 19 persen.

"Tetapi ini adalah titik kompromi yang pas, menurut kami menguntungkan kedua-dua pihak, tentunya kami dari Kementerian UMKM senang dan bangga melihat proses negosiasi ini," tutur Maman.

Baca juga: Trump Beri Tarif 19 Persen untuk RI, Apakah Borong Migas AS Rp 251 T Worth It?

Diberitakan sebelumnya, Trump mengumumkan melalui media sosial bahwa tarif impor barang Indonesia ke AS resmi turun dari 32 persen menjadi 19 persen, sementara produk AS masuk ke Indonesia bebas bea masuk.

Trump menyebut perjanjian dagang tersebut merupakan hasil pembicaraan langsung dengan Prabowo Subianto.

"Saya berbicara dengan presiden mereka yang sangat hebat. Sangat populer, sangat kuat, cerdas. Dan kami membuat kesepakatan itu. Kami mendapat akses penuh ke Indonesia, semuanya," ujar Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, Selasa (15/7/2025), seperti disiarkan kanal YouTube resmi White House.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
BUMN
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
BUMN
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pemerintah
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Pemerintah
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
Pemerintah
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Pemerintah
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
LSM/Figur
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Pemerintah
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Pemerintah
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Advertorial
Batu Bara Sudah Tidak Cuan, Terus Bergantung Padanya Sama Saja Bunuh Diri Perlahan
Batu Bara Sudah Tidak Cuan, Terus Bergantung Padanya Sama Saja Bunuh Diri Perlahan
Pemerintah
Kisah Nur Wahida Tekuni Songket hingga Raup Cuan di Mancanegara
Kisah Nur Wahida Tekuni Songket hingga Raup Cuan di Mancanegara
LSM/Figur
Startup Biodiversitas Tarik Investor Beragam, Namun Raih Modal Kecil
Startup Biodiversitas Tarik Investor Beragam, Namun Raih Modal Kecil
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau