Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Dewan Pers: Budaya Filantropi Indonesia Kuat, Krisis Kepercayaan Menghambat

Kompas.com - 07/08/2025, 13:21 WIB
Manda Firmansyah,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Dewan Pers, Komaruddin Hidayat, mengungkapkan bahwa belum matangnya budaya filantropi di Indonesia dipengaruhi oleh krisis kepercayaan publik dan minimnya transparansi. 

Dalam acara Filantropi Fifest 2025 yang digelar di Jakarta, Kamis (7/8/2025), Komaruddin mencontohkan kegiatan diskusi mahasiswa yang saat ini sering diwarnai prasangka terkait latar belakang politik.

"Pada tahun 1980-an ketika saya aktif di kalangan mahasiswa itu diskusi lebih ilmiah, tidak mungkin langsung mengkritik negara, negara saat itu sangat poweful. Sekarang mahasiswa kalau diskusi, itu kelompok mana ya, support siapa ya, ini relawan siapa," terangnya.

"Trust itu sudah berkurang. Ini mata-mata siapa ya? Bahkan ngomong pun tak leluasa. Dan kedua, tidak lama kemudian, dia sudah menjadi komisaris di sana, sudah staf ahli di sana," ujar Komaruddin yang mulai menjabat Ketua Dewan Pers pada Mei lalu.

Kurangnya kepercayaan membuat siapa pun pihaknya tidak punya semangat, pesimis dengan reward yang akan didapatkan dari sebuah kerja keras, serta meragukan inisiatif apapun, tak terkecuali soal donasi dan filantropi.

Bangun Akuntabilitas 

Komaruddin mengungkapkan, filantropi sebenarnya merupakan budaya yang mengakar dalam masayarakat Indonesia. Berbagi kekayaan alam untuk kesejahteraan bersama, misalnya, sudah jadi tradisi banyak masyarakat.

Ketika keberlanjutan dan perkembangan budaya filantropi itu terhambat oleh kepercayaan, maka yang perlu dibangun adalah akuntabilitas. Dalam hal itu, pemerintah punya peran yang penting.

"Secara kultural luar biasa filantropi ini. Tetapi, kita membutuhkan pendekatan struktural. Tanpa pembangunan struktural, institusional, sulit filantropi itu akan besar. Bisa saja terjadi, tetapi akan sulit," urai Komaruddin.

Indonesia sebenarnya punya contoh sukses. Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) adalah salah satunya. Pada masa Orde Baru, Indonesia juga punya Yayasan Amal Bhakti Pancasila.

Kunci keberhasilan, kata Komaruddin, adalah dukungan pemerintah sehingga secara struktural bisa berkembang. Karenanya, Indonesia perlu pemerintah yang bersih serta akuntabel agar kepercayaan terbangun.

"Saya yakin, budaya filantropi, budaya zakat, semangat bayar pajak, akan besar kalau ada akuntabilitas," tegas Komaruddin.  

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Filantropis Indonesia Turut Dukung Aksi Atasi Krisis Iklim
Filantropis Indonesia Turut Dukung Aksi Atasi Krisis Iklim
Swasta
Menhut: Saya Akan Pastikan Pembangunan Pulau Padar Bagian dari Konservasi
Menhut: Saya Akan Pastikan Pembangunan Pulau Padar Bagian dari Konservasi
Pemerintah
Dukung Transisi Menuju 'Net Zero', PFI Gandeng Asosiasi Ahli Emisi Karbon
Dukung Transisi Menuju "Net Zero", PFI Gandeng Asosiasi Ahli Emisi Karbon
Swasta
Demi Keberlanjutan, Pusat dan Daerah Didorong Perkuat Penerapan EFT
Demi Keberlanjutan, Pusat dan Daerah Didorong Perkuat Penerapan EFT
Advertorial
Ketua Dewan Pers: Budaya Filantropi Indonesia Kuat, Krisis Kepercayaan Menghambat
Ketua Dewan Pers: Budaya Filantropi Indonesia Kuat, Krisis Kepercayaan Menghambat
LSM/Figur
Kena Badai Tarif 19 Persen AS, Petambak Udang RI Alih Haluan ke China
Kena Badai Tarif 19 Persen AS, Petambak Udang RI Alih Haluan ke China
LSM/Figur
Perundingan Plastik Global Kritis, Negara Minyak Ganggu Konsensus
Perundingan Plastik Global Kritis, Negara Minyak Ganggu Konsensus
LSM/Figur
Pangkas Emisi dari Transportasi, MTI Dorong Integrasi Tarif Angkutan Umum
Pangkas Emisi dari Transportasi, MTI Dorong Integrasi Tarif Angkutan Umum
LSM/Figur
Mangrove di Kamal Muara Dikembangkan, 40.000 Bibit Bakal Ditanam
Mangrove di Kamal Muara Dikembangkan, 40.000 Bibit Bakal Ditanam
Pemerintah
Temuan BFA: Konsumsi Ikan Tinggi, Stunting Tak Turun, Salah Kaprah Gizi Sebabnya
Temuan BFA: Konsumsi Ikan Tinggi, Stunting Tak Turun, Salah Kaprah Gizi Sebabnya
Pemerintah
Selatan Jawa Harus Siap Siaga Bencana, Tsunami Besar Bisa Terjadi Lagi
Selatan Jawa Harus Siap Siaga Bencana, Tsunami Besar Bisa Terjadi Lagi
Pemerintah
Rumpon Ilegal Menjamur, Lemahnya Pengawasan Laut Sebabnya
Rumpon Ilegal Menjamur, Lemahnya Pengawasan Laut Sebabnya
LSM/Figur
Meta Bangun Pusat Data dengan Kayu Rekayasa agar Lebih Berkelanjutan, Cukupkah?
Meta Bangun Pusat Data dengan Kayu Rekayasa agar Lebih Berkelanjutan, Cukupkah?
Pemerintah
Menteri KKP: Perikanan Tangkap Harus Dekati Nol, Misi 1.100 Kampung Nelayan Strateginya
Menteri KKP: Perikanan Tangkap Harus Dekati Nol, Misi 1.100 Kampung Nelayan Strateginya
Pemerintah
Pendanaan Jadi Masalah Utama Kompleksnya Pengadaan Bus Listrik di Indonesia
Pendanaan Jadi Masalah Utama Kompleksnya Pengadaan Bus Listrik di Indonesia
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau