Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Indonesia Mengajar, Amartha Tambah Kuota Penerima Beasiswa

Kompas.com - 15/03/2023, 21:45 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Amartha Foundation (Yayasan Tanggung Renteng Sejahtera) atau Amartha.org kembali membuka pendaftaran Beasiswa Amartha Cendekia gelombang dua dengan kuota yang lebih banyak yaitu 150 siswi Sekolah Menengah Atas (SMA).

Dalam merealisasikan program ini, Amartha Foundation menggandeng Indonesia Mengajar, lembaga yang berfokus pada bidang pendidikan, untuk meningkatkan kualitas seleksi dan pendampingan para penerima beasiswa.

Program Beasiswa Amartha Cendekia merupakan inisiatif dari Amartha.org yang diluncurkan pada April 2022 dengan memberikan dana pendidikan dan pendampingan persiapan kelulusan kepada pelajar perempuan kelas XII SMA/SMK sederajat, baik dari anak mitra Amartha maupun pelajar umum.

Baca juga: Yayasan Metropolitan Peduli Serah Terima Renovasi Sekolah di Cianjur

Program ini dilatari data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 mengenai angka partisipasi kasar perguruan tinggi, bahwa sebanyak 68,81 persen lulusan sekolah menengah di Indonesia tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Chief Risk & Sustainability Officer Amartha Aria Widyanto mengungkapkan, setiap individu berhak memiliki peluang untuk lebih sejahtera dan menjadi versi terbaik dari dirinya.

Hal ini sangat dipengaruhi salah satunya oleh kualitas pendidikan. Sayangnya, bagi mereka yang berada di lapisan piramida terbawah, dukungan untuk menempuh pendidikan masih sulit untuk didapatkan.

Oleh sebab itu, Amartha memberikan akses berupa bantuan pendidikan dan pendampingan belajar sebagai kontribusi dalam menghadirkan kesetaraan di bidang pendidikan, agar generasi muda khususnya anak perempuan di pelosok desa, juga dapat berkesempatan mewujudkan kesejahteraan bagi keluarganya di masa mendatang.

"Program beasiswa Amartha Cendekia gelombang pertama telah berlangsung pada tahun 2022 dan sukses membuahkan kemajuan," ucap Aria, dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (15/3/2023).

Sekitar 96.5 persen pelajar penerima beasiswa memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Dari gelombang pertama ini, Amartha menyadari adanya peluang untuk meningkatkan kualitas pendampingan belajar, seperti menghadirkan kakak asuh yang berkualitas, menyediakan kelas sampai persiapan kuliah dan mencari beasiswa di Universitas.

Pada gelombang kedua ini, Amartha berkolaborasi dengan Indonesia Mengajar sebagai community partner yang bertugas membantu menyempurnakan proses yang terdahulu seperti partisipasi dalam seleksi penerimaan siswa, pembuatan autoscoring, manajemen kelas, serta kelas inspirasi.

Partnership Manager Indonesia Mengajar Alief Wicaksono percaya bahwa pendidikan adalah urusan bersama.

"Dalam hal ini kami sangat mendukung serta terlibat aktif dalam program Beasiswa Amartha Cendekia dalam memberikan dukungan pendidikan yang berkualitas kepada anak perempuan di pedesaan Indonesia," imbuh Alief.

Beasiswa Amartha Cendekia menargetkan sebanyak 1.730 kuota penerima beasiswa dapat didistribusikan dengan total dana mencapai lebih dari Rp 8 miliar dalam kurun waktu lima tahun.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Bukan 'Cloud Seeding', Banjir Bandang Dubai Disebabkan Perubahan Iklim

Bukan "Cloud Seeding", Banjir Bandang Dubai Disebabkan Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dari Nusantara ke Milan, Kemenparekraf Usung 24 Jenama Kreatif Indonesia di 'Salone del Mobile 2024'

Dari Nusantara ke Milan, Kemenparekraf Usung 24 Jenama Kreatif Indonesia di "Salone del Mobile 2024"

Pemerintah
Tinggi Muka Laut RI Naik Hingga 1,2 Sentimeter per Tahun karena Perubahan Iklim

Tinggi Muka Laut RI Naik Hingga 1,2 Sentimeter per Tahun karena Perubahan Iklim

Pemerintah
Diabetes Tak Terkontrol Sebabkan Gangguan Pengelihatan

Diabetes Tak Terkontrol Sebabkan Gangguan Pengelihatan

Pemerintah
ATW Solar Dukung Realisasi TKDN Energi Terbarukan

ATW Solar Dukung Realisasi TKDN Energi Terbarukan

Swasta
Geopolitik Dunia Makin Bergejolak, Pemerintah Siapkan Insentif Impor

Geopolitik Dunia Makin Bergejolak, Pemerintah Siapkan Insentif Impor

Pemerintah
Brasil Hadapi Pemutihan Terumbu Karang Terparah akibat Perubahan Iklim

Brasil Hadapi Pemutihan Terumbu Karang Terparah akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
China Pimpin Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin Dunia

China Pimpin Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin Dunia

Pemerintah
Belajar dari Musibah Tanah Longsor di Tana Toraja

Belajar dari Musibah Tanah Longsor di Tana Toraja

Pemerintah
Krisis Iklim Bisa Bikin Dunia Boncos Rp 624 Kuadriliun, 30 Kali Lipat PDB Indonesia

Krisis Iklim Bisa Bikin Dunia Boncos Rp 624 Kuadriliun, 30 Kali Lipat PDB Indonesia

LSM/Figur
Meski Sepele, 7 Kebiasan Ini Berdampak Buruk untuk Bumi

Meski Sepele, 7 Kebiasan Ini Berdampak Buruk untuk Bumi

LSM/Figur
Kerja Sama dengan Voltron, Adhi Persada Properti Ekspansi Bangun SPKLU

Kerja Sama dengan Voltron, Adhi Persada Properti Ekspansi Bangun SPKLU

BUMN
Subsidi Bahan Bakar Fosil di Asia Tenggara 5 Kali Lipat daripada Investasi Hijau

Subsidi Bahan Bakar Fosil di Asia Tenggara 5 Kali Lipat daripada Investasi Hijau

LSM/Figur
Patogen Tular Tanah Jadi Masalah bagi Jagung, Bisa Pengaruhi Ketahanan Pangan

Patogen Tular Tanah Jadi Masalah bagi Jagung, Bisa Pengaruhi Ketahanan Pangan

Pemerintah
Gedung Kantor Ramah Lingkungan Lebih Diminati

Gedung Kantor Ramah Lingkungan Lebih Diminati

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com