Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SEAMEO CCEP: Bangun PAUD yang Sesuai Realita agar Anak Bisa Belajar dari Kehidupan

Kompas.com, 17 Oktober 2025, 11:29 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tidak semestinya hanya dilihat sebagai tahap awal dari pendidikan formal, melainkan sebagai fondasi yang membentuk cara anak memahami dunia.

Pendekatan PAUD yang kontekstual menjadi penting agar anak-anak belajar bukan dengan cara yang seragam dan hierarkis, melainkan melalui pengalaman yang relevan dengan kehidupan mereka sendiri.

Hal ini mengemuka dalam Annual Early Childhood Care Education and Parenting Regional Forum yang diselenggarakan oleh SEAMEO CECCEP (Southeast Asian Ministers of Education Organization Centre for Early Childhood Care Education and Parenting) di Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Baca juga: Perkuat Kerja Sama Pendidikan, Kampus Ukraina Angkat Dubes Arief Muhammad Jadi Profesor Kehormatan

Forum tahunan bertema “Strengthening Parenting for Holistic Integrative Early Childhood Development” ini menegaskan pentingnya penguatan pengasuhan dalam kerangka PAUD Holistik Integratif (PAUD HI) di kawasan Asia Tenggara.

Direktur SEAMEO CECCEP, Prof. Vina Adriany menekankan bahwa PAUD yang kontekstual dapat membantu melepaskan cara pandang hierarkis terhadap pengetahuan, di mana anak dianggap sebagai penerima pasif informasi dari orang dewasa.

“Pendekatan ini mengembalikan makna belajar pada nilai-nilai kepedulian, keadilan, dan saling ketergantungan,” ujar Vina. “Dengan begitu, pendidikan anak usia dini menjadi ruang tumbuh yang menghargai pengalaman lokal dan budaya, bukan sekadar meniru model dari luar,” jelas Vina dalam keterangan resminya, Kamis.

Pengasuhan Terintegrasi

Selain soal pendekatan pembelajaran, forum ini juga menyoroti pentingnya penguatan praktik pengasuhan yang terintegrasi dan holistik. Pengasuhan yang baik tak hanya urusan keluarga, tetapi juga tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.

Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali, menegaskan bahwa 90 persen perkembangan otak anak terjadi sebelum usia enam tahun.

“Investasi pada pendidikan anak usia dini adalah langkah strategis membangun masa depan bangsa. Namun, keberhasilannya bergantung pada ekosistem pengasuhan dan kesehatan yang kuat,” ujarnya.

Baca juga: Kolaborasi SIS dan Cambridge, Wujudkan Pendidikan Internasional yang Inklusif dan Terjangkau

Masih banyak tantangan yang dihadapi, seperti terbatasnya layanan penitipan anak yang aman dan terjangkau, belum optimalnya kebijakan cuti ayah, hingga masih ditemukannya praktik disiplin yang menggunakan kekerasan.

Forum ini menekankan perlunya advokasi dan kolaborasi lintas sektor agar sistem pengasuhan mampu menopang tumbuh kembang anak secara optimal.

Peran Orang Tua dan Komunitas

Country Head Tanoto Foundation Indonesia Inge Kusuma, menambahkan bahwa hanya sepertiga anak di Indonesia yang terlayani PAUD. Menurutnya, hal ini menunjukkan masih lemahnya kesadaran kolektif akan pentingnya masa awal kehidupan anak.

“Orang tua adalah jembatan antara langkah pertama seorang anak dan perjalanan panjang hidupnya. Tapi mereka tidak bisa berjalan sendiri,” kata Inge.

“Diperlukan ekosistem yang saling mendukung antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah agar pengasuhan menjadi lebih berdaya,” lanjut dia.

Pendekatan disiplin positif pun menjadi bagian penting dari transformasi tersebut. Alih-alih menghukum, anak didorong untuk memahami konsekuensi dan belajar dari setiap tindakan.

Paradigma bahwa pengasuhan adalah tanggung jawab ibu semata juga mulai bergeser menjadi tanggung jawab bersama.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LSM/Figur
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Pemerintah
Uni Eropa Tindak Tegas 'Greenwashing' Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Uni Eropa Tindak Tegas "Greenwashing" Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Pemerintah
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Pemerintah
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Pemerintah
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Pemerintah
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
Pemerintah
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Pemerintah
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
LSM/Figur
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
Pemerintah
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Pemerintah
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
LSM/Figur
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
Pemerintah
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
LSM/Figur
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau