Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adopsi Energi Hijau, PLN Malang Ajak Pegawai hingga Pelanggan Pasang Panel Surya

Kompas.com, 2 Oktober 2025, 19:19 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Dengan demikian, tercipta simbiosis mutualisme yang mempercepat ketersediaan listrik di properti baru.

Baca juga: Bahlil Janjikan Setiap Desa Punya Panel Surya Berkapasitas 1 MW

"Ketika developer, PLN, dan perbankan bergandengan tangan, maka pertumbuhan ekonomi tentu akan semakin berjalan," katanya.

Gandeng Anak Usaha

Untuk mempermudah masyarakat yang tertarik, PLN menggandeng anak usahanya, ICON Plus, sebagai penyedia solusi pemasangan PLTS Atap.

Manager Kantor Perwakilan Malang ICON Plus, Imam Prasetyo, memaparkan bahwa pihaknya melayani dua segmen utama yakni korporasi (enterprise) dan perumahan.

Untuk korporasi, tersedia tiga skema pembiayaan yakni pembelian putus (one-time charge), sewa perangkat, hingga sewa dengan pembiayaan dari lembaga keuangan.

Sementara untuk segmen perumahan, layanan dapat diakses melalui aplikasi PLN Mobile dengan mekanisme pembelian putus.

Imam merinci biaya investasi PLTS Atap sistem on-grid (tersambung ke jaringan PLN tanpa baterai) dengan kapasitas 2 KWP (Kilowatt peak) berada di kisaran Rp 40 juta. Sistem ini diperkirakan mampu menekan tagihan listrik bulanan hingga lebih dari 50 persen.

"Investasi memang terasa besar di awal. Namun jika dihitung dari efisiensinya, ini sangat menguntungkan," kata Imam.

Baca juga: Pabrik Panel Surya Terbesar di Indonesia Bakal Produksi 1,4 Juta Lembar Per Tahun

Jika pelanggan memilih sistem off-grid atau hybrid yang menggunakan baterai, biayanya bisa mencapai dua kali lipat atau sekitar Rp 80 juta. Kendati lebih mahal, sistem ini menawarkan kemandirian energi yang lebih tinggi.

"Untuk usia pakainya, garansi panel surya itu 15 tahun, tetapi pabrikan mengklaim bisa bertahan hingga 30 tahun," katanya.

Meski adopsi di Malang diakuinya belum sebanyak kota besar seperti Surabaya, tetapi PLN dan ICON Plus terus menyosialisasikan manfaat energi bersih ini sebagai bagian dari peta jalan transisi energi nasional yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

"Sesuai arahan pemerintah, porsi pembangkit energi baru terbarukan akan terus ditingkatkan secara masif dalam 10 tahun ke depan untuk mengurangi penggunaan batu bara secara signifikan," tutup Agung.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Pemerintah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pemerintah
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
LSM/Figur
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
Pemerintah
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
BUMN
Perusahaan Terbesar Dunia Lanjutkan Target Nol-Bersih Usai Sempat Berhenti
Perusahaan Terbesar Dunia Lanjutkan Target Nol-Bersih Usai Sempat Berhenti
Swasta
Hadapi 'Triple Planetary Crisis', Uni Eropa Gandeng ASEAN Lestarikan Hutan Mangrove
Hadapi "Triple Planetary Crisis", Uni Eropa Gandeng ASEAN Lestarikan Hutan Mangrove
LSM/Figur
Permintaan AC Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat pada Tahun 2050
Permintaan AC Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat pada Tahun 2050
LSM/Figur
Bappenas Ingatkan Dampak Ekspansi Sawit yang Terlalu Cepat dan Kesampingkan Keberlanjutan
Bappenas Ingatkan Dampak Ekspansi Sawit yang Terlalu Cepat dan Kesampingkan Keberlanjutan
Pemerintah
BRIN Ciptakan Teknologi Ubah Air Kotor Jadi Layak Minum, Jawab Krisis Air di Daerah
BRIN Ciptakan Teknologi Ubah Air Kotor Jadi Layak Minum, Jawab Krisis Air di Daerah
Pemerintah
Bobibos dan Kewajiban Transparansi untuk Inovasi Energi
Bobibos dan Kewajiban Transparansi untuk Inovasi Energi
Pemerintah
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LSM/Figur
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Pemerintah
Uni Eropa Tindak Tegas 'Greenwashing' Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Uni Eropa Tindak Tegas "Greenwashing" Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Pemerintah
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau