Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.000 Hari Pertama Kehidupan Bayi Penting Cegah Stunting, Ini Alasannya

Kompas.com - 01/09/2023, 20:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Dalam kurun 2015 sampai 2019, prevalensi stunting di Indonesia mengalami fluktuasi.

Rata-rata penurunan prevalensi stunting dalam periode tersebut relatif lambat, sekitar 0,8 persen per tahun.

Hal ini disampaikan Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti, Kamis (31/08/2023).

Baca juga: Keluarga Rentan Stunting Dapat Bantuan Beras dan Telur 3 Bulan

Nopian menyebutkan, berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka prevalensi stunting Indonesia mengalami penurunan yakni dari 24,4 persen pada 2021 menjadi 21,6 persen pada 2022.

Penurunan stunting secara konsisten terjadi pada kurun 2019 sampai 2022. Akan tetapi, masih ada kesenjangan antara pencapaian dan indikasi target.

“Prevalensi stunting di tahun 2022 ini memberikan sinyal bahwa Indonesia harus memastikan penurunan stunting sebesar 5,6 persen per tahun jika berharap dapat memenuhi target 14 persen pada 2024,” kata Nopian sebagaimana dilansir siaran pers BKKBN.

Terkait pencegahan stunting, Nopian mengatakan, periode 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) merupakan periode yang sangat penting bagi tumbuh kembang bayi ke depan.

Baca juga: Kontribusi Sosial dan Lingkungan, Phapros Fokus Berdayakan UMKM dan Pengentasan Stunting

Pada periode itu terjadi pembentukan organ bayi termasuk otak, pertumbuhan panjang badan serta perkembangan anak yang sangat cepat.

“Pembentukan sinapsis saraf otak terjadi 1.000 kali setiap detik yang membuat otak anak di usia ini dua kali lebih aktif dibanding otak dewasa,” ujar Nopian.

Nopian menjelaskan, dalam mempercepat penurunan stunting di 1.000 HPK, telah dikembangkan program pengasuhan di 1000 HPK melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) dan BKB holistic integrative (BKB HI).

Kelompok kegiatan ini merupakan layanan penyuluhan bagi orangtua dan anggota keluarga lainnya dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak.

Baca juga: Permasalahan Stunting Berkaitan Erat dengan Isu Gender

Pola pengasuhan tersebut melalui berbagai kegiatan stimulasi fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial, dan moral.

“BKB HI adalah layanan penyuluhan bagi orangtua tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak yang dilakukan secara simultan, sistematis, menyeluruh, terintegrasi, dan berkesinambungan dengan program pengembangan anak usia dini lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar anak,” ujar Nopian.

Hadir sebagai narasumber lain dalam acara tersebut adalah Kepala Desa Rembele Suhaili. Desa tersebut terletak di Kecamatan Bukiit, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.

Ada dua inovasi yang telah dilakukan Desa Rembele yang diberi nama Anak Lahir Bidan Beri Akta, dan Kartu Kesehatan Ibu dan Anak (Alibata) dan Rumah Gizi Gampong (RGG) sebagai pendampingan gizi pada anak selama 90 hari.

Baca juga: Atur Jarak Kelahiran Jadi Salah Satu Cara Cegah Stunting

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau