JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah anak penderita kanker tertinggi di Asia Tenggara.
Berdasarkan riset yang dilakukan, terdapat 8.677 anak Indonesia yang menderita kanker pada tahun 2020, sebanyak 30-40 persen mengalami Kanker Darah (Leukimia).
Minimnya wawasan dalam mendeteksi kanker sejak dini seringkali menjadi penyebab terlambatnya penanganan penyakit ini, sehingga tidak sedikit penderita kanker datang dalam keadaan yang sudah gawat.
Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan medis tergolong mahal, karena biaya yang dibutuhkan bukan hanya untuk biaya pengobatan saja, melainkan terdapat biaya untuk kebutuhan pendukung lainnya seperti kecukupan nutrisi dan biaya akomodasi untuk rutinitas menuju tempat pengobatan.
Baca juga: Kementerian Kesehatan Inisiasi Perbaikan Gizi Remaja Berkelanjutan
Hal ini menyebabkan banyak anak dengan kanker yang datang dari keluarga pra-sejahtera terpaksa memutus pengobatan akibat terkendala keterbatasan biaya.
Melihat kondisi ini, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance), melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dinamakan Bakti TUGU, menggandeng Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (YPKAI) meningkatkan kesadaran tentang kanker pada anak.
Selain itu juga menggelar program terkait pentingnya literasi tentang dukungan asuransi kesehatan.
Direktur Keuangan dan Layanan Korporat/Corporate Secretary Tugu Insurance Emil Hakim mengatakan, kegiatan ini membahas fakta-fakta tentang kanker anak, termasuk penyebab, mitos, dan cara mendukung anak-anak dengan kanker.
"Perusahaan mencoba hadir berpartisipasi aktif. Hal ini karena banyak sekali masyarakat Indonesia yang masih membutuhkan edukasi tentang penyakit kanker pada anak," ujar Emil dalam keterangan kepada Kompas.com, Rabu (31/5/2023).
Sekaligus sebagai wujud keperdulian atas pentingnya pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam program pencegahan dan pengendalian kanker.
Selain itu, Perusahaan juga memberi dukungan nyata kepada anak-anak dengan kanker berupa donasi untuk dukungan memenuhi kebutuhan nutrisi dan medis anak-anak tersebut.
"Donasi ini diharapkan turut membantu lebih dari 40 anak dengan kanker dari keluarga prasejahtera yang berada di naungan Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia," tuntas Emil.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya