JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan lingkungan belakangan menjadi perhatian yang luas di masyarakat. Berbagai bencana yang terjadi semakin menunjukkan betapa ada yang hilang di lingkungan sekitar.
Kondisi itulah yang kemudian mendorong anak-anak muda mulai memiliki kepedulian terhadap persoalan lingkungan. Dan, salah satu anak muda itu adalah Kyung Min Park, siswa kelas 11 British School Jakarta.
Saat ditemui di acara End of Year Gathering Association of Korean Construction Company in Indonesia (AKCI), Rabu (3/12/2025), Kyung Ming mengungkapkan bahwa saat ini dia terlibat dalam kampanye penanaman mangrove, terutama di kawasan Cemare, Lombok Barat, Nusa Tenggara.
Baca juga: IBF dan AKCI Resmi Jalin Kolaborasi Perdana untuk Pelestarian Ekosistem di Lombok
“Tujuan saya adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai mangrove dan lingkungan. Melalui website, saya bisa menunjukkan komitmen terhadap konservasi,” ujarnya.
Kyung Min juga mengatakan bahwa peran mangrove sangat krusial bagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Selain untuk memperindah kawasan pesisir, tanaman tersebut juga menjadi tempat berlindung berbagai jenis fauna laut.
"Mangrove selain bisa menyerap karbon, juga menjadi tempat perlindungan bagi makluk laut. Ini penting bagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan," kata dia.
Untuk mewujudkan perhatiannya terhadap kelestarian mangrove dan kehidupan pesisir, Kyung Min Park berinisiatif menjalankan kampanye melalui website, serta bergabung dengan Indonesia Biru Foundation (IBF).
Bahkan di yayasan tersebut, dia ditunjuk menjadi IBF Youth Ambassador guna mengajak anak-anak muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan, terutama mangrove.
Dengan latar belakang keluarga dari Korea Selatan, Park menilai jejaring lintas negara dapat memperkuat gerakan konservasi.
Gandeng Berbagai Pihak
Upaya Park ini sejalan dengan langkah IBF yang menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satunya dengan Association of Korean Construction Company in Indonesia (AKCI) untuk perlindungan dan pemulihan ekosistem di Lombok Barat.
Kerja sama tersebut diumumkan dalam acara End of Year Gathering AKCI di Damai Indah Golf PIK Course, Jakarta, Rabu (3/12/2025) malam.
Kolaborasi ini menjadi tonggak awal keterlibatan perusahaan konstruksi asal Korea dalam memperkuat aksi lingkungan di Indonesia.
Direktur IBF, Andre Saputra, menekankan bahwa pembangunan yang tidak terkelola dapat mempercepat hilangnya ekosistem penting dari darat hingga laut.
“Karena itu kami berinisiatif untuk menjalin kolaborasi dengan AKCI untuk turut serta dalam pemulihan ekosistem di kawasan Senggigi, Lombok Barat,” ujarnya.
Baca juga: Hadapi Triple Planetary Crisis, Uni Eropa Gandeng ASEAN Lestarikan Hutan Mangrove
Di akhir acara, Andre memperoleh komitmen pendanaan dari anggota AKCI untuk mendukung program IBF tahun 2026. Undangan ini menghasilkan komitmen pendanaan sebesar Rp 96 juta yang akan dialokasikan untuk pengelolaan sampah, rehabilitasi mangrove, dan pengembangan ekowisata edukatif di Cemare.
Chairman AKCI sekaligus perwakilan PT SSA, Hwang Eui Sang, menyampaikan apresiasinya terhadap kerja IBF.
“Industri konstruksi memiliki dampak besar terhadap lanskap dan ekosistem. Karena itu, kita juga harus ambil bagian dalam upaya pemulihan dan perlindungan lingkungan,” ujarnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya