JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan intensitas sedang hingga lebat mengguyur daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Rabu (29/10/2025) sore. Direktur Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Andri Ramdhani, mengatakan bahwa banjir berpotensi terjadi di daerah tersebut.
"Ada potensi banjir atau genangan di wilayah, karena potensi hujan masih berlangsung hingga 3 jam ke depan," ujar Andri saat dihubungi.
Dia menjelaska, cuaca di Jabodetabek selama sepekan ke depan masih berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada periode 28–30 Oktober 2025.
Baca juga: Mikroplastik Ada di Udara dan Hujan, Menteri LH Minta TPA Lakukan Capping
Fenomena ini dipengaruhi oleh masih aktifnya beberapa dinamika atmosfer yang tengah melintas di Indonesia, yaitu aktivitas madden-julian oscillation (MJO) di sekitar Jawa. Kemudian, kelembapan udara yang tinggi dari lapisan bawah hingga menengah, serta gelombang atmosfer seperti kelvin dan rossby yang memperkuat pembentukan awan hujan.
"Selain itu, suhu muka laut yang lebih hangat dari normal di perairan utara dan selatan Jawa Barat hingga Banten menambah pasokan uap air, sehingga pembentukan awan hujan di Jabodetabek menjadi lebih intens," jelas Andri.
Wilayah yang perlu mewanti-wanti hujan lebat hingga 3 November 2025 antara lain Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
Lalu, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, serta Papua Selatan.
Baca juga: Cuaca Panas Mereda, Kini BMKG Prediksi Peningkatan Curah Hujan
Oleh sebab itu, masyarakat diminta waspada dan menunda kegiatan di luar ruangan.
"Hati-hati terhadap pohon, papan reklame yang tumbang atau oboh karena hujannya disertai petir dan angin kencang," imbuh dia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya