KOMPAS.com - BMW menetapkan target iklim baru untuk tahun 2035. Perusahaan otomotif ini akan mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 20 juta ton lebih banyak daripada yang pernah mereka rencanakan untuk dicapai pada 2030.
Target baru tersebut merupakan bagian dari strategi BMW untuk melakukan dekarbonisasi di sepanjang siklus hidupnya, dengan tujuan mencapai target nol emisi paling lambat 2050.
Baca juga:
"Hingga saat ini, perusahaan telah mengurangi sekitar 40 juta ton CO2e (karbon dioksida ekuivalen) di seluruh Scope 1, 2, dan 3 dibandingkan dengan tingkat tahun 2019. Perusahaan menyatakan bahwa, selain itu, dampak iklim dari model bisnis mereka juga akan berkurang secara drastis," tulis keterangan resmi BWM, dilansir dari Edie, Jumat (5/12/2025).
Beberapa langkah kunci untuk mencapai target perusahaan meliputi peningkatan penggunaan energi terbarukan dalam produksi dan rantai pasokan, peningkatan efisiensi dalam fase penggunaan, dan inovasi dalam produk dan proses.
Dalam rantai pasokannya, BMW berfokus pada perluasan penggunaan bahan baku sekunder dan energi terbarukan, khususnya pada komponen-komponen dengan emisi CO2e tinggi seperti baterai tegangan tinggi, aluminium, dan baja.
Inovasi-inovasi baru juga diperkenalkan di seluruh produk, termasuk teknologi baterai generasi keenam perusahaan.
Baca juga:
Produksi seri BMW iX3 akan dimulai di Debrecen pada akhir 2025, setelah debut globalnya di Munich. Selanjutnya, sedan sporty yang juga menggunakan platform Neue Klasse akan menyusul diluncurkan pada 2026, diduga bernama i3.Pihak BMW mencatat, permintaan global untuk kendaraan listrik saat ini tidak cukup untuk mencapai target CO2e yang ditetapkan untuk tahun 2030 dan 2035.
Oleh karena itu, BMW menargetkan seluruh rantai nilai untuk pengurangan emisi CO2e, terlepas dari varian penggeraknya.
Kendati demikian, BMW menyatakan, tonggak baru ini juga akan bergantung pada faktor-faktor eksternal, termasuk transformasi industri baja menuju baja dengan emisi CO2e yang lebih rendah, serta kemajuan dalam ekonomi sirkular dan pengembangan teknologi sel baterai.
Lebih lanjut, BMW mencatat pula beberapa kemajuan terkait transisi kendaraan listrik. Pada tahun 2024, hampir seperempat dari penjualan global BMW setidaknya sebagian merupakan kendaraan listrik, dengan kendaraan listrik penuh mencapai sekitar 17 persen.
BMW ini saat ini memiliki lebih dari 15 model kendaraan listrik di hampir setiap kategori mobil utama yang mereka jual.
BMW juga menawarkan pengembalian baterai dan kendaraan bekas secara gratis di lebih dari 2.800 titik pengumpulan di 32 negara, mengantisipasi pengawasan ketat terhadap limbah kendaraan listrik.
Baca juga:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya