Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tugu Insurance Bantu Anak Penderita Kanker Dapatkan Akses Layanan Kesehatan

Kompas.com - 31/05/2023, 19:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah anak penderita kanker tertinggi di Asia Tenggara.

Berdasarkan riset yang dilakukan, terdapat 8.677 anak Indonesia yang menderita kanker pada tahun 2020, sebanyak 30-40 persen mengalami Kanker Darah (Leukimia).

Minimnya wawasan dalam mendeteksi kanker sejak dini seringkali menjadi penyebab terlambatnya penanganan penyakit ini, sehingga tidak sedikit penderita kanker datang dalam keadaan yang sudah gawat.

Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan medis tergolong mahal, karena biaya yang dibutuhkan bukan hanya untuk biaya pengobatan saja, melainkan terdapat biaya untuk kebutuhan pendukung lainnya seperti kecukupan nutrisi dan biaya akomodasi untuk rutinitas menuju tempat pengobatan.

Baca juga: Kementerian Kesehatan Inisiasi Perbaikan Gizi Remaja Berkelanjutan

Hal ini menyebabkan banyak anak dengan kanker yang datang dari keluarga pra-sejahtera terpaksa memutus pengobatan akibat terkendala keterbatasan biaya.

Melihat kondisi ini, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance), melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dinamakan Bakti TUGU, menggandeng Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (YPKAI) meningkatkan kesadaran tentang kanker pada anak.

Selain itu juga menggelar program terkait pentingnya literasi tentang dukungan asuransi kesehatan.

Direktur Keuangan dan Layanan Korporat/Corporate Secretary Tugu Insurance Emil Hakim mengatakan, kegiatan ini membahas fakta-fakta tentang kanker anak, termasuk penyebab, mitos, dan cara mendukung anak-anak dengan kanker.

"Perusahaan mencoba hadir berpartisipasi aktif. Hal ini karena banyak sekali masyarakat Indonesia yang masih membutuhkan edukasi tentang penyakit kanker pada anak," ujar Emil dalam keterangan kepada Kompas.com, Rabu (31/5/2023).

Sekaligus sebagai wujud keperdulian atas pentingnya pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam program pencegahan dan pengendalian kanker.

Selain itu, Perusahaan juga memberi dukungan nyata kepada anak-anak dengan kanker berupa donasi untuk dukungan memenuhi kebutuhan nutrisi dan medis anak-anak tersebut.

"Donasi ini diharapkan turut membantu lebih dari 40 anak dengan kanker dari keluarga prasejahtera yang berada di naungan Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia," tuntas Emil.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pembiayaan Berkelanjutan Jadi Standar Umum 10 Tahun ke Depan

Pembiayaan Berkelanjutan Jadi Standar Umum 10 Tahun ke Depan

Pemerintah
Isu Penanganan Stunting Perlu Dibahas dalam Debat Capres

Isu Penanganan Stunting Perlu Dibahas dalam Debat Capres

Pemerintah
Pembiayaan SDGs Melambung Tinggi Sejak Pandemi Covid-19

Pembiayaan SDGs Melambung Tinggi Sejak Pandemi Covid-19

Pemerintah
Kenaikan Air Laut Ancaman Nyata Kelangsungan Hidup

Kenaikan Air Laut Ancaman Nyata Kelangsungan Hidup

Pemerintah
Indonesia Tandatangani Perjanjian Internasional Konservasi Hayati Laut Lepas

Indonesia Tandatangani Perjanjian Internasional Konservasi Hayati Laut Lepas

Pemerintah
Monash University, UI, dan Pemprov Jabar Rilis Rencana Induk Ekowisata Citarik

Monash University, UI, dan Pemprov Jabar Rilis Rencana Induk Ekowisata Citarik

LSM/Figur
Dari Hutan Desa Pertama Papua, Anak Muda Adat Serukan Penyelamatan Hutan

Dari Hutan Desa Pertama Papua, Anak Muda Adat Serukan Penyelamatan Hutan

LSM/Figur
Indosat Terobos Area 'Blank Spot' hingga Perbatasan Timor Leste

Indosat Terobos Area "Blank Spot" hingga Perbatasan Timor Leste

Swasta
Tingkatkan Partisipasi dan Representasi Politik Perempuan di Indonesia

Tingkatkan Partisipasi dan Representasi Politik Perempuan di Indonesia

Pemerintah
Manfaatkan Sampah Perkotaan di Bali Jadi Bahan Bakar, SBI Gandeng CMPP

Manfaatkan Sampah Perkotaan di Bali Jadi Bahan Bakar, SBI Gandeng CMPP

BUMN
Dunia Kembangkan Minyak Mentah Jadi Bahan Bakar Pesawat, Indonesia Berpotensi Jadi Pemasok

Dunia Kembangkan Minyak Mentah Jadi Bahan Bakar Pesawat, Indonesia Berpotensi Jadi Pemasok

Pemerintah
Dorong Hilirisasi dan Isu Keberlanjutan, AII Pertemukan Inventor dan Industri

Dorong Hilirisasi dan Isu Keberlanjutan, AII Pertemukan Inventor dan Industri

LSM/Figur
Indonesia-Jepang Bentuk Satgas Percepat Transisi Energi, Diguyur Rp 207 Triliun Per Tahun

Indonesia-Jepang Bentuk Satgas Percepat Transisi Energi, Diguyur Rp 207 Triliun Per Tahun

Pemerintah
Kurang dari Separuh Warga Asia Tenggara Yakini Perubahan Iklim Ancaman Serius Bagi Negara

Kurang dari Separuh Warga Asia Tenggara Yakini Perubahan Iklim Ancaman Serius Bagi Negara

LSM/Figur
Cara Efektif Menyembuhkan Penyakit Katarak

Cara Efektif Menyembuhkan Penyakit Katarak

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com