Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Huawei Gandeng Kemendikbudristek, Revolusi Sistem Pendidikan Nasional

Kompas.com, 27 Juni 2023, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Huawei Indonesia berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengoptimalkan pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial (AI) dan layanan cloud pada sistem pendidikan nasional.

Sebagai mitra strategis, investasi Huawei dapat membantu pemerintah merevolusi pendidikan di Tanah Air melalui penyediaan teknologi pendidikan terkini.

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek Nizam mengatakan, Kemendikbudristek menghargai kontribusi berkelanjutan Huawei sebagai mitra teknologi pemerintah di bidang pendidikan untuk mendorong fungsi dan fitur teknologi AI serta layanan cloud menjadi bagian utama dalam tumbuh kembang teknologi pendidikan pada masa depan.

"Karena teknologi pendidikan mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas," kata Nizam dalam kata sambutannya saat membuka Huawei Techday 2023, dikutip Kompas.com, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Seraya Berbagi Hewan Kurban, Huawei Targetkan 100.000 Talenta Digital

Menurutnya, perkembangan teknologi AI yang semakin masif, berdampak pada banyak aspek kehidupan manusia, tak terkecuali aspek pendidikan.

Selain menunjang otomatisasi pekerjaan, pelibatan kecerdasan artifisial dapat membantu tenaga pengajar mempelajari danmenganalisis big data terkait pembelajaran.

Analisis data ini menjadi landasan berpijak bagi pihak penyelenggara pendidikan tinggi ketika menyusun kurikulum atau merekomendasikan pembekalan yang tepat kepada siswa untuk meningkatkan kapabilitasnya.

Sebaliknya, AI membantu siswa menavigasi laju kehidupan pendidikannya dengan lebih efektif dan efisien. Siswa dapat memahami dan mengelola keterbatasan mereka selama belajar.

Selain itu, AI dapat membantu pengelolaan porsi belajar mandiri sesuai minat siswa yang disesuaikan dengan kurikulum pendidikan formal perguruan tinggi.

Sementara, layanan cloud berfungsi sebagai medium kegiatan belajar yang kolaboratif, memungkinkan mahasiswa bekerja sama menyelesaikan tugas-tugasnya.

Baca juga: Gandeng Dua Pemkab di Jambi, Tanoto Foundation Tingkatkan Kualitas Pendidikan Dasar

Dalam lingkup yang lebih besar, teknologi cloud memberikan dampak positif pada pengembangan kemampuan kolaborasi dan komunikasi mahasiswa, yang menjadi modal utama ketika terjun ke dunia kerja.

Pada kesempatan yang sama, Director of Government Affairs Huawei Indonesia Yenty Joman menambahkan, investasi teknologi Huawei di Indonesia dapat menciptakan peningkatan kualitas sistem pendidikan yang signifikan.

"Pemanfaatan inovasi teknologi AI dan layanan cloud yang disediakan Huawei dapat membantu pemerintah merealisasikan target dan sasaran kebijakan pendidikan, sekaligus meningkatkan taraf hidup generasi muda," tutur Yenty.

Untuk diketahui, Huawei Techday 2023 merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Kemendikbudristek dan Huawei yang melibatkan 200 peserta dari kalangan mahasiswa dan tenaga pendidik profesional.

Para mahasiswa dapat mengikuti program pelatihan penggunaan aplikasi AI yang disampaikan oleh Huawei Asean Academy Indonesia sebagai bagian implementasi pilar komitmen Huawei "I Do Contribute".

Dari program ini, Huawei menargetkan dapat mencetak 100.000 talenta TIK di Indonesia hingga 2025 mendatang. Sejauh ini, Huawei telah memberikan pelatihan, pembekalan dan sertifikasi kepada lebih dari 80.000 talenta digital  TIK.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Studi Sebut Bahasa Iklim PBB Kikis Kepercayaan Publik terhadap Sains
Studi Sebut Bahasa Iklim PBB Kikis Kepercayaan Publik terhadap Sains
Pemerintah
Lahan Pertanian Bisa Jadi Kunci Melawan Perubahan Iklim
Lahan Pertanian Bisa Jadi Kunci Melawan Perubahan Iklim
Pemerintah
494 Karton Udang PT Bahari Makmur Sejati Dimusnahkan Usai Terkontaminasi Cs-137
494 Karton Udang PT Bahari Makmur Sejati Dimusnahkan Usai Terkontaminasi Cs-137
Pemerintah
Pertamina Salurkan Bantuan untukUrban Farming dan Pengelolaan Sampah Senilai Rp 6,5 Miliar
Pertamina Salurkan Bantuan untukUrban Farming dan Pengelolaan Sampah Senilai Rp 6,5 Miliar
BUMN
Pengunjung Taman Mini Kini Bisa Tabung Kemasan Botol Sekali Pakai
Pengunjung Taman Mini Kini Bisa Tabung Kemasan Botol Sekali Pakai
Swasta
Studi Sebut Teknologi Digital Efektif Ajarkan Keberlanjutan Laut pada Generasi Muda
Studi Sebut Teknologi Digital Efektif Ajarkan Keberlanjutan Laut pada Generasi Muda
Pemerintah
Ancaman Baru, Perubahan Iklim Perluas Habitat Nyamuk Malaria
Ancaman Baru, Perubahan Iklim Perluas Habitat Nyamuk Malaria
Pemerintah
Ironis, Tembok Alami di Pesisir Selatan Jawa Kian Terkikis Tambang Pasir
Ironis, Tembok Alami di Pesisir Selatan Jawa Kian Terkikis Tambang Pasir
Pemerintah
Maybank Group Alokasikan Rp 322 Triliun untuk Pendanaan Berkelanjutan
Maybank Group Alokasikan Rp 322 Triliun untuk Pendanaan Berkelanjutan
Swasta
Sampah Campur dan Kondisi Geografis Bikin Biaya Daur Ulang di RI Membengkak
Sampah Campur dan Kondisi Geografis Bikin Biaya Daur Ulang di RI Membengkak
Swasta
Kemenperin Setop Insentif Impor EV CBU Demi Genjot Hilirisasi Nikel
Kemenperin Setop Insentif Impor EV CBU Demi Genjot Hilirisasi Nikel
Pemerintah
Tak Hanya EV, Sektor Metalurgi Hijau Bisa Dongkrak Hilirisasi Nikel
Tak Hanya EV, Sektor Metalurgi Hijau Bisa Dongkrak Hilirisasi Nikel
LSM/Figur
Studi: Masyarakat Salah Paham Tentang Dampak Lingkungan Makanan Sehari-hari
Studi: Masyarakat Salah Paham Tentang Dampak Lingkungan Makanan Sehari-hari
Pemerintah
Kisah Kakao Kampung Merasa di Berau, Dulu Dilarang Dimakan Kini Jadi Cuan
Kisah Kakao Kampung Merasa di Berau, Dulu Dilarang Dimakan Kini Jadi Cuan
Swasta
UNICEF Peringatkan Ada 600 Juta Anak Berpotensi Terpapar Kekerasan di Rumah
UNICEF Peringatkan Ada 600 Juta Anak Berpotensi Terpapar Kekerasan di Rumah
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau