Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TikTok Buktikan Kekuatan Konten Kuliner, dari Viral Jadi Peluang Bisnis

Kompas.com, 8 Oktober 2025, 08:04 WIB
Manda Firmansyah,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Subsektor kuliner menyumbang 42 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional, menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2024. Lebih dari sekadar penggerak ekonomi dan penyerap tenaga kerja, kuliner juga menjadi bagian penting dari budaya, gaya hidup, dan identitas bangsa.

Besarnya pengaruh kuliner dalam kehidupan masyarakat Indonesia terlihat jelas di media sosial TikTok. Komunitas pencinta kuliner memanfaatkan ekosistem kreatif terpadu TikTok untuk berbagi resep, ulasan, hingga produk makanan.

TikTok mencatat, kategori kuliner menjadi salah satu yang paling populer di Indonesia. Berdasarkan data internal per September 2025, tagar #Kuliner, #JajananTikTok, dan #KulinerIndonesia menempati tiga posisi teratas, dengan total lebih dari 5 juta unggahan dalam setahun terakhir.

Ekosistem kreatif TikTok yang ditunjang oleh solusi iklan terpadu juga membantu pelaku usaha—terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), memperkenalkan produk mereka sekaligus menjangkau audiens yang lebih luas.

"Tiktok bisa menarik perhatian (calon) konsumen, percaya enggak?, kalau enggak percaya siapa nih yang pernah nonton konten hidden gem restoran, saya juga pernah, besoknya ke sana dan tiba-tiba sudah ramai, enggak selalu sih, cuma kalau konten sudah populer, sudah trending, beberapa waktu ke depan itu sudah waiting list," ujar Client Partnerships Solution Manager TikTok Indonesia, Christopher Junaidi.

Menurut Christopher, TikTok akan terus berinovasi agar dapat mendukung pengembangan bisnis kuliner nasional. Platform ini berkomitmen mendorong kreator berbagi cerita otentik sekaligus membantu pengusaha kuliner lokal memperluas pasar.

"Setiap hari, komunitas dan kreator kuliner datang ke TikTok untuk berbagi kecintaan mereka terhadap kuliner nusantara. Banyak UMKM dan brand lokal juga ikut terangkat dan semakin dikenal berkat partisipasi aktif dari komunitas TikTok. Terinspirasi oleh semangat ini, kami menghadirkan TikTok Food Fest untuk mendorong kolaborasi kreatif antar-kreator, pelaku usaha, dan pencinta kuliner," tutur Christopher.

Ia berharap kampanye tersebut dapat membawa pengalaman penemuan kuliner dari TikTok ke dunia nyata serta memberi kontribusi nyata bagi kemajuan industri kuliner, khususnya UMKM di Indonesia.

Tahun ini, TikTok Food Fest menghadirkan dua pengalaman kuliner: online dan offline. Pengguna dapat mengikuti tagar #FoodFestOnTikTok di aplikasi untuk menemukan berbagai konten interaktif seperti resep, tips memasak, hingga tantangan kuliner, mulai 15 September hingga 15 Oktober 2025.

Baca juga: AmarthaFin, Keuangan Digital untuk UMKM di Pelosok Raih Lestari Awards

Sementara itu, masyarakat dapat merasakan langsung keseruannya di Hutan Kota GBK, Jakarta, pada 11–12 Oktober 2025. Acara ini menghadirkan 60 tenant kuliner nusantara, 20 zona kuliner imersif, pertunjukan musik dari musisi papan atas, serta menu kolaborasi antara kreator dan UMKM. TikTok Food Fest terbuka untuk umum.

Pemilik Bakso Rusuk Samanhudi (kanan) dan konten kreator kuliner TikTok, Kim & Dea usai membahas menu kolaborasi untuk dihadirkan di TikTok Food Fest 2025.Kompas.com/Manda Firmansyah Pemilik Bakso Rusuk Samanhudi (kanan) dan konten kreator kuliner TikTok, Kim & Dea usai membahas menu kolaborasi untuk dihadirkan di TikTok Food Fest 2025.

Menu kolaborasi

Salah satu menu kolaborasi di TikTok Food Fest adalah paket combo bakso keju plus rusuk dengan tambahan es teh manis gratis. Menu ini merupakan hasil kolaborasi antara Bakso Rusuk Samanhudi dan kreator kuliner TikTok, Kim & Dea, yang berawal dari permintaan para penggemar.

Kim dan Dea mengaku senang bisa berkolaborasi dengan Bakso Rusuk Samanhudi.

"Jadi, awalnya, aku suka banget bakso, dan kebetulan Bakso Rusuk Samanhudi itu termasuk salah satu yang paling banyak di-request sama teman-teman. Jadi, Bakso Rusuk Samanhudi ini, kan, kayak sudah sering dibicarakan. Oke, akhirnya kita cobain, dan ternyata, untuk kita, ini tuh kayak bakso, salah satu bakso yang paling enak yang pernah kita cobain," ucapnya.

Senada, pemilik Bakso Rusuk Samanhudi, Dion Widjaja, menyambut positif kolaborasi ini dan menganggapnya sebagai bentuk umpan balik yang baik dari komunitas TikTok.

"Kami suka ikut festival, sudah beberapa kali. Kami menjaga kualitas (produk), feedback selalu kami dengar dengan (membaca) setiap reviews, kami pastikan bagus ya," tutur Dion.

Menurut Dion, promosi melalui TikTok membuat produknya menjangkau audiens yang jauh lebih luas dan mendorong peningkatan penjualan. Kini, Bakso Rusuk Samanhudi telah berusia 10 tahun dan memiliki 12 cabang yang tersebar di Jakarta, Bekasi, dan Bandung.

Baca juga: Dukung Pemberdayaan Ekonomi, BCA Dorong UMKM Lokal Menembus Pasar Global

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
BUMN
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
BUMN
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pemerintah
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Pemerintah
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
Pemerintah
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Pemerintah
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
LSM/Figur
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Pemerintah
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Pemerintah
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Advertorial
Batu Bara Sudah Tidak Cuan, Terus Bergantung Padanya Sama Saja Bunuh Diri Perlahan
Batu Bara Sudah Tidak Cuan, Terus Bergantung Padanya Sama Saja Bunuh Diri Perlahan
Pemerintah
Kisah Nur Wahida Tekuni Songket hingga Raup Cuan di Mancanegara
Kisah Nur Wahida Tekuni Songket hingga Raup Cuan di Mancanegara
LSM/Figur
Startup Biodiversitas Tarik Investor Beragam, Namun Raih Modal Kecil
Startup Biodiversitas Tarik Investor Beragam, Namun Raih Modal Kecil
Pemerintah
FAO Peringatkan Degradasi Lahan Ancam Miliaran Orang
FAO Peringatkan Degradasi Lahan Ancam Miliaran Orang
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau