JAKARTA, KOMPAS.com - pembangunan berkelanjutan atau sustainable development kian penting diprioritaskan mengingat semakin terasanya dampak perubahan iklim.
Hal ini karena seluruh rantai kegiatan ekonomi, mulai dari logistik, manufacturing, pemanfaatan energi, dan konsumsi, memberikan tekanan yang berdampak berkurangnya daya dukung lingkungan pada kegiatan ekonomi di masa depan.
COO PT Jababeka Infrastruktur Cynthia Hendrayani selaku pengelola Kawasan Industri Jababeka, mencontohkan urbanisasi, dan industrialisasi di Cikarang membutuhkan energi dan air dalam jumlah yang besar.
Pemanfaatan air tanpa memperhatikan dampak lingkungan yang terjadi, mengakibatkan terus turunnya kualitas dan kuantitas sumber daya air.
Baca juga: Akselerasi Nol Emisi, Mandiri dan Volta Bersinergi lewat Motor Listrik
“Apabila tidak dirawat dengan baik, maka ada satu titik di mana sumber daya air yang ada tidak lagi mampu mendukung kegiatan ekonomi yang sudah ada, apalagi mendukung pertumbuhan ekonomi,” jelasnya, dalam rilis Rabu (31/5/2023).
Cynthia menambahkan, konsep pembangunan berkelanjutan mengacu pada pembangunan dan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan saat ini namun tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Keberlanjutan atau sustainability diwujudkan dengan terus memperhatikan kondisi lingkungan dan melakukan tindakan-tindakan dalam kegiatan ekonomi kita yang sifatnya menetralisasi tekanan lingkungan.
Sehingga daya dukung lingkungan dapat terus dipertahankan.
“Dalam contoh di atas, keberlanjutan sumberdaya air dapat terjadi apabila kegiatan ekonomi bisa dilaksanakan tanpa mengakibatkan degradasi lingkungan, dengan melakukan konservasi air misalnya,” ujar Cynthia.
Baca juga: Indonesia Timur Punya Potensi Energi Terbarukan Jumbo, Investasi Bisa Capai 40 Miliar Dollar AS
Dalam konteks industri berkelanjutan atau sustainable industry adalah bagaimana sektor ini menciptakan barang dan jasa dengan tetap merawat kondisi ekologi, dengan berfokus pada tiga pilar utama, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Industri berkelanjutan secara proaktif mencegah, mengurangi, dan menetralisasi limbah dan polutan yang mengurangi kualitas dan daya dukung lingkungan.
Oleh karena itu, PT Jababeka Infrastruktur mendorong terjadinya kegiatan ekonomi dengan memerhatikan keberlanjutan lingkungan, mengadopsi konsep zero waste, cleaner production, green productivity, atau green company.
“Termasuk dengan memudahkan industrinya untuk melakukan pemantauan lingkungan dengan keberadaan laboratorium lingkungan yang telah terakreditasi KAN,” ungkap Cynthia.
Dikatakan Cynthia, sebagai langkah nyata komitmen, Jababeka Infrastruktur, salah satu anak perusahaan PT Jababeka Tbk membentuk Jababeka Net Zero Forum untuk menjembatani terjadinya dekarbonisasi dalam industri industri dalam wilayah Kawasan Industri Jababeka.
Baca juga: Dukung Riau Hijau, MG Perkenalkan Mobil Listrik Ramah Lingkungan
Forum ini merupakan wadah bagi perusahaan-perusahaan untuk berbagi ilmu atau knowledge sharing, dan mewadahi kegiatan-kegiatan yang berdampak lebih besar bila dilakukan secara bersama-sama dalam kawasan.
“Seperti pengelolaan sampah, pengolahan air limbah. Contohnya adalah dengan memasang PLTS Atap di seluruh water treatment plant-nya, maka Jababeka menghasilkan air bersih rendah karbon bagi seluruh industri di Kawasan Industri Jababeka,” terang dia.
Ke depannya, dalam kerangka pembangunan berkelanjutan dan perannya sebagai penyedia infrastruktur kawasan Jababeka, akan mengambil tiga inisiatif utama: yaitu water circularity, material and energy circularity, dan low carbon public transport.
Dengan program water circularity, Jababeka mendorong terjadinya konservasi dan pemanfaatan sumber daya air yang closed-loop atau non-linear.
Baca juga: Jalan Lingkungan di Tujuh Perumahan Subsidi Kalbar Akan Dibangun, Ini Daftarnya
Air yang telah dimanfaatkan, akan diolah dengan sistem yang menghasilkan energi terbarukan untuk dapat kembali dimanfaatkan sebagai air baku.
Melalui program material and energy circularity, sampah dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan industri, sementara melalui program public transport, maka pemanfaatan bahan bakar untuk transportasi akan berkurang secara sistematis.
“Melalui tiga inisiatif ini, Jababeka berpartisipasi dalam upaya menjamin keberlanjutan kawasannya dengan memastikan keberadaan air, energi bersih, dan lingkungan yang relatif bebas asap kendaraan, di masa mendatang,” tandas Cynthia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya