JAKARTA, KOMPAS.com - Subsektor kuliner menyumbang 42 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional, menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2024. Lebih dari sekadar penggerak ekonomi dan penyerap tenaga kerja, kuliner juga menjadi bagian penting dari budaya, gaya hidup, dan identitas bangsa.
Besarnya pengaruh kuliner dalam kehidupan masyarakat Indonesia terlihat jelas di media sosial TikTok. Komunitas pencinta kuliner memanfaatkan ekosistem kreatif terpadu TikTok untuk berbagi resep, ulasan, hingga produk makanan.
TikTok mencatat, kategori kuliner menjadi salah satu yang paling populer di Indonesia. Berdasarkan data internal per September 2025, tagar #Kuliner, #JajananTikTok, dan #KulinerIndonesia menempati tiga posisi teratas, dengan total lebih dari 5 juta unggahan dalam setahun terakhir.
Ekosistem kreatif TikTok yang ditunjang oleh solusi iklan terpadu juga membantu pelaku usaha—terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), memperkenalkan produk mereka sekaligus menjangkau audiens yang lebih luas.
"Tiktok bisa menarik perhatian (calon) konsumen, percaya enggak?, kalau enggak percaya siapa nih yang pernah nonton konten hidden gem restoran, saya juga pernah, besoknya ke sana dan tiba-tiba sudah ramai, enggak selalu sih, cuma kalau konten sudah populer, sudah trending, beberapa waktu ke depan itu sudah waiting list," ujar Client Partnerships Solution Manager TikTok Indonesia, Christopher Junaidi.
Menurut Christopher, TikTok akan terus berinovasi agar dapat mendukung pengembangan bisnis kuliner nasional. Platform ini berkomitmen mendorong kreator berbagi cerita otentik sekaligus membantu pengusaha kuliner lokal memperluas pasar.
"Setiap hari, komunitas dan kreator kuliner datang ke TikTok untuk berbagi kecintaan mereka terhadap kuliner nusantara. Banyak UMKM dan brand lokal juga ikut terangkat dan semakin dikenal berkat partisipasi aktif dari komunitas TikTok. Terinspirasi oleh semangat ini, kami menghadirkan TikTok Food Fest untuk mendorong kolaborasi kreatif antar-kreator, pelaku usaha, dan pencinta kuliner," tutur Christopher.
Ia berharap kampanye tersebut dapat membawa pengalaman penemuan kuliner dari TikTok ke dunia nyata serta memberi kontribusi nyata bagi kemajuan industri kuliner, khususnya UMKM di Indonesia.
Tahun ini, TikTok Food Fest menghadirkan dua pengalaman kuliner: online dan offline. Pengguna dapat mengikuti tagar #FoodFestOnTikTok di aplikasi untuk menemukan berbagai konten interaktif seperti resep, tips memasak, hingga tantangan kuliner, mulai 15 September hingga 15 Oktober 2025.
Baca juga: AmarthaFin, Keuangan Digital untuk UMKM di Pelosok Raih Lestari Awards
Sementara itu, masyarakat dapat merasakan langsung keseruannya di Hutan Kota GBK, Jakarta, pada 11–12 Oktober 2025. Acara ini menghadirkan 60 tenant kuliner nusantara, 20 zona kuliner imersif, pertunjukan musik dari musisi papan atas, serta menu kolaborasi antara kreator dan UMKM. TikTok Food Fest terbuka untuk umum.
Salah satu menu kolaborasi di TikTok Food Fest adalah paket combo bakso keju plus rusuk dengan tambahan es teh manis gratis. Menu ini merupakan hasil kolaborasi antara Bakso Rusuk Samanhudi dan kreator kuliner TikTok, Kim & Dea, yang berawal dari permintaan para penggemar.
Kim dan Dea mengaku senang bisa berkolaborasi dengan Bakso Rusuk Samanhudi.
"Jadi, awalnya, aku suka banget bakso, dan kebetulan Bakso Rusuk Samanhudi itu termasuk salah satu yang paling banyak di-request sama teman-teman. Jadi, Bakso Rusuk Samanhudi ini, kan, kayak sudah sering dibicarakan. Oke, akhirnya kita cobain, dan ternyata, untuk kita, ini tuh kayak bakso, salah satu bakso yang paling enak yang pernah kita cobain," ucapnya.
Senada, pemilik Bakso Rusuk Samanhudi, Dion Widjaja, menyambut positif kolaborasi ini dan menganggapnya sebagai bentuk umpan balik yang baik dari komunitas TikTok.
"Kami suka ikut festival, sudah beberapa kali. Kami menjaga kualitas (produk), feedback selalu kami dengar dengan (membaca) setiap reviews, kami pastikan bagus ya," tutur Dion.
Menurut Dion, promosi melalui TikTok membuat produknya menjangkau audiens yang jauh lebih luas dan mendorong peningkatan penjualan. Kini, Bakso Rusuk Samanhudi telah berusia 10 tahun dan memiliki 12 cabang yang tersebar di Jakarta, Bekasi, dan Bandung.
Baca juga: Dukung Pemberdayaan Ekonomi, BCA Dorong UMKM Lokal Menembus Pasar Global
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya