Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maybank Indonesia Tanam 6.895 Tanaman Produktif dan Ajarkan Budidaya Manggot

Kompas.com, 29 September 2025, 09:00 WIB
Manda Firmansyah,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Maybank Indonesia, Tbk (Maybank Indonesia) menargetkan penanaman minimal 2.150 tanaman produktif di berbagai wilayah Indonesia.

Head of Sustainability Maybank Indonesia, Maria Trifanny Fransiska, mengatakan bahwa tanaman produktif dipilih karena memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat.


"(Penanaman) tanaman kopi (di Hutan Kota Sangga Buana misalnya), memang sebenarnya nanti tidak hanya untuk menyerap CO2, tapi kamu juga berharap banget tanaman ini nanti akan tumbuh berkembang dengan subur dan hasilnya bisa dijual, offtaker-nya (pihak yang membeli semua atau sebagian besar) udah ada," ujar Maria di Jakarta, Sabtu (27/9/2025).

Penanaman tanaman produktif, kata dia, telah dilakukan sejak 2023. Total 6.895 tanaman produktif yang telah ditanam hingga September 2025

Selain penanaman tanaman produktif, perusahaan perbankan swasta ini juga mengajarkan masyarakat cara pengelolaan sampah melalui teknik komposter dan Black Soldier Fly (BSF).

Pelatihan cara membudidayakan maggot (BSF), kata dia, penting untuk menumbuhkan berbagai usaha rumahan. Ini mengingat maggot bukan sekadar bermanfaat untuk mengurangi sampah rumah tangga, melainkan pula bisa dipakai untuk pakan ikan nila.

"Jadi itu beberapa dampak sirkuler ekonomi yang kami harapkan. Kalau secara angkanya, terus terang (belum ada) karena ini kan kami gerakannya dimulai hari ini. Jadi, memang hitungan itu akan nanti kita akan em apa, sepanjang 1 tahun ini," tutur Maria.

Menurut Maria, pengelolaan sampah organik di Hutan Kota Sangga Buana merupakan amplifikasi dari yang telah diinisiasi perusahannya di Yogyakarta dan Bali.

Baca juga: 85 Persen Publik Ingin Perusahaan Desak Pemerintah Ambil Tindakan Iklim

Ia berharap kegiatan-kegiatan tersebut dapat menegaskan bahwa lembaga jasa keuangan tidak hanya berfokus pada keuntungan finansial.

"Kami juga bisa menjadi inspirator, kami bisa menjadi memberikan inspirasi lah buat masyarakat bahwa gerakan-gerakan sederhana cuma nanam pohon dan mengelola sampah dari rumah-rumah ternyata itu sangat impact (berdampak)," ujar Maria.

Penanaman tanaman produktif dan pengelolaan sampah organik juga menjadi bagian dari upaya untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2030.

"Ini memang kami lakukan untuk menangkap karbon itu, tapi memang apakah itu bisa kami hitung sebagai bagian untuk mengurangi karbon kami, itu kami perlu untuk diskusi lebih lanjut. Karena kami juga tidak mau sekedar mengklaim terus ternyata memang tidak memenuhi aturannya," ucapnya.

Sementara itu, Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan mengatakan, kegiatan penanaman tanaman produktif dan pengelolaan sampah merupakan bagian dari upaya edukasi lingkungan.

Ia menganggap edukasi lingkungan melalui kegiatan tersebut penting untuk menyadarkan masyarakat bahwa keberlanjutan bukan sekadar isu lingkungan hidup.

"Tetapi (keberlanjutan) juga sebagai fondasi penting bagi masa depan ekonomi dan sosial masyarakat," ujar Steffano.

Baca juga: Perubahan Iklim Picu Pohon di Hutan Hujan Amazon Tumbuh Lebih Besar

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Pulihkan Ekosistem, WBN Reklamasi 84,86 Hektare Lahan Bekas Tambang di Weda
Pulihkan Ekosistem, WBN Reklamasi 84,86 Hektare Lahan Bekas Tambang di Weda
Swasta
IWIP Percepat Transisi Energi Lewat Proyek PLTS dan PLTB di Weda Bay
IWIP Percepat Transisi Energi Lewat Proyek PLTS dan PLTB di Weda Bay
Swasta
Bapeten Musnahkan 5,7 Ton Udang Ekspor yang Terkontaminasi Cesium-137
Bapeten Musnahkan 5,7 Ton Udang Ekspor yang Terkontaminasi Cesium-137
Pemerintah
IESR: Revisi Perpres 112 Tahun 2022 Ancam Target Transisi Energi
IESR: Revisi Perpres 112 Tahun 2022 Ancam Target Transisi Energi
LSM/Figur
8 Juta Anak Indonesia Memiliki Darah Mengandung Timbal Melebihi Batas WHO
8 Juta Anak Indonesia Memiliki Darah Mengandung Timbal Melebihi Batas WHO
Pemerintah
Bobibos Diklaim Lebih Ramah Lingkungan, Ini Penjelasan BRIN
Bobibos Diklaim Lebih Ramah Lingkungan, Ini Penjelasan BRIN
LSM/Figur
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
Swasta
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Pemerintah
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
Pemerintah
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Pemerintah
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Swasta
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Pemerintah
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
Pemerintah
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Pemerintah
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau