GRESIK, KOMPAS.com - PT Petrokimis Gresik (Persero), BUMN di bawah holding PT Pupuk Indonesia (Persero) menyediakan solusi agroindustri untuk mempersiapkan masa depan pertanian Indonesia berkelanjutan melalui penggunaan 100 drone.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, solusi tersebut bernama Smart Precision Farming, yang saat ini baru memanfaatkan dua drone.
Program ini, akan dijalankan dengan mengembangkan teknologi baru pada pertanian Indonesia. Misalnya, penggunaan produk pupuk berteknologi nano, serta pemanfaatan drone untuk pemupukan maupun pemantauan pertumbuhan tanaman.
"Pupuk Petrokimia Gresik berteknologi nano menjadi yang pertama diproduksi oleh produsen pupuk Indonesia," ucap Satriyo, Selasa (30/5/2023).
Pupuk nano memiliki sejumlah kelebihan, di antaranya, pengaplikasian yang jauh lebih efektif dan efisien.
Baca juga: SwissCham Ingatkan Pentingnya Pertanian Berkelanjutan di Indonesia
Pupuk ini akan diaplikasikan ke lahan pertanian menggunakan drone, sebagai salah satu solusi penghematan biaya produksi bagi petani.
Pasalnya, biaya mahal dalam budidaya pertanian adalah tenaga kerja. Dengan drone cukup dioperasikan satu orang.
Terlebih, drone dapat menjangkau hingga 20 hektar lahan setiap harinya. Hal ini karena drone telah dilengkapi dengan alat pendeteksi kondisi tanaman.
Jika ada tanaman kekurangan pupuk, pengelola drone akan melakukan penambahan dosis pupuk sesuai kebutuhan.
Sebaliknya, bila tanaman sudah subur, dosis pupuk juga akan dikurangi, sehingga pemupukan lebih presisi.
Petrokimia Gresik saat ini memiliki dua drone. Ke depannya, akan ada penambahan sampai dengan 100 unit drone.
Harapannya, di setiap area ada skuadron drone yng dioerasikan melengkapi Mobil Uji Tanah (MUT) dan berkeliling ke seluruh Indonesia.
Selian itu, drone ini juga bisa digunakan menangkap foto geospasial. Kemampuan ini bisa melihat kondisi tanaman yang dibudidayakan, apakah tumbuh subur atau sebaliknya.
Baca juga: Kementerian ATR/BPN Dukung Pengembangan Kota Pertanian
Hasil foto drone juga dapat dikoneksikan dengan satelit. Konsekuensinya, hasil foto dan keterhubungan dengan satelit bisa dimanfaatkan untuk pertanian Indonesia.
Berkenaan dengan Smart Precision Farming, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan,"Saya mengapresiasi Smart Precision Farming Petrokimia Gresik untuk pertanian Indonesia semakin baik."
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya