KOMPAS.com – Upaya membangun pendidikan vokasi yang adaptif dan berkelanjutan diperkuat melalui penyelesaian Program Kredensial Mikro Guru SMK (KMG-SMK), yakni inisiatif nasional yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi pendidik vokasi melalui pelatihan berbasis kebutuhan industri.
KMG-SMK menjadi salah satu langkah strategis untuk menyelaraskan kompetensi guru vokasi dengan kebutuhan industri, sekaligus memperkuat fondasi pembangunan sumber daya manusia (SDM) di berbagai daerah. Program ini diikuti 130 guru SMK dari berbagai provinsi, mencerminkan komitmen untuk pemerataan peningkatan kapasitas pendidik di seluruh Indonesia.
Melalui pelatihan intensif bertema Network Engineering dan Network Security, peserta mendapatkan pembelajaran berbasis praktik dan standar industri telekomunikasi serta teknologi informasi. Pendekatan ini memastikan kemampuan yang mereka peroleh dapat memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas, sekaligus meningkatkan daya saing lulusan SMK di masa depan.
Baca juga: Sejalan Asta Cita, Menperin Perkuat Pendidikan Vokasi Pacu Kualitas SDM Industri
Dari keseluruhan peserta, 30 guru meraih predikat “Sangat Baik” berdasarkan evaluasi akhir. Seluruh peserta juga menuntaskan industry project yang menjadi bagian dari asesmen kompetensi, serta menerima digital badge sebagai bukti sertifikasi kompetensi yang diakui secara nasional.
“Kami mengapresiasi dedikasi seluruh peserta selama mengikuti program. Penguatan kompetensi guru merupakan fondasi penting dalam meningkatkan kualitas ekosistem pendidikan vokasi Indonesia,” ujar Founder dan CEO BNET Academy, Zulfah Haifa R dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (5/12/2025).
Selain memberi manfaat pada tingkat nasional, program ini juga berdampak pada penguatan ekosistem vokasi di daerah, termasuk Karawang.
Guru-guru yang terlibat diharapkan mampu menerapkan pembelajaran lebih relevan dan adaptif, sehingga turut mendukung visi pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca juga: Lakukan Transformasi Pendidikan, Unpad Resmi Luncurkan Sekolah Vokasi
BNET Academy memberikan apresiasi kepada Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, atas komitmen dalam peningkatan kapasitas pendidik vokasi sebagai bagian dari visi “Karawang Mandiri, Bermartabat dan Sejahtera.”
Selama ini, BNET Academy juga aktif membangun kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Mulai dari MoU dengan 41 SMK, pelaksanaan Teaching Factory (TEFA), kelas industri bersama praktisi, hingga bootcamp berbasis praktik langsung.
Seluruh inisiatif tersebut menjadi upaya mendorong pembelajaran yang relevan serta menyiapkan talenta muda yang siap menghadapi tantangan industri masa depan.
“Peningkatan kualitas guru adalah investasi jangka panjang bagi kemajuan ekonomi dan industri nasional. BNET Academy berkomitmen menjadi mitra strategis dalam memperkuat kapasitas pendidik vokasi di Indonesia,” tambah Zulfah.
Ke depan, BNET Academy mengundang berbagai pihak, mulai dari SMK, dinas pendidikan, perguruan tinggi vokasi, pelaku industri, hingga pemerintah daerah, untuk membangun kolaborasi yang mendukung ekosistem pendidikan vokasi yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya