Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/05/2023, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Indonesia menjadi negara penghasil nikel terbesar di dunia dengan estimasi produksi nikel pada 2022 mencapai 1,6 juta metrik ton.

Di tataran global, masa depan pasar nikel diprediksi cerah karena melonjaknya industri kendaran listrik secara eksponensial.

Melonjaknya industri kendaran listrik akan memicu aktivitas pertambangan nikel lebih lanjut karena mineral logam ini adalah salah satu komponen kunci dari baterai.

Baca juga: Bukaka Jamin Smelter Nikel Tahap II Palopo Ramah Lingkungan, Andalkan Listrik PLTA

Menurut Badan Survei Geologi AS (USGS), diperkirakan produksi tambang nikel global pada 2022 meningkat sekitar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Hampir semua peningkatan produksi tambang nikel berasal dari Indonesia.

Masih menurut USGS, produksi nikel global pada 2022 adalah sebesar 3,3 juta metrik ton. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu yaitu 2,75 juta metrik ton.

Baca juga: Perusahaan Keluarga Kalla Bangun Empat Pabrik Nikel Baru di Sulawesi

9 negara penghasil nikel terbesar

Dilansir dari publikasi Mineral Commodity Summaries 2023 dari USGS, berikut sembilan negara penghasil nikel terbesar di dunia pada 2022.

  1. Indonesia: 1,6 juta metrik ton
  2. Filipina: 330.000 metrik ton
  3. Rusia: 220.000 metrik ton
  4. Kaledonia Baru: 190.000 metrik ton
  5. Australia: 160.000 metrik ton
  6. Kanada: 130.000 metrik ton
  7. China: 110.000 metrik ton
  8. Brasil: 83.000 metrik ton
  9. Amerika Serikat (AS): 18.000 metrik ton
  10. Negara lain: 440.000 metrik ton

Baca juga: Cadangan Nikel Bahan Baku Baterai Mobil Listrik Maluku Utara Cukup untuk 73 Tahun

Produksi nikel Indonesia

Masih menurut USGS, produksi nikel Indonesia pada 2022 meningkat 600.000 metrik ton bila dibandingkan 2021 yaitu sebesar 1 juta metrik ton.

Di bawah Indonesia ada Filipina dengan produksi 330.000 metrik ton pada 2022 dan Rusia dengan produksi 220.000 metrik ton.

Berneda dengan Indonesia, produksi nikel Filipina 2022 menurun bila dibandingkan 2021 yaitu sebesar 387.000 metrik ton.

Baca juga: Produksi Nikel Vale Indonesia Tumbuh 21 Persen Kuartal I-2023

Dilansir dari Peluang Investasi Nikel Indonesia yang dirilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.

Dari perkiraan 139,419 juta ton cadangan nikel dunia, di Indonesia terdapat 72 juta ton atau sekitar 52 persen.

Dari perkiraan cadangan nikel di Indonesia, 90 persen tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.

Baca juga: Sudah Berstatus PSN, Bagaimana Progres Kawasan Industri Nikel Pulau Obi?

Dampak tambang nikel terhadap lingkungan

Sebagaimana aktivitas tambang lainnya, penambangan nikel memiliki sejumlah dampak terhadap lingkungan.

Dilansir dari Investing News Network, tambang nikel berdampak terhadap polusi udara dan air, perusakan habitat asli, gangguan pola migrasi satwa liar, emisi gas rumah kaca, dan penggunaan energi yang tinggi karbon.

Perusahaan pertambangan nikel yang ingin memasok baterai kendaraan listrik mendapat tekanan untuk mengurangi tingginya carbon footprint dari aktivitas mereka.

Baca juga: Harita Produksi Batako Premium dari Limbah Nikel

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Pengamat: Konflik Iran-Israel Berpotensi Berdampak pada Sektor Maritim RI
Pengamat: Konflik Iran-Israel Berpotensi Berdampak pada Sektor Maritim RI
LSM/Figur
Universitas Berkelanjutan, Western Sydney University Raih Peringkat Pertama 'THE Impact Ranking 2025'
Universitas Berkelanjutan, Western Sydney University Raih Peringkat Pertama "THE Impact Ranking 2025"
Swasta
Tinggal Segelintir, Kakatua Jambul Kuning Semakin Terancam Punah karena Iklim
Tinggal Segelintir, Kakatua Jambul Kuning Semakin Terancam Punah karena Iklim
LSM/Figur
PT IMIP Respons KLH terkait Dugaan Pelanggaran Lingkungan
PT IMIP Respons KLH terkait Dugaan Pelanggaran Lingkungan
Swasta
KLH Beberkan Sederet Pelanggaran Lingkungan PT IMIP
KLH Beberkan Sederet Pelanggaran Lingkungan PT IMIP
Pemerintah
Di Konferensi Laut Dunia, Indonesia Janji Lindungi Terumbu Karang dari Krisis Iklim
Di Konferensi Laut Dunia, Indonesia Janji Lindungi Terumbu Karang dari Krisis Iklim
Pemerintah
Interupsi untuk Pertambangan: Pembangunanisme Vs 'Wahabi Lingkungan'
Interupsi untuk Pertambangan: Pembangunanisme Vs "Wahabi Lingkungan"
Pemerintah
Tonga Akui Paus sebagai Mahluk Berakal dan Punya Kehendak Bebas
Tonga Akui Paus sebagai Mahluk Berakal dan Punya Kehendak Bebas
Pemerintah
Bagaimana Agar Pabrik Tahu Tak Pakai Plastik untuk Bahan Bakar?
Bagaimana Agar Pabrik Tahu Tak Pakai Plastik untuk Bahan Bakar?
LSM/Figur
300 GW Energi Bersih Didapat jika Ubah Lahan Tambang Jadi PLTS, 59 GW dari Indonesia
300 GW Energi Bersih Didapat jika Ubah Lahan Tambang Jadi PLTS, 59 GW dari Indonesia
LSM/Figur
Ancaman Baru Krisis Iklim, Tingkatkan Gangguan Pernapasan Kala Tidur
Ancaman Baru Krisis Iklim, Tingkatkan Gangguan Pernapasan Kala Tidur
LSM/Figur
Menteri LH Desak Pembenahan Lingkungan di Kawasan Industri Pulogadung
Menteri LH Desak Pembenahan Lingkungan di Kawasan Industri Pulogadung
Pemerintah
Cabai Palurah dari IPB, Solusi Pedas Berkelanjutan untuk Dapur dan Industri
Cabai Palurah dari IPB, Solusi Pedas Berkelanjutan untuk Dapur dan Industri
LSM/Figur
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Pemerintah
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau