KOMPAS.com - Pada tahun 2025, terdapat 130 Metrik ton limbah plastik terbuang di daratan, udara, dan lautan setiap tahunnya. Jumlah tersebut akan bertambah hingga 280 Metrik ton pada tahun 2040 bila tidak ada tindakan.
"Tanpa tindakan global yang ambisius, angka tersebut akan meningkat menjadi 280 Metrik ton pada tahun 2040, setara dengan membuang hampir satu truk sampah plastik setiap detik," bunyi keterangan dari laman Pew Charitable Trusts, dilansir Rabu (10/12/2025).
Baca juga:
Berdasarkan laporan dari Pew Charitable Trusts yang didukung ICF International, peningkatan limbah plastik tersebut utamanya disebabkan oleh produksi dan penggunaan plastik yang kian banyak, khususnya untuk kemasan dan tekstil.
Hal tersebut akan lebih membebani sistem pengelolaan limbah yang sudah tidak memadai.
Produksi plastik yang bertambah diperkirakan tidak akan sebanding dengan kapasitas pengelolaan limbah.
Apabila tidak ada upaya pencegahan atau penanganan, produksi plastik setiap tahunnya akan diprediksi meningkat hingga 52 persen dari 450 Metrik ton pada tahun 2025 menjadi 680 Metrik ton pada tahun 2040.
Peningkatan tersebut terjadi dua kali lebih cepat dibanding pengelolaan limbah yang akan meluas hingga hanya sekitar 26 persen pada tahun 2040, bahkan dengan investasi yang cukup besar.
Selain itu, biaya tahunan untuk mengumpulkan dan memembuang plastik diprediksi bertambah 30 persen menjadi 140 miliar dollar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2040.
Penambahan biaya tersebut akan memerlukan pendanaan publik, sekaligus menjadi risiko finansial untuk pengusaha.
Baca juga:
Limbah plastik global berpotensi naik dari 130 menjadi 280 juta Metrik ton pada 2040. Ketahui dampaknya bagi kesehatan manusia.Plastik tidak hanya membahayakan lingkungan, tapi juga kesehatan manusia. Dampak kesehatan akibat produksi, limbah, atau polusi plastik akan meningkat 75 persen dalam 15 tahun mendatang.
Hal tersebut utamanya disebabkan oleh produksi polimer baru dan pembakaran terbuka, dengan beban paling berat ditanggung oleh komunitas paling rentan.
Selain itu, polusi plastik dan bahan kimia yang digunakan dalam proses pembuatannya juga turut memengaruhi masalah kesehatan, antara lain kanker, penyakit kardiovaskular, asma, dan penurunan kesuburan.
Baca juga:
Limbah plastik global berpotensi naik dari 130 menjadi 280 juta Metrik ton pada 2040. Ketahui dampaknya bagi kesehatan manusia.Limbah plastik berkaitan dengan emisi gas rumah kaca (GRK).
"Jika sistem plastik tidak diubah, pada tahun 2040, emisi gas rumah kaca (GRK) tahunan dari sistem plastik global akan meningkat sebesar 58 persen menjadi 4,2 gigaton setara karbon dioksida (GtCO2e)," bunyi pernyataan dari Pew Charitable Trusts.
Sebagai informasi, GtCO2e adalah metrik yang digunakan untuk menstandarkan pengukuran emisi berbagai jenis GRK, setara dengan emisi dari satu miliar mobil bertenaga bensin.
Dalam Perjanjian Paris, terdapat komitmen menjaga kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celsius dan idealnya di bawah 1,5 derajat Celsius. Hal tersebut memerlukan penurunan yang cepat dalam emisi tahunan, khususnya dari produksi plastik.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya