KOMPAS.com - Yayasan WINGS Peduli suarakan gerakan #PilahDariSekarang sampah pada masyarakat di tingkat rumah tangga, untuk mengurangi sampah plastik yang masih menjadi masalah signifikan bagi lingkungan.
Lewat gerakan tersebut, Yayasan WINGS Peduli mengajak masyarakat menyetorkan sampah yang telah dipilah pada bank sampah terdekat.
Upaya itu dilakukan agar sampah plastik tidak berakhir ke lingkungan dan mencemari sekitarnya.
Sebaliknya, sampah-sampah tersebut akan didistribusi pada pendaur.
Sebagai informasi, upaya mendorong pemilahan sampah dari tingkat terkecil masyarakat itu diharapkan dapat meningkatkan aksi nyata masyarakat untuk mengurangi sampah plastik, yang juga sejalan dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023, yakni #BeatPlasticPollution.
Data yang dihimpun Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2022 memaparkan, dari 12,9 juta ton volume rimbulan sampah di Indonesia, hampir 5 juta ton di antaranya tidak terkelola.
Jika dilihat dari komposisiya, plastik merupakan jenis sampah terbanyak, yakni 18,4 persen, setelah sampah organik yang dapat terurai secara alami.
Melalui #PilahDariSekarang, Yayasan WINGS Peduli mengajak masyarakat terlibat dalam tahap “Koleksi” sebagai langkah awal siklus pengelolaan sampah plastik, dengan aksi nyata yang bisa dilakukan dari rumah.
“Dalam kampanye ini, kami mengedukasi masyarakat secara langsung sebagai pelaku aktif penghasil sampah. Kami dorong mereka untuk melakukan gerakan #PilahDariSekarang dengan tiga langkah, yakni ‘Kenali’ bahan baku sampahnya, ‘Pilah’ berdasarkan kategorinya, dan ‘Setor’ sampah terpilah ke Bank Sampah,” ujar Perwakilan Yayasan WINGS Peduli, Sheila Kansil, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (2/6/2023).
Pada dasarnya, kata Sheila, pihaknya mengajak masyarakat terlibat dalam tahap “Koleksi” sebagai langkah awal siklus pengelolaan sampah plastik, dengan aksi nyata yang bisa dilakukan dari rumah lewat kampanye tersebut.
Sebagai informasi, #PilahDariSekarang merupakan kampanye inisiatif Yayasan WINGS Peduli yang terdiri dari dua elemen.
Pertama, edukasi. Yayasan WINGS Peduli mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pemilahan sampah, kategorisasi sampah, dan ke mana sampah terpilah bisa disetor.
Kedua, kolaborasi. Yayasan WINGS Peduli bersinergi dengan berbagai pihak, mulai dari brand WINGS Group, pemerintah, organisasi lingkungan, hingga lembaga pendidikan, untuk menjangkau masyarakat di berbagai daerah di Indonesia
Adapun pemilahan sampah dari sumber merupakan kunci dari pengelolaan sampah berkelanjutan.
Hal tersebut bisa dilihat dari volume tumpukan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang menjadi tempat pengelolaan sampah terbesar di Indonesia sekaligus Asia Tenggara.
Hingga saat ini, terdapat 39 juta ton sampah yang telah memenuhi 80 persen kapasitasnya dengan tambahan sampah sebanyak dengan rata-rata 6.000 ton setiap harinya.
Tingginya volume sampah tersebut berisiko terjadinya longsor dan merusak infrastruktur pendukung pengelolaan sampah, jalan, serta saluran air.
Menurut Setyo Margono, Kepala Satuan Pelaksana Pemrosesan Akhir Sampah TPST Bantargebang, kolaborasi berbagai stakeholders sangat diperlukan untuk mengurangi sampah.
“Tantangan terbesar kami adalah membuktikan bahwa sampah bisa diolah, asalkan semua pihak menjalani perannya secara bertanggungjawab,” ujar Kepala Satuan Pelaksana Pemrosesan Akhir Sampah TPST Bantargebang, Setyo Margono.
Ia menambahkan, kolaborasi berbagai stakeholders sangat diperlukan untuk mengurangi sampah.
“Apabila pemilahan sampah sudah dilakukan di tataran rumah tangga, volume sampah nonpilah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) bisa diminimalisasi dan efektivitas pengelolaan sampah di hulu dapat meningkat,” ujar Setyo.
Hingga saat ini, Yayasan WINGS Peduli telah menjangkau ribuan ibu-ibu dan pelajar di berbagai kota di Indonesia, termasuk di Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Indramayu, DKI Jakarta, dan Samarinda.
Kampanye yang dilakukan itu merupakan lanjutan dari upaya Yayasan WINGS Peduli untuk pengelolaan sampah, termasuk aksi bersih sungai dan laut, pembuatan tempat penampungan sementara (TPS), dan peresmian Bank Sampah di Jawa Timur dan Jakarta.
Hal tersebut merupakan komitmen lanjutan Yayasan WINGS Peduli untuk lingkungan yang sejalan dengan filosofi perusahaan bahwa the good things in life should be accessible for all.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya