Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DBS Foundation Gelontorkan Rp 48 M untuk Perempuan dan Anak Muda Rentan

Kompas.com, 16 Oktober 2025, 09:02 WIB
Manda Firmansyah,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DBS Foundation meluncurkan dua program baru yang berfokus terhadap pemberdayaan masyarakat rentan di Indonesia.

Lewat kerja sama dengan Yayasan Mercy Corps Indonesia, DBS Foundation berfokus pada penguatan usaha dan kesehatan keuangan perempuan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Sementara lewat kerja sama dengan Yayasan Plan Internasional Indonesia, DBS Foundation berfokus meningkatkan keterampilan kaum muda.

Dua program tersebut menjadi bagian dari komitmen jangka panjang DBS Foundation untuk memberi dukungan pendanaan hingga SGD 1 miliar selama 10 tahun ke depan di Asia. DBS Foundation menyalurkan Rp 48 miliar kepada Yayasan Mercy Corps Indonesia dan Yayasan Plan Internasional Indonesia.

"Dua program yang kami luncurkan hari ini termasuk pilar kerja mendorong inklusi. Total dana yang kami berikan kepada kedua organisasi ini untuk menjalankan programnya adalah sekitar Rp 48 miliar. Kami berharap dengan dua kemitraan ini bisa memberi dampak pada 140.000 individu yang ada di Indonesia," ujar Head of Group Strategic Marketing & Communication PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika di Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Penguatan literasi keuangan

Kerja sama antara DBS Foundation dengan Yayasan Mercy Corps Indonesia menargetkan minimal 30 persen peserta program mengalami peningkatan penjualan.

Selama dua tahun pelaksanaan, program tersebut merencanakan minimal 75 persen perempuan pelaku UMKM mengalami peningkatan pengetahuan tentang literasi keuangan, pengembangan usaha, dan digitalisasi.

Selain itu, program tersebut merencanakan minimal 60 persen perempuan pelaku UMKM melaporkan akses yang lebih baik terhadap program dan layanan keuangan. Total penerima manfaat dalam program ini sebanyak 40.000 pelaku UMKM di Kota Semarang, Surabaya, dan Medan.

Menurut Program Director Yayasan Mercy Corps Indonesia, Andi Ikhwan, perempuan pelaku UMKM perlu diajarkan kemampuan digital marketing untuk mengembangkan usahanya dan dibekali pemahaman tentang keamanan siber.

Baca juga: AmarthaFin, Keuangan Digital untuk UMKM di Pelosok Raih Lestari Awards

Di sisi lain, pelibatan suami dari perempuan pelaku UMKM penting untuk pengambilan keputusan terkait keuangan, termasuk dalam hal memisahkan antara rekening usaha dan keluarga.

"Mereka (perempuan pelaku usaha mikro dan kecil) enggak tahu bahwa paylater dan pinjol itu pinjaman. Jadi, literasi keuangan akan sangat penting untuk memastikan bahwa produk dan layanan yang mereka gunakan itu betul-betul sesuai dengan kebutuhan, sehingga pendampingan itu sangat penting. Yang paling mendasar biasanya kami mengajarkan bagaimana mereka itu membedakan antara kebutuhan dan keinginan," tutur Andi.

Peluang untuk kaum muda marginal

Kerja sama antara DBS Foundation dengan Yayasan Plan Internasional Indonesia bertujuan membekali kaum muda rentan — termasuk perempuan maupun penyandang disabilitas — pelatihan kepemimpinan dan literasi keuangan, keterampilan kesiapan kerja, serta kemampuan teknis di sektor permintaan tinggi seperti IT, perhotelan, hingga ritel.

Program tersebut juga memfasilitas kaum muda peserta terhadap pasar kerja yang relevan untuk memperluas peluang dan memperbaiki finansialnya. Total penerima manfaat dalam program ini ditargetkan sebanyak 100.000 kaum muda berusia 18-29 tahun di Jakarta, Medan, dan Surabaya.

Direktur Eksekutif Yayasan Plan Internasional Indonesia. Dini Widiastuti mengatakan, dari total target penerima manfaat tersebut, 60 persen di antaranya harus perempuan dan 3 persen lainnya pemuda penyandang disabilitas.

"Dari pengalaman kami, perempuan yang diberikan pelatihan dan literasi keuangan akan lebih empower secara finansial, biasanya itu multiplier effect (efek berganda) juga besar, karena ke keluarganya, ke adik-adiknya, kalau sudah berkeluarga juga ke anaknya. Itu jauh lebih besar return invesment-nya kalau invest ke perempuan," ujar Dini.

Baca juga: Program Inkubasi UMKM Garudafood Berdayakan Ibu Rumah Tangga Jadi Penggerak Ekonomi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
LSM/Figur
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau