JAKARTA, KOMPAS.com - DBS Foundation meluncurkan dua program baru yang berfokus terhadap pemberdayaan masyarakat rentan di Indonesia.
Lewat kerja sama dengan Yayasan Mercy Corps Indonesia, DBS Foundation berfokus pada penguatan usaha dan kesehatan keuangan perempuan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Sementara lewat kerja sama dengan Yayasan Plan Internasional Indonesia, DBS Foundation berfokus meningkatkan keterampilan kaum muda.
Dua program tersebut menjadi bagian dari komitmen jangka panjang DBS Foundation untuk memberi dukungan pendanaan hingga SGD 1 miliar selama 10 tahun ke depan di Asia. DBS Foundation menyalurkan masing-masing Rp 48 miliar kepada Yayasan Mercy Corps Indonesia dan Yayasan Plan Internasional Indonesia.
"Dua program yang kami luncurkan hari ini termasuk pilar kerja mendorong inklusi. Total dana yang kami berikan kepada kedua organisasi ini untuk menjalankan programnya adalah sekitar Rp 48 miliar. Kami berharap dengan dua kemitraan ini bisa memberi dampak pada 140.000 individu yang ada di Indonesia," ujar Head of Group Strategic Marketing & Communication PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika di Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Penguatan literasi keuangan
Kerja sama antara DBS Foundation dengan Yayasan Mercy Corps Indonesia menargetkan minimal 30 persen peserta program mengalami peningkatan penjualan.
Selama dua tahun pelaksanaan, program tersebut merencanakan minimal 75 persen perempuan pelaku UMKM mengalami peningkatan pengetahuan tentang literasi keuangan, pengembangan usaha, dan digitalisasi.
Selain itu, program tersebut merencanakan minimal 60 persen perempuan pelaku UMKM melaporkan akses yang lebih baik terhadap program dan layanan keuangan. Total penerima manfaat dalam program ini sebanyak 40.000 pelaku UMKM di Kota Semarang, Surabaya, dan Medan.
Menurut Program Director Yayasan Mercy Corps Indonesia, Andi Ikhwan, perempuan pelaku UMKM perlu diajarkan kemampuan digital marketing untuk mengembangkan usahanya dan dibekali pemahaman tentang keamanan siber.
Baca juga: AmarthaFin, Keuangan Digital untuk UMKM di Pelosok Raih Lestari Awards
Di sisi lain, pelibatan suami dari perempuan pelaku UMKM penting untuk pengambilan keputusan terkait keuangan, termasuk dalam hal memisahkan antara rekening usaha dan keluarga.
"Mereka (perempuan pelaku usaha mikro dan kecil) enggak tahu bahwa paylater dan pinjol itu pinjaman. Jadi, literasi keuangan akan sangat penting untuk memastikan bahwa produk dan layanan yang mereka gunakan itu betul-betul sesuai dengan kebutuhan, sehingga pendampingan itu sangat penting. Yang paling mendasar biasanya kami mengajarkan bagaimana mereka itu membedakan antara kebutuhan dan keinginan," tutur Andi.
Kerja sama antara DBS Foundation dengan Yayasan Plan Internasional Indonesia bertujuan membekali kaum muda rentan — termasuk perempuan maupun penyandang disabilitas — pelatihan kepemimpinan dan literasi keuangan, keterampilan kesiapan kerja, serta kemampuan teknis di sektor permintaan tinggi seperti IT, perhotelan, hingga ritel.
Program tersebut juga memfasilitas kaum muda peserta terhadap pasar kerja yang relevan untuk memperluas peluang dan memperbaiki finansialnya. Total penerima manfaat dalam program ini ditargetkan sebanyak 100.000 kaum muda berusia 18-29 tahun di Jakarta, Medan, dan Surabaya.
Direktur Eksekutif Yayasan Plan Internasional Indonesia. Dini Widiastuti mengatakan, dari total target penerima manfaat tersebut, 60 persen di antaranya harus perempuan dan 3 persen lainnya pemuda penyandang disabilitas.
"Dari pengalaman kami, perempuan yang diberikan pelatihan dan literasi keuangan akan lebih empower secara finansial, biasanya itu multiplier effect (efek berganda) juga besar, karena ke keluarganya, ke adik-adiknya, kalau sudah berkeluarga juga ke anaknya. Itu jauh lebih besar return invesment-nya kalau invest ke perempuan," ujar Dini.
Baca juga: Program Inkubasi UMKM Garudafood Berdayakan Ibu Rumah Tangga Jadi Penggerak Ekonomi
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya